Berita Madiun
Senyum Sumringah Petani Cengkih di Kabupaten Madiun, Harga Naik Saat Masa Panen
Petani cengkih di Kabupaten Madiun tersenyum sumringah karena harga cengkih sedang tinggi.
Penulis: Sofyan Arif Candra Sakti | Editor: Titis Jati Permata
SURYA.CO.ID, MADIUN - Petani cengkih di Kabupaten Madiun tersenyum sumringah karena harga cengkih sedang tinggi.
Mereka merasa diuntungkan karena harga cengkih naik justru menjelang masa panen.
Mereka pun buru-buru memanen cengkih untuk segera menjualnya, mumpung harganya sedang bagus.
Seorang petani Cengkih di Kecamatan Kare, Nyami mengatakan beberapa hari terakhir harga cengkih kering berada di angka Rp 125 ribu perkilogram.
"Sebelumnya Rp 110 ribu perkilogram," kata Nyami, Jumat (29/7/2022).
Baca juga: Ada 1.073 Kasus Kanker Payudara di Kota Surabaya, Begini Cara Pemeriksaan Payudara Sendiri
Nyami berharap matahari di Kecamatan Kare tak tertutup mendung sehingga cengkih yang ia panen bisa segera kering dan siap untuk dijual.
Menurut Nyami, lebih untung menjual cengkih dalam kondisi kering dibandingkan basah, walaupun harganya sama-sama sedang naik.
"Kalau basah naik dari Rp 35 ribu menjadi Rp 41 ribu perkilogram," lanjutnya.
Nyami tidak tahu pasti penyebab naiknya harga cengkih tersebut, namun ia menduga karena stok cengkih yang menipis akibat produktivitas masa panen sebelumnya menurun karena hama dan cuaca yang tidak menentu.
"Harapannya sih harganya bagus terus, jadi petani bisa untung," ucap Nyami.
Ia mengatakan harga cengkih memang tidak selalu bagus, tahun lalu harga cengkih sempat anjlok di harga Rp 70 ribu perkilogram.
BACA BERITA SURYA.CO.ID DI GOOGLE NEWS LAINNYA