BIODATA AKP Rita Yuliana Polwan yang Viral karena Mahir Bahasa Mandarin, Punya Segudang Prestasi
Nama AKP Rita Yuliana menjadi trending di media sosial setelah menjadi perbincangan di tengah kasus penembakan terhadap Brigadir J.
Penulis: Akira Tandika Paramitaningtyas | Editor: Adrianus Adhi
SURYA.CO.ID - Berikut biodata AKP Rita Yuliana, polwan yang viral dan trending di Google karena mahir berbahasa Mandarin.
Nama AKP Rita Yuliana menjadi trending di media sosial setelah menjadi perbincangan di tengah kasus penembakan terhadap Brigadir J.
Berawal dari hal itu, nama AKP Rita Yuliana kembali viral di media sosial juga Google.
Baca juga: 4 Alasan Irjen Ferdy Sambo Dinonaktifkan Kapolri Listyo Sigit Terkait Pembunuhan Brigadir J
Lalu siapakah AKP Rita Yuliana?
Biodata AKP Rita Yuliana
Sebelum kasus Brigadir J, nama AKP Rita Yuliana sempat viral beberapa tahun lalu.
Saat ini, pemilik nama AKP Rita Sorcha Yuliana ini bertugas di Polda Metro Jaya di bawah kepemimpinan Irjen M Fadil Imran.
Surat mutasinya tertuang dalam Surat Telegram Kapolri dengan Nomor : ST/2604/XII/KEP.2021 yang dikeluarkan Mabes Polri pada tanggal 24 Desember 2021.
Rita Yuliana mendaftar seleksi Akpol bersamaan dengan seleksi IPDN sesuai permintaan orangtuanya.
Setelah menempuh pendidikan kepolisian dan S1 STIK PTIK, Rita ditugaskan di Polda DIY.
Dia bertugas di Bagian Sentra Pelayanan Kepolisian di Gunungkidul.
Ia kemudian sempat mengikuti pendidikan ke China tahun 2019.
Setelah itu, Rita pulang ke tanah air dan langsung ditugaskan di Subdit IV Dit Reskrimum Polda NTB.
Pada tahun 2020, Rita kemudian dipercaya menjadi Kasat Lantas Polres Lombok Barat.
Tidak lama, Rita kembali ke daerah dengan menjabat sebagai Kasat Lantas Polres Lombok Timur.
Dikutip dari Tribratanews, Rita Yuliana kemudian dimutasi ke Polda Metro Jaya pada 24 Desember 2021.
AKP Rita Yuliana berasal dari Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Dia lahir pada Juli 1992 atau saat ini berusia 30 tahun.
Baca juga: Kamaruddin Duga Brigadir J Disiksa Dulu Sebelum Ditembak, Pelaku 3 Orang dan Lokasi di Magelang?
Masa kecil
Dalam sebuah wawancara dengan media lokal Lombok yang ditayangkan di Youtube Opsi NTB Channel, Rita Yuliana menjalani masa kecil di Pringgabaya, Lombok Timur.
Ayahnya berprofesi sebagai seorang PNS.
Semasa kecil, Rita Yuliana bercita-cita menjadi dokter.
Namun, akhirnya ia mengurungkan cita-citanya itu karena orang tunya mengaku tidak mampu membiayai apabila Rita sekolah di kedokteran.
Rita kemudian beralih ingin menjadi polisi.
Saat kelas tiga SMA, ia nekat mengendarai sepeda motor ke Polres Lombok Timur untuk mendaftar seleksi Bintara Polisi.
Di tengah jalan, ia ditilang polisi karena menerobos lampu merah.
Sesampainya di Polres Lombok Timur, Rita Yuliana menyatakan keinginannya untuk mendaftar polisi.
Polisi yang ada saat itu mengatakan Rita belum bisa mendaftar karena belum lulus SMA.
Sebelum pada akhirnya mendaftar ke Akpol, Rita sempat mendaftar sekolah pramugari dan diterima.
Namun, lagi-lagi orangtuanya tidak mendukung karena harus membayar Rp 20 juta.
Akhirnya Rita mendaftar ke Akpol dan diterima pada 2010.
Selama berkiprah di institusi Kepolisian, Rita kerap menorehkan prestasi yang membanggakan.
Salah satunya yakni pada tahun 2018, Rita Yuliana menjadi satu–satunya perwakilan polisi Indonesia yang mendapatkan beasiswa International Law Enforcement Liaison Officer Program di Beijing Foreign Studies University (BFSU) Kota Beijing, Negara Republik Rakyat Cina.
Program tersebut merupakan spesialis bahasa mandarin yang diikuti oleh kurang lebih 33 negara dari tiga benua yakni Eropa, Asia serta Afrika.
Di sana Rita mendapatkan Hanyu Shuiping Kaoshi (HSK) dalam ujian standardisasi kemahiran berbahasa mandarin bagi penutur asing yang hanya ditargetkan mencapai HSK level 3, justru ia mendapatkan HSK level 4 yang melebihi target.
Selama berdinas di Polda NTB, Rita sempat bertugas di Subdit IV Dit Reskrimum Polda NTB.
Di sana Rita berhasil mengungkap kasus striptis Metzo di kawasan pariwisata Sengigi.
Rita kemudian mendapatkan promosi jabatan sebagai Kasat Lantas Polres Lombok Barat dan terakhir menjabat sebagai Kasat Lantas Polres Lombok Timur.
Saat menjabat Kasat Lantas, Rita beberapa kali menorehkan prestasi dengan melakukan inovasi yang bermanfaat untuk masyarakat.
Salah satunya yakni menginisiasi pembuatan gerai vaksin di layanan Satpas SIM Polres Lombok Timur yang pertama di Indonesia.
Program tersebut menjadi role model untuk seluruh jajaran Kepolisian RI.
Hal itu juga membuat dirinya diganjar penghargaan oleh Kapolda NTB yang saat itu dijabat oleh Irjen Pol Mohammad Iqbal dalam peringatan Hari Jadi ke-73 Polwan yang berlokasi di Tribun Lapangan Bhara Daksa Polda NTB.
Perempuan kelahiran Selong, Lombok Timur 1 Juli 1992 ini bergabung di kepolisian pada tahun 2013.
Saat itu niatan untuk menjadi polisi rupanya tidak semudah membalikkan telapak tangan.
Orang tua Rita sempat tidak mengizinkan bungsu empat bersaudara ini untuk tinggal berjauhan.
Akhirnya, polwan cantik ini pun nekat mendaftarkan diri pada seleksi Akpol bersamaan dengan seleksi IPDN sesuai permintaan orangtuanya. Dan takdir pun seolah menggariskan impian Rita.
“Saya diterima di Akpol,” ujarnya kepada Radar Lombok belum lama ini.
Usai menempuh pendidikan kepolisian dan S1 STIK PTIK, Rita ditugaskan di Polda DIY.
Dia bertugas di Bagian Sentra Pelayanan Kepolisian di Gunungkidul.
Selesai mengikuti pendidikan ke China tahun 2019, Rita pulang ke tanah air dan langsung ditugaskan di Subdit IV Dit Reskrimum Polda NTB.
Pada tahun 2020, Rita kemudian dipercaya menjadi Kasat Lantas Polres Lombok Barat.
Tidak lama, Rita menjabat sebagai Kasat Lantas Polres Lombok Timur.
Ikuti Berita Lainnya di News Google SURYA.co.id