Manjakan Pecinta Fotografi, Taman Safari II Jadi Tempat Favorit Peserta IAPVC 2022

SURYA.CO.ID, PASURUAN - Taman Safari Indonesia Grup akhirnya berhasil menuntaskan kompetisi photo hunting International Animal Photo and Video Competition (IAPVC) 2022.

Penutupan rangkaian photo hunting IAPVC 2022 dilaksanakan di Taman Safari II Jatim, Sabtu (20/8/2022) siang. Ini artinya, semua unit sudah menjadi tuan rumah.

Lomba foto dan video satwa berskala Internasional, International Animal Photo and Video Competition (IAPVC) sudah terselenggara selama 31 kali.

Selama pelaksanaan IAPVC, antusiasme pecinta fotografi setiap tahunnya selalu meningkat. Tahun ini, rangkaian IAPVC diawali di Taman Safari Bogor pada 11 Juni 2022.

Selanjutnya, photo hunting IAPVC 2022 diselanggarakan di Bali Safari, 30 Juli 2022. Di tiga tempat yang berbeda itu justru menambah adrenalin para fotografer.

Ratusan peserta IAPVC ketiga ini sudah datang sejak pagi. Mereka terlihat tidak sabar untuk mengabadikan tingkah laku satwa di Taman Safari II yang sangat favorit ini.

Panitia mempersilakan juru foto untuk hunting di area Elephant Splash, Panggung Harimau, Panggung Burung dan Area Orang Utan.

Chief Operating Officer Taman Safari Indonesia, Adrian Cecil mengaku bersyukur karena rangkaian Photo hunting competition IAPVC berjalan lancar.

Ia menyebut, pelaksanaannya sukses di semua unit Taman Safari Grup. Jumlah peserta selama photo hunting competition tahun ini juga sesuai dengan targetnya.

“Penyelenggaraan IAPVC juga bertujuan untuk menumbuhkan kepedulian para fotografer terhadap satwa-satwa yang ada," katanya.

Termasuk, lanjut Adrian, mengetahui keberadaan satwa endemik yang ada di Taman Safari Grup.

"Ikut konservasi satwa melalui foto," paparnya.

Lies Yuwati, GM Taman Safari II Jatim mengaku, pihaknya sudah menyiapkan secara matang untuk lomba ini. Terutama satwa yang akan dijadikan objek foto.

“Kami menyiapkan beberapa satwa di antaranya Orangutan, Gajah, Burung dan Bayi Harimau Benggala. Teman-teman bisa explore sepuasnya," jelasnya.

Harapannya, kata Lies Yuwati, teman-teman fotografer bisa menjadi bagian public campaign untuk mengedukasi masyarakat agar lebih cinta terhadap satwa.