AKHIRNYA MUNCUL, Keluarga Bharada E Tertekan Kasus Brigadir J: Tolong Kami Bapak Jokowi, Kapolri

Paman Bharada E,  Roy Pudihang mengakui selama ini keluarganya mengalami tekanan batin akibat kasus pembunuhan Brigadir J di rumah Irjen Ferdy Sambo.

Editor: Musahadah
kolase tribunnews/tribun manado
Rumah keluarga Bharada E di Manado. Paman Bharada E meminta tolong Presiden Jokowi, Kapolri dan Menkopolhukam untuk melindungi Bharada E. 

SURYA.CO.ID - Keluarga Bharada E alias Bharada Richard Eliezer Pudihang Lumiu akhirnya muncul ke publik setelah satu bulan kasus pembunuhan Brigadir J di rumah Irjen Ferdy Sambo terjadi. 

Seperti diketahui, Bharada E adalah tersangka pembunuhan Brigadir J atau Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat. 

Setelah memilih meninggalkan rumah karena kasus ini, keluarga Bharada E akhirnya mau bersuara.   

Paman Bharada E,  Roy Pudihang mengakui selama ini keluarganya mengalami tekanan batin akibat kasus ini. 

"Kami keluarga besar mengalami tekanan batin, kami jadi malu, banyak sekali tekanan," kata Roy dikutip dari tayangan Metro TV, Senin (8/8/2022). 

Baca juga: 3 Langkah Berani Bharada E Tersangka Pembunuh Brigadir J, Catut Atasan hingga Surati Keluarga Korban

Diakui Roy, siang malam keluarganya memohon  pada Tuhan supaya Icad (panggilan Bharada E) diberi perlindungan, semua akan selesai.

Hal itu yang bisa dilakukannya karena pihaknya tidak bisa berbuat apa-apa terkait masalah yang menimpa Icad.

"Kami mohon bapak Jokowi, bapak Kapolri,  bapak Menkopolhukam menolong supaya masalah-masalah ini dapat selesai.
Kami mohon anak kami tolong dilindungi," ungkap Roy. 

Dari keluarga juga meminta agar Bharada E bisa berkata jujur dan membuka semua yang mengganjal di hatinya. 

"Kami bersatu hati untuk tetap save Bharada E ,

Kami mendukung Bharada E. Tolong berkata yang jujur kalau ada yang mengganjal dihatinya, tolong dibuka.

Kami memohon keadilan juga. Kami berharap semuanya akan terjadi yang terbaik. Tetap tangan Tuhan selalu menolong kita semua," kata Roy. 

Dikatakan Roy, Icad yang dikenal adalah anak baik, anak gereja. 

"Sebelum masuk polisi dia gak pernah bikin apa-apa. Gak pernah mabuk, ngisap rokok," katanya. 

Selama ini, orangtuanya juga pelayan gereja di wilayah Manado.

Karena itu, keluarga sangat kaget ketika mendengar kasus ini.

Kendati begitu, Roy menyebut keluarga besar tetap berdoa agar Bharada E memperoleh pertolongan.

"Kami keluarga juga kaget mendengar, melihat berita itu. Tapi kami seakan tidak percaya sebab anak ini anaknya anak baik. Jadi untuk kedepan, kami berharap semua keluarga ini bisa Tuhan tolong," katanya.

"Apa yang terjadi di sana, dia buka semuanya dan Tuhan pasti tolong. Kalau orang berbicara jujur, benar Tuhan pasti akan tolong," ujarnya.

Lebih lanjut, Roy mengungkapkan bahwa Bharada E adalah lulusan dari Tamtama Brimob Polda Sulut dan berprestasi.

"Kalau untuk Icad (Bharada E) ini waktu dia masuk Tamtama Brimob dari Polda Sulut. Dia masuk, dia dapat rangking baru dia pendidikannya ke Watu Kosek."

Kemudian, katanya Bharada E dipindahtugaskan ke Poso lalu pindah lagi ke Mako Brimob.

"Jadi dia sudah pernah mengabdi kepada negara sekitar satu tahun mengabdi di Poso bersama Bharada lainnya," jelasnya.

Lihat video selengkapnya

Di bagian lain, rumah orangtua Bharada E yang berada di Manado sepi usai kasus kematian Brigadir J mencuat.

Bharada E resmi ditetapkan sebagai tersangka kasus kematian Brigadir J di rumah Irjen Ferdy Sambo pada Jumat 8 Juli 2022 lalu.

Bharada E kini sudah ditahan di rumah tahanan (rutan) Bareskrim Polri, Jakarta.

Selama ditahan, kuasa hukum Bharada E, Deolipa Yumara menyebut kliennya belum bertemu orangtuanya.

"Belum (Bharada E bertemu dengan orangtuanya)," kata Deolipa kepada wartawan di Bareskrim Polri, Jakarta, Senin (8/8/2022) malam.

Saat ini, lanjut Deolipa, kabar terkakhir orangtua Bharada E hendak kembali ke Manado, Sulawesi Utara.

"Terakhir ngobrol ada di sini tapi kayaknya mau pulang ke Manado," ucapnya.

Di sisi lain, Deolipa mengungkapkan dalam kasus ini keluarga kliennya ikut terdampak. Meski begitu, dia mengungkapkan tidak ada tekanan apapun ke keluarga Bharada E.

 "Semua orang, semua keluarga yang ada anggota keluarga nya dalam posisi berperkara atau dalam masalah hukum, tentunya berpengaruh. Ini kan masalah perasaan, masalah cinta, masalah keikatan satu darah, pasti ada," ucapnya.

Nasib Miris Keluarganya

Keluarga Bharada E di Manado menghilang setelah ramai kasus penembakan Brigadir J.  Begini kondisi rumahnya!
Keluarga Bharada E di Manado menghilang setelah ramai kasus penembakan Brigadir J. Begini kondisi rumahnya! (kolase tribun manado/tribunnews)

Terungkap nasib miris keluarga Bharada E setelah sang anak menjadi tersangka pembunuhan Brigadir J alias Brigadir Nofriansyah di rumah Irjen Ferdy Sambo

Keluarga Bharada E yang awalnya hidup tenang di Kelurahan Kairagi Barat, Kota Manado kini harus menghilang karena kasus pembunuhan Brigadir J yang menjerat anaknya. 

Padahal sebelumnya Keluarga Bharada ini cukup disegani dan dikenal sangat baik di tempat tinggalnya. 

Sang ayah, adalah seorang pelayan di Gereja GMIM Firdaus Kairagi Barat.

Sedangkan ibunya bekerja sebagai pekerja sosial di kelurahan Kairagi Barat.

Baca juga: 4 Fakta Baru Bharada E, Saksi Kunci Kasus Brigadir J, Bukan Jago Tembak, Kini Keselamatan Terancam?

Salah satu tetangga yang tak ingin disebutkan namanya mengatakan jika Bharada E juga anak yang baik.

Selain itu, orang tua dari Bharada E juga dikenal sangat ramah dengan masyarakat.

"Mereka keluarga yang sangat baik," ujarnya saat ditemui Tribun Manado (grup surya.co.id) pada Jumat 5 Agustus 2022.

"Sebelum jadi polisi, dia (Bharada E) juga anak yang sangat baik. Anak Tuhan dan selalu di gereja," aku dia.

Dirinya mengaku jika sudah tahu apa yang membuat banyak orang datang ke rumah Bharada E belakangan ini.

"Iya, itu karena kasus yang di TV dan media sosial kan? Kami juga sudah tahu," tegas dia.

Sementara itu, seorang teman Bharada E saat di kampung membeber sisi lain sang polisi. 

Anggota polisi yang telah jadi tersangka pembunuhan Brigadir J ini ternyata dulunya nyaris jadi atlet panjat tebing.

"Dia termasuk yang luar biasa," kata seseorang yang mengenal Bharada E namun enggan namanya ditulis.

Sebut dia, Bharada E banyak mengikuti kompetisi panjat tebing.

Dikatakannya, pribadi Bharada E memang cocok dengan olahraga panjat tebing.

Dirinya bernyali.

"Dia itu orangnya baik, tapi juga cap mau, jika ada yang mau cari perkara ia maju," kata dia.

 Eliezar, panggilan mereka terhadap Bharada E, masuk Polisi setelah berkiprah di dunia panjat tebing.

Setelah itu mereka jarang berhubungan.

"Tahu tahu ia viral dalam kasus pembunuhan, kami terkejut ia muncul," kata dia. (Art)

Bukan Sniper

Berikut ini biodata Bharada E alias Richard Eliezer Pudihang Lumiu yang akhirnya ditahan dalam kasus kematian Brigadir J.
Berikut ini biodata Bharada E alias Richard Eliezer Pudihang Lumiu yang akhirnya ditahan dalam kasus kematian Brigadir J. (Youtube Harian Surya)

Akhirnya terungkap kebohongan sosok Bharada E alias alias Richard Eliezer Pudihang Lumiu tersangka kasus pembunuhan Brigadr J atau Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat. 

Sosok Bharada E ternyata tak seperti yang dirilis polisi saat kasus terbunuhnya Brigadir J di rumah Irjen Ferdy Sambo dirilis beberapa waktu lalu. 

Sebelumnya, Kapolres Metro Jakarta Selatan nonaktif Kombes Pol Budhi Herdi Susianto menjelaskan, Bharada E adalah penembak kelas satu di Resimen Pelopor.

Selain menjadi tim penembak kelas satu di Resimen Pelopor, Bharada E juga menjadi pelatih teknik penyelamatan pada medan vertikal atau curam (vertical rescue).

Namun pernyataan itu dibantah Bharada E saat diperiksa di Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK). 

Baca juga: Pengacara Makin Yakin Brigadir J Dibunuh Berencana Usai Ferdy Sambo Diperiksa dan Barada E Tersangka

Bharada E ternyata terakhir latihan menembak pada Maret 2022.

Wakil Ketua Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) Edwin Partogi mengungkapkan Bharada E bukanlah jago tembak.

LPSK mengambil kesimpulan itu berdasarkan pemeriksaan psikologis Bharada E yang dilakukan sebanyak tiga kali.

"Dalam penelusuran kami, Bharada E bukan jago tembak," kata Edwin, Kamis (4/8/2022).

Bharada E kata Edwin, bahkan baru mendapatkan pistol pada November 2021.

Sementara, latihan menembak terakhirnya pada Maret 2022.

"Dia baru dapat pistol bulan November tahun lalu, menurut keterangannya itu dari Propam. Dan latihan menembak Maret 2022," ujar dia.

Edwin menjelaskan Bharada E juga bukan bertugas sebagai ajudan atau aide-de-camp (Adc) Irjen Ferdy Sambo.

Pria asal Sulawesi Utara itu sehari-harinya adalah sopir.

 "Beberapa hal yang mungkin harus diketahui Bharada E ini bukan sniper, bukan ajudan (ADC), Bharada E ini adalah sopir," kata Edwin.

Dalam tugasnya, Bharada E kata Edwin, merupakan sopir untuk akomodasi Irjen Pol Ferdy Sambo.

"Info dari Bharada E, beliau sopir untuk Irjen Pol Ferdy Sambo," ucap Edwin.

Namun Edwin juga menegaskan keterangan Bharada E itu masih perlu diklarifikasi kembali ke sejumlah pihak.

"Dalam beberapa keterangan memang ada yang menurut kami perlu di-cross check kebenarannya. Yang kami juga belum meyakini," tuturnya.

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunManado.co.id dengan judul Akhirnya Terungkap Keberadaan Orangtua Bharada E, Keluarga Tak Percaya, Pamannya Bongkar Hal Ini

>>Update berita terkini kasus Brigadir J dan Irjen Ferdy Sambo di Googlenews Surya.co.id

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved