Berita Nganjuk
Dispendukcapil Nganjuk Jemput Bola Beri Layanan Pengurusan Dokumen Kependudukan Penyandang Difabel
Dispendukcapil Nganjuk menyerahkan langsung dokumen kependudukan kepada penyandang difabel di Sekolah Luar Biasa (SLB).
Penulis: Ahmad Amru Muiz | Editor: irwan sy
Berita Nganjuk
SURYA.co.id | NGANJUK - Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispendukcapil) Nganjuk menyerahkan langsung dokumen kependudukan kepada penyandang difabel di Sekolah Luar Biasa (SLB).
Hal itu merupakan wujud gerak cepat DIspendukcapil Nganjuk dalam melakukan jemput bola dengan menyasar para penyandang difabel.
Kepala Dispendukcapil Nganjuk, Gatut Sugiarto, mengatakan pemberian dokumen kependudukan tersebut berupa Akta Kelahiran, Kartu Keluarga (KK), Kartu Tanda Penduduk (KTP), serta Kartu Identitas Anak (KIA).
Kegiatan tersebut juga sebagai upaya Pemkab Nganjuk yang mentargetkan semua warga termasuk para penyandang difabel juga memiliki dokumen kependudukan.
"Artinya, tidak boleh ada satupun warga Nganjuk yang tidak memiliki dokumen kependudukan. Oleh karenanya kami lakukan pelayanan jemput bola," kata Gatut Sugiarto, kemarin.
Untuk itu, Gatut berharap pelayanan yang dilakukan benar-benar bisa membantu para siswa difabel untuk kegiatan berikutnya.
"Seperti data kependudukan digunakan untuk pendidikan, kesehatan, sosial, dan lain-lainnya," ucap Gatut Sugiarto.
Gatut berharap dan meminta agar yang belum mendapatkan dokumen kependudukan nantinya dapat berkoordinasi dengan Dispendukcapil Nganjuk.
"Kami senantiasa akan memberikan pelayanan kepada semua warga untuk urusan adminduk," tandas Gatut Sugiarto.
Sementara Kepala SD LB Shanti Kosala Mastrip Kota Nganjuk, Shepty Erthu Winata, mengatakan pihaknya mengapresiasi Dispendukcapil Nganjuk yang telah memberikan pelayanan jemput bola kepada siswa-siswi SLB Shanti Kosala Nganjuk.
"Kami sangat senang karena para siswa dapat memiliki dokumen kependudukan yang sah, yang sebelumnya kami mengalami kesulitan dalam pengurusan dokumen kependudukan siswa disabilitas karena berbagai kendala dan keterbatasan," tutur Shepty Ertu Winata.