KKB Papua
KORBAN KKB PAPUA di Nduga Bertambah Lagi, 3 Warga Sipil Diberondong Tembakan hingga Meninggal
Korban kebrutalan KKB Papua di Kabupaten Nduga bertambah lagi. Berikut keterangan Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri.
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Adrianus Adhi
Saat ada pembukaan pendaftaran, Beryl langsung mendaftar. Namun jalannya tidak mulus karena sempat gagal hingga empat kali.
Kendati demikian, hal itu tidak membuatnya patah arang demi menggapai cita-cita.
"Daftar TNI AL pernah, tapi gugur. Akhirnya keterima di TNI AD," ungkap Reni.
3. Ingin Berangkatkan Orangtua Haji
Selain dikenal sebagai sosok yang baik dan gemar berbagi, Beryl juga dikenal taat kepada orangtua.
Ayahnya yang seorang pegawai pasar di lingkup Pemerintah Kabupaten Kediri sudah meninggal dunia dan kini hanya ibunya yang masih hidup.
Reni menuturkan, Beryl punya keinginan yang mulia yakni memberangkatkan ibunya berhaji ke Tanah Suci.
"Anaknya itu pengen memberangkatkan ibu naik haji. Tapi sekarang dia sudah tidak ada," katanya.
4. Aktif di Masyarakat
Kepala Desa Sukoharjo Ahmadi menyebut Beryl sebagai sosok pahlawan desa.
Sebab, keberadaan Beryl mampu mengangkat nama baik desa dan digadang-gadang sebagai tokoh penerus kemajuan desa ke depannya.
"Karena Mas Beryl ini merupakan satu-satunya penerus, jagoan kita di desa. Tetapi gugur dalam menjalankan tugas di Papua," ujar Ahmadi dalam sambungan telepon.
Sebelum jadi prajurit TNI, kata dia, Beryl merupakan pemuda yang terhimpun dalam Karang Taruna sehingga aktif di setiap kegiatan desa.
Bahkan saat sudah menjadi prajurit TNI, menurutnya, Beryl tetap rajin bersosialisasi dan santun kepada warga sekitar.
"Jadi tentara tidak membuatnya takabur," ujar Ahmadi.
Tangguhnya pendirian dan doa ibunya, menurut Ahmadi, yang membuat Beryl akhirnya mampu menggapai cita-cita yang diidamkan, yaitu menjadi prajurit TNI.
"Dulu waktu selesai pendidikan, saya yang menjemputnya di tempat pendidikan yang ada di Magetan," lanjutnya.
>>>Ikuti Berita Lainnya di News Google SURYA.co.id