Berita Malang Raya
Kemacetan Sering Terjadi di Kota Batu, Ini Saran Akademisi ITN Budi Fathony
Seperti bom waktu, kemacetan bisa menghadirkan masalah-masalah baru di Kota Batu di kemudian hari jika tidak segera ditangani sedini mungkin
Penulis: Benni Indo | Editor: Titis Jati Permata
SURYA.CO.ID, BATU – Kemacetan yang sering terjadi di Kota Batu harus dicarikan solusinya.
Jika tidak, kemacetan akan menjadi persoalan yang sulit untuk dipecahkan.
Seperti bom waktu, kemacetan bisa menghadirkan masalah-masalah baru di Kota Batu di kemudian hari jika tidak segera ditangani sedini mungkin.
Akademisi Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang, Budi Fathony, yang memiliki konsentrasi pada arsitektur tata ruang wilayah kota berpendapat, perlu ada jalur satu arah di Kota Batu untuk mengurai kemacetan.
Jalur satu arah dianggapnya bisa mengatasi kemacetan karena tidak menyebabkan aliran arus kendaraan berlawanan arah.
Sebagai seorang arsitek, Budi menyebut, jalur berlawanan arah saat ini rawan macet di titik perempatan dan pertigaan.
“Jadi untuk mengurai jalur lalu lintas, paling tidak satu jalur. Ini pemikiran arsitek. Kalau dua jalur agak kesulitan karena tidak mengalir, terutama di perempatan dan pertigaan,” ujarnya.
Berbicara tentang Kota Batu, menurut Budi, kota tujuan wisata ini minim fasilitas parkir untuk bangunan komersial.
Munculnya bangunan-bangunan komersial di Kota Batu menurutnya tidak terencana dengan bagus.
Dampaknya, menimbulkan kemacetan dan merugikan masyarakat.
“Munculnya bangunan yang menjadi pusat kegiatan bisnis maupun publik tidak terencana dengan bagus. Pada akhirnya, proses untuk mencari solusi itu menjadi semakin sulit,” ungkapnya.
Diceritakan Budi, ia pernah mengusulkan sebuah konsep tata kota kepada wali kota pertama Kota Batu, Imam Kabul.
Hanya saja Budi belum melihat adanya perubahan hingga saat ini, termasuk kemacetan.
Pergantian kepala daerah juga disebutnya tidak memperlihatkan penanganan yang bagus di sektor penguraian kemacetan.
“Saya dapatkan informasi dari beberapa sopir taksi online. Mereka malas ke Kota Batu karena macet sehingga merugi," paparnya.