Berita Surabaya
Video Santri Ponpes Shiddiqiyah Jombang Dijemput Ortu, Kemenag Jatim: Mungkin Bisa Buka Lagi, Tapi
Menurut Kemenag Jatim, walau izin operasional sudah dicabut, tidak menutup kemungkinan Ponpes Shiddiqiyah Jombang akan dibuka lagi.
Penulis: Febrianto Ramadani | Editor: irwan sy
Berita Surabaya
SURYA.co.id | SURABAYA - Kepala Bidang Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kanwil Kemenag Jatim, Mohammad As'adul Anam, mengunjungi pengasuh Pondok Pesantren Shiddiqiyah, Desa Losari, Ploso, Jombang.
Kunjungan ke Ponpes Shiddiqiyah Jombang ini bertujuan untuk menanyakan keberlangsungan atau keberlanjutan pondok pesantren pasca penangkapan Mas Bechi Anak Kiai Jombang, pelaku kasus pencabulan santriwati, Kamis (7/7/2022).
"Kami akan meminta penjelasan dari Pak Kiai ini seperti apa, akan kami tanyakan. Memang, untuk pendidikan kesetaraan pondok pesantren ditutup, namun pembinaan agama tidak hanya itu saja. Banyak kegiatan rutin di sana seperti pengajian," katanya, ketika ditemui di Kanwil Kemenag Jatim, Jumat (8/7/2022).
Menurutnya, walau izin operasional sudah dicabut, tidak menutup kemungkinan tempat tersebut akan dibuka lagi.
"Tapi tentunya harus melewati pengujian selama beberapa guna memastikan stakeholder di sana sudah memahami azas kemaslahatan pesantren. Tetap kami pantau perkembangan kondisi terkini. Untuk pendidikan di PKPPS dilakukan lewat pengawasan Pendidikan Agama Islam pada sekolah pengawas," tegasnya.
Masih kata As'adul Anam, pihaknya bekerja sama dengan RMI karena hampir 90 persen pondok di Jatim milik NU.
Tujuannya menciptakan pesantren tanpa kekerasan, baik itu fisik psikologi verbal dan non verbal.
"Kami memiliki partner, ada RMI, penyuluh dan pengawas. Jadi untuk lembaga pendidikan yang menyelenggarakan PKPPS. Dijalankan oleh pengawas pendidikan agama islam pada sekolah rutin," imbuhnya.
Disinggung soal korban, kata dia, semalam pihaknya sudah berkoordinasi dengan pihak terkait melakukan pendampingan atas kasus tersebut.
"Total korban, informasi yang kami terima satu korban. Kepastian santri atau bukan masih belum ada statement yang jelas. Yang ditangkap kemarin apakah itu santri atau orang yang mengaji masih belum tahu. Karena yang ditangkap itu usianya sudah dewasa. Kalau ada santri, Polisi tidak serta merta, untuk menahan anak-anak. Hak-hak anak atas pendidikan akan kami perhatikan," tuntasnya.