Berita Lumajang
Sempat Hilang dari Pasar Kabupaten Lumajang, Harga Cabai Rawit Kini Tembus Rp 100.000/Kilogram
Sempat hilang dari pasar Kabupaten Lumajang hampir dua minggu, kini harga cabai rawit per kilogramnya tembus Rp100 ribu.
Penulis: Tony Hermawan | Editor: Titis Jati Permata
SURYA.CO.ID, LUMAJANG - Sempat hilang dari pasar Kabupaten Lumajang hampir dua minggu, kini harga cabai rawit per kilogramnya tembus Rp100 ribu.
Susiati salah seorang penjual cabai di Pasar Baru Lumajang mengatakan, kenaikan ini sudah terjadi dalam dua hari terakhir.
Pedagang pun harus berebut mendapat pasokan cabai dari petani.
"Dari petani dapatnya cuma sekilo, katanya dibagi sama pedagang yang lain. Tapi ya itu naiknya langsung drastis," kata Susiati.
Kenaikan harga cabai diyakini Susiati terjadi akibat imbas musim kemarau basah.
Baca juga: Cegah Penyebaran PMK, Vaksinasi Hewan Ternak Dilakukan di Kota Malang
Iklim ini membuat hasil banyak panen cabai rusak. Sehingga petani sulit mendapat jumlah maksimal.
Selain pedagang, kelompok yang mengeluhkan meroketnya harga cabai yakni
pedagang kuliner pedas.
Mereka saat ini kelimpungan. Sebab, cabai termasuk komposisi utama dalam membuat masakan.
Baca juga: Pemuda Gurah Kabupaten Kediri Nekat Edarkan Narkoba, Berujung Bui
Ningsih misalnya seorang penjual ayam geprek. Mahalnya agar cabai terpaksa ia harus mengakali membuat sambal dengan campuran cabai kering. Sebab, harga cabai kering masih relatif murah.
Ningsih berharap pemerintah segera mengambil langkah untuk mengatasi ini. Terutama melakukan operasi pasar agar harga cabai rawit merah kembali stabil.
"Semoga ditangani masalah cabai, kasihan wong cilik," pungkas Ningsih.
BACA BERITA SURYA.CO.ID DI GOOGLE NEWS LAINNYA