NASIB Brigjen Hendra Kurniawan setelah Dicopot dari Karo Paminal, Ini Kata Polri Soal Penggantinya
Nasib Brigjen Hendra Kurniawan setelah dinonaktifkan sebagai Karo Paminal Divpropam Polri imbas dari kasus penembakan Brigadir J di rumah Irjen Ferdy
SURYA.CO.ID - Nasib Brigjen Hendra Kurniawan setelah dinonaktifkan sebagai Karo Paminal Divpropam Polri imbas dari kasus penembakan Brigadir J di rumah Irjen Ferdy Sambo, hingga kini belum ditentukan.
Belum ada informasi apakah Brigjen Hendra Kurniawan akan tetap berada di Divpropam Polri atau dimutasi.
Informasi terbaru justru mengenai pengganti Brigjen Hendra Kurniawan sebagai Karo Paminal Divpropam Polri yang baru.
Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo mengungkapkan, pengganti Brigjen Hendra Kurniawan bakal ditentukan paling lambat pekan depan oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
"Minggu depan paling lambat. Nanti kalau sudah ada info akan diinfokan," kata Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (22/7/2022) malam.
Baca juga: DETIK-DETIK Brigjen Hendra Kurniawan Masuk Rumah Brigadir J Buat Keluarga Murka, Berujung Pencopotan
Dedi menuturkan bahwa Kapolri telah memberikan perintah kepada Wakapolri Komjen Gatot Eddy Pramono agar segera menentukan pengganti Karo Paminal Mabes Polri.
"Nanti dalam waktu dekat akan disampaikan. Bapak Kapolri sudah memerintahkan Pak Wakapolri dan SDM untuk segera mencari siapa pengganti dalam rangka untuk menjabat jabatan harian Karo Paminal," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memutuskan menonaktifkan Brigjen Hendra Kurniawan dari jabatan Karo Paminal Polri dan Kombes Budhi Herdi dari jabatan Kapolres Jakarta Selatan.
Keduanya dinonaktifkan buntut kasus baku tembak di rumah Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo yang menewaskan Brigadir Yoshua Hutabarat alias Brigadir J.
"Pada malam hari ini Pak Kapolri memutuskan untuk menonaktifkan dua orang. Karo Paminal Brigjen Pol Hendra Kurniawan. Kedua yang dinonaktifkan adalah Kapolres Jakarta Selatan Kombes Budhi Herdi," kata Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (20/7/2022).
Dedi menuturkan nantinya Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran yang bakal menentukan sosok untuk menduduki jabatan Kapolres Jakarta Selatan. Namun, tidak dijelaskan siapa pengganti Brigjen Pol Hendra Kurniawan.
"Siapa pejabat sementaranya akan secara administratif ditunjuk Kapolda," ungkapnya.
Dianggap Tak Sopan
Desakan mencopot Brigadir Hendra Kurniawan dari jabatan Karo Paminal Divprppam Polri dipicu sikap sang jenderal saat mendatangi rumah duka Brigadir J di Jambi.
Kedatangan Brigjen Hendra Kurniawan bersama sejumlah anggota beberapa saat setelah pemakaman itu membuat murka keluarga Brigadir J.
Hal ini tampak dari video detik-detik kedatangan Brigjen Hendra Kurniawa ke rumah Brigadir J direkam pihak keluarga yang kemudian diterima tribun jambi (grup surya.co.id).
Dalam video itu tampak Jenderal bintang satu itu masuk ke rumah Samuel Hutabarat, orangtua almarhum Brigadir J, didampingi perwira menengah.
Saat berbicara dengan Samuel di dalam satu ruangan, tak kurang dari 7 orang amggota Polri berjaga di pintu ruangan.
Pada video yang tribunjambi.com peroleh, semua masuk menggunakan sepatu.
Semua menginjak-injak karpet yang dipakai sebagai alas duduk oleh penghuni rumah maupun keluarga dan kerabat yang datang untuk menyampaikan ucapan duka.
Pada video tersebut, terdengar suara ibu-ibu yang memprotes kehadiran anggota polisi dalam jumlah banyak itu.
Saat itu polisi tak hanya di dalam rumah itu saja, tapi juga banyak yang berjaga di luar rumah.
"Gak kek gitu juga caranya kalau masuk ke rumah orang," ucap perempuan itu.
Dalam tradisi masyarakat Jambi, seorang yang mau masuk ke dalam rumah harus sudah izin dari yang ada di rumah itu.
Selain itu, tamu akan membuka sepatu atau alas kaki, lalu melangkahkan kaki ke dalam rumah.
Kehadiran anggota Polri secara mendadak ke rumah itu juga telah disampaikan oleh Samuel kepada Tribun sebelumnya.
Dia mengaku sangat kaget tiba-tiba polisi masuk begitu saja, saat keluarga masih sangat berduka.
Kedatangan rombongan, kata Samuel, saat ini memberikan informasi kronologi soal meninggalnya Yosua.
Penjelasan itu menurutnya tidak masuk akal. Isinya serupa rilis karopenmas saat sore.
Terjadi perdebatan di antara mereka di ruang kecil di rumah petak itu, merupakan rumah dinas guru.
Samuel ingin CCTV dibuka demi terungkap kebenaran, tapi tak disanggupi perwira tinggi dan menengah itu.
Sementara itu, Kuasa Hukum Brigadir J, Kamarudin Simanjuntak menyatakan bahwa Brigjen Hendra dinilai tidak berperilaku sopan dengan pihak keluarga almarhum dengan melakukan sejumlah intimidasi.
"Terkesan intimidasi keluarga alamarhum dan memojokan keluarga sampai memerintah untuk tidak boleh memfoto, tidak boleh merekam, tidak boleh pegang HP, masuk ke rumah tanpa izin langsung menutup pintu dan itu tidak mencerminkan perilaku Polri sebagai pelindung, pengayom masyarakat," ungkapnya.
Kamarudin menyayangkan bahwa tindakan Brigjen Hendra dilakukan saat pihak keluarga sedang berduka.
"Apalagi beliau Karo Paminal harusnya membina mental Polri, tetapi ini justru mengintimidasi orang yang sedang berduka," pungkasnya.
Bantah Larang Buka Peti Jenazah
Sebelumnya, kuasa hukum keluarga Brigadir J, Johnson Pandjaitan menyebut Brigjen Hendra Kurniawan melarang keluarga Brigjen J membuka peti jenazah.
Atas tindakan itu, Johnson Pandjaitan meminta agar Brigjen Hendra Kurniawan juga dicopot seperti Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo.
Terkait hal ini, Pemeriksa Utama Divisi Propam Polri Kombes Leonardo menyangkal tudingan tersebut.
Menurutnya, Brigjen Hendra tidak ada di lokasi saat peti jenazah diantarkan ke rumah duka Brigadir J.
"Tidak ada (Karo Paminal), dia datang itu setelah dikuburkan dan datang atas permintaan keluarga untuk menjelaskan kronologis dan itu aja," kata Leonardo kepada Tribunnews.com, Rabu (20/7/2022).
Leonardo menjelaskan pihak yang membawa peti jenazah Brigadir J ke rumah duka tidak lain adalah dirinya sendiri.
Dia bilang, tuduhan larangan membuka peti jenazah merupakan tidak benar.
"Tuduhan melarang buka peti tidak benar dan tolong diluruskan sesuai fakta yang ada di video. kok banyak beredar seperti itu. Yang mengantar itu saya yang paling senior. Saya enggak ada melarang dan mempersilakan," ungkapnya.
"Jadi tidak benar kalau peti jenazah itu dilarang untuk dibuka. Dari awal sudah, awal saya berbicara sudah silahkan. Mereka pengen dibuka, dibuka padahal kita belum ada komunikasi. nah itu saya sampaikan," sambungnya.
Lebih lanjut, Leonardo menambahkan bahwa isu mengenai larangan buka peti jenazah disebut telah terlalu melebar. Apalagi, ada informasi yang menyebut dirinya meminta pihak keluarga untuk menandatangani suatu surat.
"Jadi jangan sampai ada pemberitaan kita mempunyai keluarga dan anak juga. Karena pemberitaannya sudah kemana mana saya sodorkan dulu surat, padahal saya tidak ada sodorkan surat untuk ditanda tangan," pungkasnya.
Siapa sebenarnya Brigjen Hendra Kurniawan?

Brigjen Hendra Kurniawan lahir pada tanggal 16 Maret 1974.
Dia menjabat sebagai Karopaminal Divpropam Polri sejak 16 November 2020.
Hendra yang alumnus Akpol 1995 ini berpengalaman dalam propam.
Hendra merupakan Jenderal Polisi pertama dan satu satunya dari keturunan tionghoa.
Sebelum menjabat Karo Paminal Divpropam POlri, jabatan terakhir jenderal bintang satu ini adalah Kabagbinpam Ropaminal Divpropam Polri.
Berikut riwayat jabatan:
Kaden A Ro Paminal Div Propam Polri
Analis Kebijakan madya Bidang Paminal Div Propam Polri
Kabagbinpam Ro Paminal Divpropam Polri
Karo Paminal Div Propam Polri (2020)
Selama menjadi anggota Polri, Brigadir Hendra Kurniawan telah mendapat sejumlah penghargaan.
Tanda Jasa:
- Bintang Bhayangkara Nararya
- Satyalancana Pengabdian VIII Tahun
- Satyalancana Pengabdian XVI Tahun
- Satyalancana Pengabdian XXIV Tahun
- Satyalancana Ksatria Bhayangkara
- Satyalancana Karya Bhakti
- Satyalancana Bhakti Pendidikan
- Satyalancana Bhakti Nusa
- Satyalancana Dharma Nusa. (tribunnews/kompas.com/tribun jambi)
Update berita lainnya di Google News SURYA.co.id
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJambi.com dengan judul UPDATE Penembakan Brigadir Yosua, Begini Suasana Saat Karo Paminal Brigjen Hendra ke Rumah Duka,