Berita Malang Raya
Kemacetan Sering Terjadi di Kota Batu, Ini Saran Akademisi ITN Budi Fathony
Seperti bom waktu, kemacetan bisa menghadirkan masalah-masalah baru di Kota Batu di kemudian hari jika tidak segera ditangani sedini mungkin
Penulis: Benni Indo | Editor: Titis Jati Permata
Meski kondisi telah macet, namun banyak bangunan-bangunan baru yang didirikan.
Bahkan bangunan-bangunan itu berada di kawasan pelosok atau yang jalannya kecil.
Sebagai kota tujuan wisata, banyak orang berbondong-bondong datang ke Kota Batu.
Potensi ini juga menjadi peluang investasi bagi beberapa pihak, terutama yang bergerak di bidang wisata.
Budi melihat, meskipun menjadi tujuan investasi, namun kondisi kekinian Kota Batu menunjukan tidak adanya satu kajian yang jelas mengenai tata kota.
"Oleh sebab itu, ada kepentingan ekonomi yang diutamakan namun penduduk tidak mendapatkan apa-apa. Ketika saya di tim ahli gedung bangunan, ada investor beli peraturan untuk mengubah regulasi. Ini konyol, seharusnya tidak boleh terjadi. Setiap pergantian kepala daerah, seharusnya menghadirkan solusi,” tegasnya.
Pengamat Transportasi ITS, Hera Widyastuti berpendapat, salah satu cara mengatasi kemacetan adalah dengan menghadirkan transportasi umum.
Masyarakat harus naik transportasi umum untuk mengurangi jumlah kendaraan pribadi di jalanan.
Pada kenyataannya, banyak warga tidak menggunakan transportasi umum.
Salah satu alasannya karena transportasi umum kurang nyaman dan efisien.
“Mengapa masyarakat tidak mau naik transportasi umum, tanyakan pada diri masing-masing,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Polisi Resor Batu, Ajun Komisaris Besar Oskar Syamsuddin berpendapat kemacetan yang terjadi di Kota Batu karena banyaknya wisatawan yang datang. Terutama ketika akhir pekan atau hari-hari besar.
Banyak wisatawan dari luar kota datang membawa kendaraan ke Kota Batu.
Dampaknya, jalanan di Kota Batu sering macet.
Oskar tidak menyebut kemacetan diakibatkan ruas jalan yang relatif kecil di beberapa titik di Kota Batu.