Berita Probolinggo

Ribuan Warga Lahap Santap Rawon Gratis dalam Festival Kuliner yang Digagas Polres Probolinggo

Ribuan warga tumpek blek di Alun-alun Kota Kraksaan untuk menyantap rawon gratis dalam Festival Kuliner Rawon yang digagas Polres Probolinggo.

Penulis: Danendra Kusumawardana | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID/Danendra Kusumawardana
Para warga berebut mendapatkan seporsi rawon gratis di Festival Kuliner Rawon yang digagas Polres Probolinggo, Rabu (6/7/2022). 

SURYA.CO.ID, PROBOLINGGO - Ada pemandangan berbeda di Alun-alun Kota Kraksaan, Kecamatan Kraksaan, Kabupaten Probolinggo, Rabu (6/7/2022).

Ribuan warga tumpek blek di Alun-alun Kota Kraksaan untuk menyantap rawon gratis dalam Festival Kuliner Rawon yang digagas Polres Probolinggo.

Para warga tampak lahap memakan hidangan olahan daging sapi khas Probolinggo itu.

Siti Maysaroh (19) Warga Kraksaan mengatakan, dirinya datang ke Festival Kuliner Rawon usai mengetahui informasi mengenai acara tersebut di media sosialnya.

Yang bikin ia kepincut hadir, tak lain karena hidangan rawon dibagikan secara gratis.

"Saya datang ke sini bareng kawan-kawan sedari pukul 08.30 WIB. Atau 30 menit sebelum acara dimulai, atau pukul 09.00 WIB. Saya ingin mencicipi rawon gratis yang disajikan di acara ini," katanya.

Ia mengungkapkan, cita rasa rawon yang disuguhkan sungguh lezat dan bikin lidah bergoyang. Sehingga, ia menyantap rawon hingga habis tak bersisa.

Kapolres Probolinggo, AKBP Teuku Arsya Khadafi tengah menerima penghargaan Rekor Dunia MURI atas digagasnya Festival Kuliner Rawon di Alun-alun Kota Kraksaa , Rabu (6/7/2022).
Kapolres Probolinggo, AKBP Teuku Arsya Khadafi tengah menerima penghargaan Rekor Dunia MURI atas digagasnya Festival Kuliner Rawon di Alun-alun Kota Kraksaa , Rabu (6/7/2022). (SURYA.CO.ID/Danendra Kusumawardana)

Baca juga: Gelar Festival Kuliner Rawon, Polres Probolinggo Diganjar Penghargaan Rekor Dunia MURI

"Sebelumnya memang was-was mengonsumsi olahan daging sapi karena PMK (Penyakit Mulut dan Kuku, red). Namun sekarang tak terlalu khawatir lagi. Yang terpenting penjual mengolah daging sapi dengan benar," paparnya.

Peserta Festival lain, Nadiroh Anggitasari (22) Warga Kraksaan, juga datang lebih awal ke alun-alun supaya kebagian rawon gratis.

Dia datang pukul 07.30 WIB bareng dua sahabatnya.

"Dalam hitungan menit, rawon yang disediakan ludes. Banyak warga yang datang di festival ini. Untungnya, saya kebagian. Tadi sempat berebut saat menukarkan kupon dengan seporsi rawon," paparnya.

Serupa dengan Siti, Nadiroh tak lagi khawatir menyantap olahan daging sapi.

Tampaknya, kekhawatiran mengonsumsi daging sapi imbas merebaknya wabah PMK perlahan memudar di benak sejumlah masyarakat Probolinggo.

"Saya percaya, Pelaku UMKM yang hadir di festival tentu memilih daging sapi yang terbaik untuk diolah menjadi rawon. Proses pengolahannya pun baik," terangnya

Kapolres Probolinggo, AKBP Teuku Arsya Khadafi mengatakan, keengganan masyarakat mengonsumsi daging sapi disebabkan beredarnya kabar hoaks mengenai PMK.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved