KKB Papua

KEKUATAN KKB PAPUA Diduga Melemah karena Anggotanya Ditemukan Tewas Secara Misterius, Videonya Viral

Kondisi Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB Papua diduga saat ini kekuatan mereka semakin melemah. Anggotanya tewas secara misterius.

tribratanews.polri.go.id
Ilustrasi KKB Papua. Diduga saat ini kekuatan mereka semakin melemah. 

SURYA.co.id - Kondisi Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB Papua diduga saat ini kekuatan mereka semakin melemah.

Hal ini lantaran salah satu anggota mereka ditemukan tewas secara misterius.

Video yang merekam penemuan mayat anggota KKB Papua tersebut beredar luas di media sosial.

Sosok tersebut ditemukan sedang tertidur pulas di pinggir jalan pada sebuah ruas jalan beraspal di tengah hutan.

Sosok itu tidur dengan posisi menyamping ke kiri, lengkap dengan sepatu di kakinya.

Sementara di depannya, tergeletak sebuah senjata api yang penuh dengan amunisi.

Seperti dilansir dari Tribun Palu dalam artikel 'Anggota KKB Papua Mendadak Ditemukan Tewas, Penyebab Kematian Masih Menjadi Misteri'.

Dari video yang diunggah di dunia maya, terungkap penjelasan yang menyebutkan bahwa anggota TPNPB-OPM ditembak mati.

Tak disebutkan di wilayah mana video tersebut diabadikan oleh videografer.

Tak diungkapkan anggota KKB dibawah pimpinan siapa yang mengalami nasib malang tersebut.

Namun dari gambar yang ada, terlihat sosok itu terbaring di pinggir jalan.

Mengenakan baju kaus singlet, bercelana pendek dan sepatu booth safety, pria itu tidur beralaskan aspal.

Ketika didekati oleh beberapa pria, ternyata sosok tersebut sudah tidak bernyawa lagi.

Tak diketahui siapa nama pria itu dan dari mana dia berasal.

Namun tak jauh dari tempat ia ditemukan, terdapat sebuah pondok yang diduga sebagai tempat berteduh pria tersebut.

Ini terlihat dari video yang diunggah belum lama ini oleh awak TPNPB-OPM.

Pria itu ditemukan pertama kali oleh beberapa pria yang melewati lokasi tersebut.

Para pria tersebut diduga sebagai anggota KKB. Sebab mereka menenteng senjata dengan raut wajah yang sangar.

Aksi brutal KKB Papua Sisakan Luka Mendalam

Kebrutalan KKB Papua membantai pendeta di Nduga menyisakan luka mendalam, tokoh agama pun mengecam tindakan mereka.

Salah satu tokoh Papua, Ketua Klasis Kingmi Kenyam Zakeus Kogoya terang-terangan mengecam aksi keji KKB Papua.

Zakeus mengatakan, tidak ada agama yang mengajarkan untuk melakukan tindakan kekerasan apalagi sampai meninggalkan nyawa orang lain.

“Sodara kami yang merupakan seorang pendeta dan beberapa warga yang tidak bersalah menjadi korban kekerasan hingga nyawa mereka hilang begitu saja,” tandasnya, Jumat (29/7/2022), melansir dari tribaratanews.polri.go.id.

Lebih lanjut dikatakan, saat ini warga yang ada di Kabupaten Nduga masih trauma dengan apa yang mereka alami saat ini mendengar adanya korban meninggal dunia dengan jumlah yang tidak sedikit.

Ia berharap kejadian ini tidak terulang kembali.

“Dalam minggu ini saya akan menyurat kepada para jemaat untuk mari kita bersama-sama menbahas situasi yang saat ini kita alami.

Sehingga kita tidak terus dalam rasa ketakutan berkepanjangan dan kita dapat melakukan aktifitas secara tenang baik berkebun maupun aktifitas lainnya tanpa adanya rasa takut,” ucapnya.

Berikan kepercayaan kepada aparat keamanan TNI/Polri dalam menjaga Kamtibmas dan kami sebagai Tokoh Agama di Kabupaten Nduga mendukung dalam rangka menjaga situasi kamtibmas yang aman dan kondusif.

Sebelumnya, seorang pendeta bernama Eliaser Baner dan sembilan warga Kampung Nanggolait, Kabupaten Nduga, Papua dibantai oleh KKB Papua pimpinan Egianus Kogoya.

Mereka ditembak mati. Sedangkan dua warga lainnya dikabarkan mengalami kritis dan sedang dirawat di rumah sakit.

Penembakan secara brutal pada Sabtu (16/7/2022) pagi itu diduga kuat pelakunya KKB Papua Nduga dan sudah berungkali terjadi.

Terkini, anggota Polres Nduga dengan perbantuan Satgas Damai Cartenz serta prajurit TNI masih mengejar para pelaku.

“Korban meninggal dunia maupun luka-luka sore ini akan dievakuasi oleh TNI-Polri ke Kabupaten Mimika. Kapolres Mimika juga telah menyiapkan ambulance untuk melakukan penjemputan,” kata Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Musthofa Kamal di Jayapura, Sabtu sore.

Para korban dievakuasi menggunakan helikopter milik Polri dan TNI Angkatan Udara, serta pesawat Rimbun Air.

Berikut identitas 10 korban meninggal dunia yang dihimpun Tribun-Papua.com (grup SURYA.co.id):

1. Yulius Watu, laki-laki, usia 23 tahun, swasta, suku NTT

2. Hubertus Goti, laki- laki, usia 23 tahun, swasta, suku NTT

3. Daeng Marannu, laki-Laki, usia 42 tahun, swasta, suku Selayar

4. Taufah Amir, laki-laki, usia 42 tahun, swasta, suku Selayar

5. Johan, laki-laki, usia 26 tahun, swasta, suku NTT, Kabupaten Manggarai

6. Alex, laki-laki, usia 45 tahun, swasta, suku Kei-Ambon

7. Eliaser Baner, Pendeta.

8. Nasjen, Laki-laki, usia 41 tahun, swasta, Sulawesi Selatan.

10. Yuda Gurusinga, laki-laki, usia 42 tahun, swasta, suku Selayar.

Total ada 12 korban serangan KKB yang di duga dikomandoi Egianus Kogoya.

“Dari korban yang semula hanya berjumlah tujuh orang, saat ini menjadi 12 korban di mana 10 korban meninggal dunia," ungkapnya.

Kamal menuturkan, sembilan korban meninggal dievakuasi ke Timika, Kabupaten Mimika.

Sementara satu jenazah lainnya diambil pihak keluarganya untuk dimakamkan di Distrik Kenyam, ibu kota Kabupaten Nduga.

"Adapun dua korban luka-luka juga dievakuasi ke Timika,” kata Kamal.

Belum diketahui ihwal dan motif penembakan hingga pembantaian tersebut.

Namun, Kamal menuturkan penyerangan bermula saat satu di antara korban yang merupakan pedagang kelontongan dan tujuh orang lainnya berada di dalam truk.

“Diketahui bahwa truk tersebut merupakan kendaraan pengangkut barang,” ujarnya.

Menurut Faizal, sebagian besar korban mengalami luka tembak dan sebagian luka benda tajam.

Mengenai pelaku, Faizal meyakini para pelaku adalah KKB pimpinan Egianus Kogoya.

"Kami sangat yakin ini kelompok Egianus," cetusnya.

Faizal menyebut akan ada satu tim yang dikirim untuk melakukan identifikasi di lokasi kejadian.

"Jarak TKP tidak terlalu jauh, tapi daerahnya itu daerah pinggir," ungkap Faizal.

>>>Ikuti Berita Lainnya di News Google SURYA.co.id

Sumber: Tribun Palu
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved