Mahfud MD Juga Akui Janggal, Ibunda Brigadir Yosua: Bangkit Rohmu Biar Terungkap Semua 

Menkopolhukam Mahfud MD juga akui janggal atas kematian Brigadir Yosua. Ibunda Brigadir Yosua, Rosti Simanjuntak pun berharap roh anaknya bangkit.

Editor: Tri Mulyono
TRIBUNJAMBI/FB/KOLASE
Ibunda Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat, Rosti Simanjuntak, dan keluarga. Ibunda Brigadir Yosua terus menangis di sebelah jenazah anaknya sejak tiba di Jambi. 

Hari ini, Rabu, adalah hari ke-6 Brigpol Nofriansyah pergi meninggalkan keluarga besar untuk selamanya.

Sampai saat ini, ibu korban belum bicara ke awak media. Hanya ayah dan bibi korban yang masih terbuka dan berbicara.

Ia tidak bisa dibiarkan seorang diri, Samuel meminta pihak keluarga lainnya untuk selalu berada di samping ibu korban untuk mendampingi dan mengajak berbicara.

Peristiwa polisi tembak polisi yang terjadi di Duren Tiga, Jakarta, hingga kini masih penyelidikan, dan telah dibentuk tim gabungan untuk mengusutnya.

Mustahil Brigadir J Melecehkan Perempuan yang Dihormati

Rohani, bibi dari Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J meyebut, mustahil keponakannya sanggup melecehkan perempuan yang dihormati yakni istri Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo.

Brigadir J dikenal di keluarga sebagai anak yang jujur, lembut, dan dapat dipercaya. Selain itu, Rohani mengatakan bahwa Brigadir J sudah memiliki kekasih dan rencananya akan menikah tujuh bulan lagi.

"Mustahil itu. Yosua (Brigadir J) itu baik dan sangat menghormati atasannya," ujar Rohani di rumah duka, Selasa (12/7/2022).

Rohani mengatakan, keponakannya tidak pernah bercerita jika memiliki masalah dengan Kadiv Propam Polri Inspektur Jenderal Ferdy Sambo.

Sebaliknya, Brigadir J justru terlihat senang bisa menjadi ajudan jenderal. Ketika Brigadir J pulang kampung, Rohani pernah bertanya bagaimana pekerjaannya di Mabes Polri.

Saat itu, mendiang mengaku sangat nyaman, enak, dan dirinya mendapat kepercayaan dari keluarga Irjen Ferdy Sambo.

"Semua urusan dipercayakan sama dia (Brigadir J). Dia juga dipercaya urus keuangan di rumah dinas," kata Rohani.

Dari cerita Brigadir J tersebut, Rohani menyimpulkan bahwa keponakannya sangat dipercaya dan sudah dianggap sebagai anak sendiri oleh Irjen Ferdy Sambo.

Sebelumnya diberitakan, sebelum peristiwa baku tembak yang menewaskan Brigadir J, korban diduga melakukan pelecehan di dalam kamar dengan menodongkan senjata ke kepala istri Kadiv Propam pada Jumat (8/7/2022).

Kemudian, istri Kadiv Propam berteriak. Brigadir J pun panik dan keluar dari kamar.

Angggota polisi, Bharada E yang sedang berada di bagian rumah lantai atas pun mencari tahu soal suara teriakan itu.

“Setelah dengar teriakan, itu Bharada E itu dari atas, masih di atas itu bertanya ‘Ada apa bang?’ Tapi langsung disambut dengan tembakan yang dilakukan oleh Brigadir J,” ucap Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Pol Ahmad Ramadhan.

Selanjutnya, terjadi baku tembak antara Brigadir J dan Bharada E. Dari kejadian ini, Brigadir J meninggal dunia.

Insiden ini pun masih menyisakan sejumlah pertanyaan.

Hingga kemarin tim khusus yang dibentuk oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo masih menyelidiki insiden yang menewaskan Brigadir Nopryansah Yosua Hutabarat alias Brigadir J itu.

”Tim khusus sudah bekerja dan setelah selesai akan kami sampaikan,” kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Ahmad Ramadhan kepada wartawan, Rabu (13/7/2022).

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD melihat hal serupa.

Menurutnya banyak janggal dalam proses penanganan kasus polisi tembak polisi di rumah Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo.

Penjelasan Polri dalam kasus itu menurut Mahfud juga tidak jelas hubungan antara sebab dan akibat.

"Kasus ini memang tak bisa dibiarkan mengalir begitu saja karena banyak kejanggalan yang muncul dari proses penanganan, maupun penjelasan Polri sendiri yang tidak jelas hubungan antara sebab dan akibat setiap rantai peristiwanya," kata Mahfud dalam keterangannya, Rabu (13/7/2022).

Mahfud mengatakan kredibilitas Polri dan pemerintah menjadi taruhan dalam kasus ini, sebab lebih dari setahun terakhir Polri selalu mendapat penilaian atau persepsi positif yang tinggi dari publik berdasarkan hasil berbagai lembaga survei.

"Kinerja positif pemerintah dikontribusi secara signifikan oleh bidang politik dan keamanan, serta penegakan hukum. Hasil survei terakhir Indikator Politik yang baru diumumkan kemarin misalnya mengatakan begitu," katanya.

Ia pun menilai langkah Kapolri Jenderal Listyo Sigit membentuk tim khusus terdiri orang-orang kredibel dan dipimpin oleh Komjen Gatot Eddy, sudah tepat.

"Itu sudah mewakili sikap dan langkah pemerintah sehingga Kemenko Polhukam akan mengawalnya," katanya.

Di sisi lain, sebagai Ketua Kompolnas, ia sudah berpesan kepada Sekretaris Kompolnas Benny J Mamoto untuk aktif menelisik kasus itu guna membantu Polri membuat perkara menjadi terang.

"Perkembangannya bagus juga karena selain membentuk tim, Kapolri juga sudah mengumumkan untuk menggandeng Kompolnas dan Komnas HAM guna mengungkap secara terang kasus ini," kata Mahfud. (*)

>>Update berita terkini Brigadir Yosua di Googlenews Surya.co.id

Artikel ini sebelumnya tayang di Tribun Jambi berjudul: TANGISAN Ibunda Brigadir Yosua Hutabarat: Bangkit Rohmu Biar Terungkap Semua Anakku

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved