GESTUR Putri Candrawathi Tak Seperti Orang Sakit, Kenapa Dipapah? Ini Analisis Pakar Mikro Ekspresi
Gestur dan mikro ekspresi Putri Candrawati menunjukkan tak seperti orang sakit saat berjalan menuju ruang pemeriksaan Bareskrim Polri, pada Jumat.
SURYA.co.id | JAKARTA - Gestur dan mikro ekspresi Putri Candrawati menunjukkan tak seperti orang sakit saat berjalan menuju ruang pemeriksaan Bareskrim Polri, pada Jumat (26/8/2022).
Hal ini dikatakan Pakar Mikro Ekspresi Monica Kumalasari saat menganalisis gestur dan mikro ekspresi Putri Candrawathi.
Monica menyoroti body language Putri Candrawathi ketika turun dari mobil mengenakan pakaian serba hitam lalu berjalan memasuki ruangan Bareskrim Polri dengan dipapah seorang perempuan berpakaian putih.
"Temponya tidak seperti orang sakit. Tapi kenapa harus dipapah? Ini mengkondisikan bahwa ada pesan kamu butuh perlindungan, baik karena sakit atau perlindungan secara mental," terang Monica dikutip dari tayangan Apa Kabar Indonesia TV One, Sabtu (27/8/2022). .
"Ada apa dengan lingkungan sekitarnya, persepsi lingkungan mengkondisikan ibu PC? Beliau dikondisikan perlu bantuan.
harusnya bisa berjalan sendiri," sambungnya.
Baca juga: REUNI Ferdy Sambo dan Bharada E Terjadi di Rekonstruksi? Sempat Minta ke Kapolri Tak Dipertemukan
Terkait penampilan Putri yang mengenakan kerudung, blazer, menenteng tas dan kacamata serba hitam, menurut Monica itu berbanding terbalik saat kemunculan pertamanya di Mako Brimob hendak menjenguk Irjen Ferdy Sambo beberapa waktu lalu.
Menurutnya pakaian yang dikenakan saat di Mako Brimob menunjukkan dia netral dan ingin memberikan dukungan sebagai istri.
Dan ketika menyampaikan statemennya, Monica bisa mendapati ekspresi ketakutan dan sedih dari Putri Candrawathi.
Namun, ketika Putri mengatakan 'saya ikhlas' justru ekspresi yang ditampilan berbeda dengan ucapannya.
"Non verbalnya pelan halus sekali, tapi menggeleng," katanya.
Menurut Monica, ketika ada ketidaksinkronan antara verbal dan nonverbal, ini jadi tanda tanya yang kurang kredibel.
"Ucapan dampaknya terhadap komunikasi hanya 7 persen tetapi non verbal itu 90 persen," katanya.
"Belum ikhlas," tegasnya.
Saat disinggung mengenai pengakuan Putri bahwa dia adalah korban tindak asusila, Monica tidak bisa menganalisisnya karena dia tidak mendapatkan bukti saat Putri mengatakan itu.
Namun, kalau dari wawancara sebelumnya saat di Mako Brimob, Monica menyoroti adanya ucapan 'Kami' yang kompak disuarakan Putri dan Sambo.