Berita Surabaya

Dinsos Surabaya Latih Pengemudi Ojol Perempuan Keterampilan Menyablon

Dinsos Kota Surabaya memberikan pelatihan kewirausahaan kepada pengemudi ojek online (ojol) perempuan di Kota Pahlawan

Penulis: Bobby Constantine Koloway | Editor: irwan sy
bobby constantine koloway/surya.co.id
Dinas Sosial (Dinsos) Kota Surabaya memberikan pelatihan kewirausahaan kepada pengemudi ojek online (ojol) perempuan di Kota Pahlawan, Kamis (18/8/2022). Para perempuan pengemudi ojol tersebut mendapatkan pelatihan menyablon. 

Berita Surabaya

SURYA.co.id | SURABAYA - Dinas Sosial (Dinsos) Kota Surabaya memberikan pelatihan kewirausahaan kepada pengemudi ojek online (ojol) perempuan di Kota Pahlawan, Kamis (18/8/2022).

Para perempuan pengemudi ojol tersebut mendapatkan pelatihan menyablon.

"Setelah mendapat bantuan modal alat dari Bapak Wali Kota Eri Cahyadi, kami melatih 21 pengemudi memproduksi sablon,” kata Kepala Dinsos Kota Surabaya, Anna Fajriatin di Surabaya ketika dikonfirmasi di hari yang sama.

Hasil sablon mereka lantas dilombakan. Perlombaan ini akan digelar di hari terakhir pelatihan, 20 Agustus 2022 mendatang.

Harapannya, para perempuan tersebut semakin termotivasi memproduksi sablon.

”Pelatihan kami gelar selama tiga hari kedepan. Alat (sablon) ini akan langsung dibawa pulang. Insya Allah mereka langsung mengerjakan pesanan seperti menyablon tas kantong belanja, kardus, dan map," kata Anna.

Sebelumnya, pihaknya juga telah menggelar pelatihan menjahit dan membuat kue.

Berkoordinasi dengan Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah dan Perdagangan (Dinkopdag) Kota Surabaya, para peserta langsung mendapatkan pesanan.

"Kami juga berkoordinasi dengan Surabaya Hotel School (SHS) untuk membantu pelatihan produksi kue, khususnya, dalam hal pengemasan. Kemarin pelatihan membuat kue telah mengikuti kelas premium sehingga target pasar lebih luas," lanjutnya.

Selain pelatihan produksi, pihaknya juga memberikan intervensi dalam hal pemasaran.

Tahap awal, pemasaran akan mengandalkan kebutuhan masing-masing dinas di lingkungan Pemkot.

”Setelah 3 hari, tak lantas pelatihan selesai. Kami juga memberikan pendampingan dan akan mengusahakan beberapa peralatan tambahan, misalnya pemberian cat agar bisa segera produksi," kata dia.

Ini sesuai dengan instruksi Wali Kota Eri Cahyadi.

Pemkot tak rela melihat seorang perempuan sebagai pengemudi ojol dan bekerja hingga larut malam.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved