Berita Tulungagung
Sukatmi, Korban BPNT Salah Sasaran Belum Puas Mediasi dengan Dinsos Tulungagung dan BNI
Sukatmi (51), warga Kelurahan Bago, Tulungagung, tegas menuntut Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) yang menjadi haknya dikembalikan
Penulis: David Yohanes | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID, TULUNGAGUNG - Sukatmi (51), warga Kelurahan Bago, Kecamatan/Kabupaten Tulungagung mengaku belum puas dengan mediasi yang digagas Dinas Sosial (Dinsos) Tulungagung bersama pihak BNI, Selasa (30/8/2022).
Sukatmi adalah penerima Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), namun sejak 2018 Kartu Keluarga Sejahtera miliknya dipegang warga lain.
Menurut ibu tiga anak ini, dirinya diminta untuk menunggu 2-3 hari ke depan.
"Setelah 2-3 hari ke depan, nanti akan dihubungi lagi. Akan diberi tahu jawabannya," terangnya.

Baca juga: Dinsos dan BNI Belum Berani Memastikan Ganti Rugi BPNT Warga Tulungagung yang Dipakai Orang Lain
Baca juga: 4 Tahun Lebih BPNT Warga Tulungagung Dinikmati Orang Lain, Petugas Kelurahan Malah Minta Diikhlaskan
Baca juga: 4 Tahun BPNT Warga Bago Tulungagung Dinikmati Orang Lain, TKSK Sebut Kartu Dibagikan Pihak Bank
Sukatmi menegaskan, dirinya menuntut agar haknya diberikan secara penuh.
Berdasar data yang didapatnya, Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) miliknya sudah diterbitkan sejak 2018.
Sesuai ketentuan, bantuan sosial BPNT diberikan berupa sembako senilai Rp 200.000 per bulan.
"Saya minta hak-hak saya dikembalikan," ucap Sukatmi dengan nada tegas.
Dalam mediasi ini Sukatmi juga disodori surat pernyataan damai.
Namun ia menolak, karena baginya belum ada perdamaian jika haknya belum diberikan.
Jika ada solusi terkait bantuan yang salah sasaran ini, Sukatmi berjanji mau menandatangani surat pernyataan damai.
"Saya ini gampang kok, kalau sudah diberikan saya pasti tanda tangan," ujarnya.
Sebelumnya Sukatmi merasa diping-pong saat mencari kejelasan KKS miliknya yang dipegang orang lain.
Bahkan pihak kelurahan justru menyarankan Sukatmi untuk mengikhlaskan bantuan yang salah sasaran itu. Pernyataan dari kelurahan ini yang membuat Sukatmi merasa sakit hati.