Berita Probolinggo

Ayah di Probolinggo Meninggal Tertabrak KA Ranggajati Usai Antar Anaknya Sekolah, Terseret 15 Meter

Seorang ayah tertabrak KA Ranggajati saat pulang ke rumah usai mengantarkan anaknya sekolah, korban meninggal di lokasi kejadian

Penulis: Danendra Kusumawardana | Editor: Cak Sur
Istimewa
Slamet Budiarso (40), warga Dusun Brak, Desa Banjarsari, Kecamatan Sumberasih, Kabupaten Probolinggo meninggal dunia usai tertabrak KA Ranggajati, Sabtu (25/6/2022). 

SURYA.CO.ID, PROBOLINGGO - Slamet Budiarso (40), warga Dusun Brak, Desa Banjarsari, Kecamatan Sumberasih, Kabupaten Probolinggo, meninggal dunia tertabrak kereta api (KA) Ranggajati, Sabtu (25/6/2022).

Tubuh korban dan sepeda motornya, Suzuki RC 100 berpelat merah Nopol N 2356 RP terseret sejauh 15 meter.

Kecelakaan terjadi, diduga karena korban kurang berhati-hati saat melewati perlintasan sebidang tanpa palang pintu akses menuju rumahnya.

Warga sekaligus tetangga korban, Hadi (57) mengatakan, kecelakaan bermula ketika Slamet hendak pulang ke rumah setelah mengantarkan anaknya sekolah.

Setibanya, di perlintasan tanpa palang pintu KM 93+5/6 petak jalan Bayeman-Probolinggo, korban langsung menyeberang.

Saat itu pula, korban tampak tak menoleh ke kanan maupun kiri untuk memastikan tidak ada kereta api yang melintas.

Nahas, secara bersamaan muncul KA Ranggajati jurusan Jember-Cirebon dari arah arah timur, kecelakaan pun tak terhindarkan.

"Korban ini baru saja selasai mengantarkan anaknya sekolah. Saat pulang, korban menyeberang perlintasan tanpa palang pintu. Tak menoleh kanan dan kiri, langsung menyeberang begitu saja. Korban tertabrak kereta api dari arah timur," katanya.

Ia melanjutkan, korban beserta motor yang ditumpanginya terseret sejauh sekitar 15 meter dari perlintasan.

Karena kerasnya benturan, korban mengalami luka berat dan meninggal dunia di lokasi kejadian. 

"Warga sekitar langsung membawa korban ke rumah sakit setempat. Warga lain menghubungi petugas kepolisian," ungkapnya.

Mendapat laporan warga, petugas Polsuska Daop 9 Jember serta Unit Laka Lantas Satlantas Polres Probolinggo Kota bergegas mendatangi TKP sekaligus meminta keterangan saksi dan mengevakuasi kendaraan korban yang ringsek.

Danton Polsuska Daop 9 Jember, Kapten Muhammad Halil menyebut, kecelakaan terjadi diduga korban kurang hati-hati saat menyeberang di perlintasan sebidang tanpa palang pintu.

Di samping itu, saat kejadian, Early Warning System (EWS) tidak berbunyi, namun lampu tanda kereta api hendak melintas menyala.

"Dugaannya, korban ini tak menoleh kanan-kiri saat menyeberang di perlintasan sebidang tanpa palang pintu. Dari arah timur kereta api Ranggajati muncul. Kecelakaan pun terjadi," pungkasnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved