Ferdy Sambo Menangis Lagi, Titip Pesan ke Kak Seto: Anak-anak Jangan Ikuti Kesalahan Orangtuanya
Irjen Ferdy Sambo menangis lagi, kali ini di depan Ketua LPAI Seto Mulyadi. Ada apakah?
SURYA.CO.ID - Mantan Kadiv Propam Polri yang kini menjadi tersangka utama pembunuhan Brigadir J alias Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat, Irjen Ferdy Sambo menangis lagi.
Kali ini Ferdy Sambo menangis di depan Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Seto Mulyadi atau kak Seto yang menemuinya di Mako Brimob Polri, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, Selasa (23/8/2022).
Ini bukan kali pertama Ferdy Sambo menangis karena sebelumnya di depan Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik pun dia mengurai air mata.
Bahkan, sebelum kasus ini terungkap, Ferdy Sambo juga sudah nangis-nangis di depan anggota Kompolnas Poengky Indarti dan anggota Komnas HAM Choirul Anam.
Kali ini, Ferdy Sambo menangis di depan Kak Seto yang kini tengah mengupayakan untuk melindungi anak-anaknya.
Baca juga: Susno Duadji Diteror Gerombolan Oknum Polisi Datangi Putrinya, Diduga Efek Kasus Irjen Ferdy Sambo?
Pertemuan antara Kak Seto dan Ferdy Sambo dilakukan untuk meminta izin kepada Ferdy Sambo agar anak-anaknya diberikan perlindungan buntut ditetapkannya dia dan istrinya, Putri Chandrawati sebagai tersangka.
"Memang sudah direncanakan dan akhirnya bisa bertemu, ya nggak lama, hanya menyampaikan minta izin, apakah diizinkan bertemu dengan putra-putrinya Pak Sambo, gitu," kata Ketua LPAI, Seto Mulyadi saat dihubungi, Selasa (23/8/2022) malam.
Saat bertemu, Ferdy Sambo mengizinkan sambil meneteskan air matanya karena terharu.
"Beliau malah sempat meneteskan air mata, sempat terharu, terima kasih, senang sekali bahwa anak-anaknya diberikan perhatian, gitu," ucapnya.
Setelah mendapat izin, Kak Seto menyebut pihaknya masih mengatur waktu untuk bertemu dengan anak-anak Ferdy Sambo dan Putri dalam rangka perlindungan itu.
"Kami sedang mengatur waktu karena dua putranya, remaja ini kan masih tidak berada di Jakarta. Jadi kami tentu ingin sekaligus bertemu dengan ketiga putra-putrinya.
Yang satu kan sudah bukan anak lagi, sudah umur 21 tahun, sementara usia anak Indonesia kan 18 tahun ke bawah, begitu," ungkapnya.
"Dua lainnya, kelas 3 SMA dan kelas 1 SMA kan tidak berada di Jakarta, dan kami juga menunggu dia sampai kembali ke Jakarta, begitu," sambungnya.
Kak Seto menyebut kondisi anak-anak Ferdy Sambo dan Putri Chandrawati dalam keadaan tertekan akibat perundungan.
Hal ini setelah kedua orangtuanya ditetapkan sebagai tersangka kasus pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.
"Beberapa putra dan putri dari FS ini dalam keadaan tertekan karena mendapatkan perundungan baik secara virtual maupun di beberapa tempat," kata Kak Seto kepada wartawan di Bareskrim Polri, Jakarta, Selasa (23/8/2022).
"Jadi kami menekankan prinsip bahwa perlindungan anak ini non diskriminasi jadi mohon dipisahkan dari kasus yang menimpa kedua orang tuanya, tapi anak ini berada dalam situasi membutuhkan perlindungan," papar Seto.
Untuk itu, Kak Seto mendorong Bareskrim Polri untuk bisa memberikan perlindungan kepada anak-anak Ferdy Sambo dan Putri.
"Kami di sini hanya menanyakan seberapa jauh langkah dari Polri untuk melindungi warganya sendiri, artinya warga ini adalah anak yang sedang dalam membutuhkan perlindungan," ucapnya.
Obrolan dengan Ferdy Sambo saat ditemui di Mako Brimob, Kak Seto mengakui berlangsung sekitar 30 menit.
Ferdy Sambo menggarisbawahi pesannya terkait semangat anak-anaknya.
"Tolong didampingi dan diberi semangat (anak-anak)," ucap Ferdy Sambo seperti ditirukan Kak Seto.
Selain itu, kata Kak Seto, Ferdy Sambo turut menitipkan pesan untuk anak-anaknya, agar tak mengikuti kesalahan yang telah dilakukan orangtuanya di kasus Brigadir J.
"Kalau ada kesalahan dari orangtua jangan diikuti, dan teruslah mencapai cita-citanya itu yang paling penting," beber Kak Seto melanjutkan pesan Ferdy Sambo.
Setelah mendapatkan izin dari Ferdy Sambo, Kak Seto mengaku menanggung beban berat karena harus mengangkat mental anak-anaknya kembali tegar atas masalah kedua orangtuanya.
LPAI akan membangkitkan rasa percaya diri anak-anak Ferdy Sambo.
"Jangan sampai putus asa. Apalagi mengambil tindakan nekat dan menyimpang. Mereka tetap anak yang membutuhkan perlindungan," kata Kak Seto.
Kak Seto mengatakan, dua anak Ferdy Sambo, yang berada di jenjang sekolah dasar (SD) dan yang berusia 1,5 tahun, membutuhkan perlindungan khusus.
Menurut Kak Seto, anak Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi yang berusia 1,5 tahun, harus tetap bersama ibunya.
Hal itu, kata dia, juga harus dipertimbangkan secara matang dalam rangka menjaga kondisi tahanan agar tetap ramah anak.
"Ya kalau manakala ibunya tetap harus ditahan mohon anak juga bersama dengan sang ibu."
"Tetapi mohon situasinya tetap ramah anak, jadi betul-betul mengedepankan yang terbaik bagi anak," ungkapnya, Selasa, dikutip dari Kompas.com.
Tangisan Ferdy Sambo Sebelumnya

Komisioner Komnas HAM Choirul Anam mengaku sempat bertemu dengan Irjen Ferdy Sambo setelah pembunuhan Brigadir J atau Brigadir Nofriasyah Yosua Hutabarat terjadi pada Jumat (8/7/2022).
Sama halnya dengan anggota Kompolnas Poengky Indarti, Choirul Anam saat itu diundang hanya untuk melihat Ferdy Sambo nangis-nangis.
Choirul Anam mengaku tidak tahu duduk masalahnya yang membuat Ferdy Sambo nangis-nangis karena memang jenderal bintang 2 Polri itu tidak menceritakannya.
"Omongannya cuma nangis aja, saya gak tahu apa yang terjadi. Saya gak tahu kasus-kasus sebelumnya, sama sekali," ujar Choirul Anam saat rapat dengar pendapat di Komisi III DPR RI, Senin (22/8/2022).
Kenapa dia bisa bertemu Ferdy Sambo?
Choirul Anam mengaku hal itu bisa terjadi karena biasanya dia banyak kasus yang dilaporkan ke Propam Polri maupun Bid Propam di polda-polda.
Dia pun mengaku sebelum bertemu dengan Ferdy Sambo, lebih dulu melaporkan ke Ketua Kompolnas Ahmad Taufan Damanik.
"Saya bilang ke Pak Taufan sebagai ketua. Akhirnya ketemu cuma nangis-nangis, saya gak tahu apa yang terjadi.
Balik-balik saya laporkan ke Pak Taufan. Ternyata Pak Sambo cuma nangis-nangis saja,' terang Choirul Anam.
Pengakuan Choirul Anam ini diungkapkan karena dalam rapat dengar pendapat di Komisi III DPR RI, namanya disebut-sebut Menkopolhukam Mahfud MD.
Diakui Choirul Anam, dia memang mengakui adanya pertemuan itu kepada Mahfud MD.
Namun menurutnya, pengakuan Mahfud MD di Komisi III belum lengkap.
Diakuinya, saat itu dia juga menantang Mahfud MD.
"Saya tantang, Pak Mahfud, dengan kejadian kayak gini Prof Mahfud masih percaya pada saya? Ternyata Pak Mahfud bilang masih percaya saya. Kalau percaya, saya bilang tolong hormati saya. Lalu Pak Mahfud meminta jalan terus, jangan geser-geser. Dan sampai sekarang kami jalan terus," ungkapnya.
Sebelumnya, Mahfud MD membongkar jurus Ferdy Sambo nangis-nangis di hadapan anggota Kompolnas Poengky Indarti saat diundang ke kantornya pada Senin (11/7/2022), atau tiga hari setelah kejadian pembunuhan Brigadir J.
Di situ Ferdy Sambo nangis-nangis sambil mengaku terhina dan terdzolimi.
Tak hanya ke Poengky, Ferdy Sambo juga nangis-nangis di hadapan dua tokoh lain dengan ceritanya sama, termasuk kepada Choirul Anam.
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Kak Seto Ungkap Ferdy Sambo Menangis Haru, Meneteskan Air Mata Ucap Terimakasih Anaknya Diperhatikan