Berita Surabaya
Ojol Nyaris Tewas oleh 3 Begal di Jalan Mayjend Sungkono Surabaya, Pelaku Bawa Parang dan Pisau
ojek online menjadi korban kebrutalan komplotan begal bersenjata tajam di Halte Darmo Permai 2 Surabaya.
Penulis: Luhur Pambudi | Editor: irwan sy
"Teman saya satunya, ditodong (oleh pelaku lainnya) pakai pisau dapur. Iya sudah sempat mengayunkan parangnya ke saya. Satu pelaku bawa parang, satu pelaku bawa pisau," jelasnya.
Arief berhasil menghindari sabetan parang yang diayun pelaku ke arahnya, dengan melompat mundur, lalu bergegas menjauhi serbuan tiga orang komplotan begal tersebut.
Apes memang. Ia lupa mengambil kunci kontak motornya yang saat itu dibiarkan teronggok di atas kursi samping tempat dirinya ngobrol dengan temannya.
Pelaku yang baru saja mengayunkan parang ke arahnya, mudah saja mengambil kunci tersebut, lalu menggunakan menyalakan motor tersebut untuk kabur.
"Mereka lari ke arah Jalan HR Muhammad atau arah ke Underpass. Tapi saat kabur mereka ambil jalur kanan, saya mengiranya mereka lari ke kawasan Dukuh Kupang," ungkapnya.
Ketiga pelaku diperkirakan masih berusia remaja.
Mereka berboncengan tiga orang dalam satu motor, dan tidak ada yang memakai helm.
Mereka juga memakai masker, sehingga membuat Arief kesulitan mengidentifikasi raut wajahnya ketiga orang remaja komplotan begal bersenjata sajam itu.
"Perkiraan masih remaja, ya anak anak, sekitar umur segitu. Dari ciri fisiknya, mereka enggak lebih tinggi dari saya," jelas Arief.
Akibat insiden tersebut, Arief yang berprofesi sebagai ojol sejak tahun 2019 itu, terpaksa berhenti 'on bid' selama waktu yang tidak ditentukan.
Bagaimana lagi. Motor itu adalah milik Arief satu-satunya, dan apesnya kini raib digondol komplotan begal.
Insiden kriminalitas tersebut, sudah dilaporkan oleh Arief ke markas kepolisian setempat.
Ia berharap pelaku dapat segera dibekuk, sehingga insiden serupa dirinya, tidak menimpa orang lain.
"Dalam jok motor ada dompet, KTP, SIM, STNK, ATM, uang tunai. Kalau ATM bisa saya blokir. Tapi total kerugian ya sekitar Rp16 juta. Saya langsung lapor polisi saat itu," katanya.
Sementara itu, Kapolsek Dukuh Pakis Polrestabes Surabaya, Kompol Agung Widiyoko mengatakan, korban sudah membuat laporan setelah mengalami kejadian tersebut.
Kasus tersebut, masih terus dilakukan penyelidikan, termasuk memeriksa sejumlah saksi, dan menghimpun sejumlah alat bukti rekaman CCTV di lokasi kejadian.
"Korban warga Kapasan, namanya Arief. Korban langsung ke polsek buat laporan jam 5-an. Korban gak ada luka," ujar Kompol Agung.