KKB Papua

Geram dengan Pemasok Amunisi KKB Papua, Bambang Soesatyo Tuntut Ini ke TNI-Polri untuk Mengatasinya

Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) mengungkapkan kegeramannya terhadap pemasok amunisi KKB Papua. Ini tuntutannya kepada TNI-Polri.

Tribunnews.com/ Fransiskus Adhiyuda
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo alias Bamsoet. Ia mengungkapkan kegeramannya terhadap pemasok amunisi KKB Papua. 

Menurut dia, untuk kedua warga sipil yang sudah ditahan itu masih terus dilakukan pemeriksaan guna ungkapkan jaringan mereka. 

M ditangkap di Elelim, Kabupaten Yalimo, bersama 615 peluru berbagai kaliber, yang akan dipasok ke kelompok bersenjata Nduga yang dipimpin Egianus Kogoya yang saat ini diduga kekurangan amunisi.

Siapa Bos ASN Pengkhianat Negara yang Pasok Amunisi KKB Papua?

Terungkapnya aparatur sipil negara/ASN pengkhianat negara yang memasok senjata dan amunisi ke kelompok kriminal bersenjata (KKB) Papua berbuntut panjang. 

Polda Papua kini tengah mengusut penyandang dana dan transaksi senjata serta amunisi yang dilakukan ASN Pengkhianat Negara tersebut. 

Hal ini beralasan karena amunisi yang bawa ASN pengkhianat negara berinisial AN ini cukup banyak. 

AN membawa  senjata rakitan AFN dan 615 butir amunisi, terdiri MK3 ada 379 butir, moser dua butir, AK tiga butir, SS1 158 butir, revolver 10 butir, US Carabine 52 butir, dan V2 Sabhara 11 butir.

Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri mengungkapkan, polisi kini mencari tahu dari mana AN mendapat amunisi.

"Kita harus cari tahu dari mana dia mendapat sumber amunisi, itu yang pertama dulu karena saya harus memangkas transaksi jual beli amunisi dan senjata ini," kata dia.

Jika penjual atau penyedia amunisi tersebut sudah bisa diungkap, maka aparat keamanan bisa fokus pada sumber dana KKB.

Menurut Fakiri, pembelian 615 butir amunisi tersebut membutuhkan anggaran cukup besar sehingga aliran dananya harus dibongkar.

"Sumber dananya itu apa dia pakai sumber dana dari kampung atau ada donatur lain," ucapnya.

Menurut Mathius, terungkapkan pasokan ratusan amunisi untuk KKB Papua tersebut membuat banyak nyawa terselamatkan.

Sebab, suplai amunisi bagi Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) terhambat. 

Menurut Fakiri, KKB selalu berupaya menembak sedekat mungkin dengan sasaran agar tidak memboroskan amunisi.

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved