TERBARU KASUS SUBANG, Pemilik Tanah Yayasan Bina Prestasi Nasional Terungkap, Kenapa Dikuasai Yoris?

Pemilik tanah yayasan bina prestasi nasional di kasus subang terkuak. Sumber masalah kasus pembunuhan ibu dan anak?

Editor: Musahadah
kolase tribun jabar
Tanah yang dipakai Yayasan Bina Prestasi Nasional ternyata milik Yosef. Kenapa kini dikuasai Yoris Raja Amanullah? 

SURYA.CO.ID - Teka-teki tentang Yayasan Bina Prestasi Nasional dalam kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang mulai terkuak. 

Seperti diketahui, yayasan Bina Prestasi Nasional yang diketuai Yoris Raja Amanullah ini kerap disangkutpautkan dengan kasus subang yang menewaskan Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu

Bahkan, sejumlah pengurus dan staf yayasan juga diperiksa penyidik kasus subang. 

Santer beredar bahwa yayasan yang kini dikuasai Yoris itu dibangun di tanah keluarga Tuti Suhartini

Namun kabar ini langsung dibantah Yosef, suami almarhumah Tuti. 

Baca juga: KASUS SUBANG, Yoris Tak Akan Dapat Warisan Tanah TKP Pembunuhan Tuti dan Amel, Ini Alasan Yosef

Yosef mengaku tersenyum mendengar kabar tersebut. "Kalau bapak tersenyum aja. Kok bisanya membuat karangan dan cerita seperti itu," ujar Yosef dikutip dari channel youtube Koin Seribu 77, Kamis (23/6/2022). 

Ditegaskan Yosef, tanah yayasan itu dari nol dia yang membeli. 

Bahkan untuk membeli tanah itu, dia harus meminjam uang kepada orang lain.

Yosef juga membantah kalau tanah yayasan itu warisan dari keluarganya.  

"Beli sendiri, bukan dari keluarga, bukan warisan. Itu betul-betul perjuangan dari nol," katanya. 

Disinggung tentang perjuangannya membangun yayasan, Yosef mengaku malu menceritakan karena dia berasal dari orang tidak punya. 

Bahkan, saat mau merintis mendirikan yayasan itu dia belum bisa menyetir motor, apalagi mengemudikan mobil yang hingga kini belum dikuasainya. 

Dia bahkan harus cidera patah tulang saat belajar menyetir motor.  

"Dulu itu, makanya anak dan istri saya sengsara. Orang-orang itu tidak tahu, bagaimana perjalanan hidup bapak yang sebenarnya," ujar Yosef menolak menceritakan perjalanannya merintis yayasan Bina Prestasi Nasional. 

Lihat video selengkapnya

Kini, setelah yayasan itu berkembang pesat, Yosef justru terdepak dari yayasan. 

Dia bahkan tidak diberikan gaji laiknya Yoris, almarhumah Tuti dan almarhumah Amel.

Sebelum kasus pembunuhan, yayasan memang dikuasai Yoris, Tuti dan Amel.  

Setelah kasus pembunuhan yang menimpa Tuti dan Amel, Yoris sempat memilih keluar dari yayasan. 

Namun hal itu tak berlangsung lama karena suami Yanti Jubaedah ini kembali menguasai yayasan. 

Dan belum lama menguasai yayasan, Yoris mulai dibuat kesal oleh pihak-pihak yang ingin menjatuhkannya.

Kekesalah Yoris ditulis dalam sejumlah status WhatsAppa pribadinya. 

Selain merasa dijatuhkan oleh pihak-pihak tertentu, Yoris juga mengaku dikriminalisasi soal yayasan.

Hanya saja, dia tidak gamblang menyebut siapa pihak-pihak yang dimaksud. 

Dia hanya berkoar bahwa penyidik kepolisian tidak bodoh dan tidak bisa dikibuli. 

Berikut status-status WA Yoris yang membuat ramai jagad maya: 

"Dari awal Aa udah curiga (*****) ini ingin menjatuhkan aa di yayasan... Hahaha Allah Maha Tahu mana yang Salah dan Benar.. Sekarang mending netral lagi"

"Mereka yang minta aa yang beresin sekolah tapi mereka yang bikin ulah memojokkan aa hahahaha asuuu (imoji tertawa)"

"Mereka mau mengkriminalisasi saya soal yayasan..
Penyidik tidak bodoh boss... Mereka orang2 sudah terlatih.. nggak bisa dikibuli hehe"

Status Yoris Raja Amanullah yang dikaitkan dengan kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang.
Status Yoris Raja Amanullah yang dikaitkan dengan kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang. (youtube fredy sudaryanto sport)

Di status lain, Yoris menyebut pihak yang ingin mengkriminalisasi itu di awal memintanya untuk membenahi yayasan, tapi terakhirnya justru menyudutkan dia. 

Dia pun menduga hal itu karena dia sudah tahu dalangnya. 

"Lucu lucu... mereka yang minta buat benahi yayasan sama sekolah... Eh malah saya yang disudutkan.. hayo kenapa? Karena saya sudah tahu dalang (pengen yayasan) hehe (diluar kasus)"

Kekesalan Yoris ini berujung pencabutan kuasa kepada pengacara Rohman Hidayat. 

Yoris akhirnya pecah kongsi lagi dengan sang ayah, Yosef

Yoris Tak Akan Dapat Warisan

Yoris Raja Amanullah menjawab tudingan dapat warisan banyak. Sebelumnya dia pernah mengaku dikriminalisasi.
Yoris Raja Amanullah menjawab tudingan dapat warisan banyak. Sebelumnya dia pernah mengaku dikriminalisasi. (yuutube/tribun jabar)

Sebelumnya, Yosef Hidayah memastikan tidak akan menyerahkan tanah yang kini menjadi TKP kasus subang kepada Yoris meski sang ibu, Tuti Suhartini dan adik, Amalia Mustika Ratu sudah meninggal dunia. 

Seperti diketahui hingga kini pembunuh Tuti dan Amel belum juga terungkap meski kasus subang ini sudah berjalan 10 bulan. 

TKP yang merupakan rumah Tuti dan Amel di Jalancagak, Subang itu tak terawat. 

Sempat tersiar kabar kalau TKP itu ternyata masih milik keluarga Yosef. 

Baca juga: KASUS SUBANG TERBARU, Yosef Sebut Danu Sosok Kunci yang Bisa Ungkap Pembunuh, Karena Curhatan Ini

Saat dikonfirmasikan ke Yosef, dia pun membenarkan. "Bahwa itu betul, tanah milik orangtua (Yosef)," tegas Yosef dikutip dari channel youtube Koin Seribu 77, Rabu (22/6/2022).

Diakui Yosef, sebenarnya dia ingin memberikan tanah itu kepada istrinya sebagai wujud kasih sayangnya. 

Bahkan, namanya juga sudah diubah ke nama istrinya.

"Itu tadinya kita akan bayarkan semuanya, tapi sekarang sudah terjadi kayak gini, untuk apa?," kata Yosef dengan suara bergetar. 

Diakui Yosef, dia kini tidak perlu tanah atau harta lagi. 

Karena itu, dia akan kembalikan tanah TKP itu kepada orangtua dan keluarganya. 

"Bapak akan kembalikan. Buat apalah. Tadinya bapak untuk anak dan istri. Begitu aja," ujarnya. 

Diakui Yosef, dia tidak berambisi dengan harta. Bagi dia sudah bisa olahraga, punya pikiran sehat dan bisa makan sudah cukup. 

"Sekarang sedikit banyaknya, kita punya apapun. Betul-betul bapak (rasakan) sebagai pemberian Allah SWT. Bapak tidak berambisi kepada harta," akunya. 

Dikatakan Yosef, tanah yang ditempati itu tadinya akan diberikan kepada Amel.  

"Kalau udah begini untuk siapa?," katanya lagi dengan suara bergetar. 

Kenapa tidak diberikan ke Yoris? 

Yosep beralasan Yoris sudah memiliki rumah dan sudah bisa mandiri sehingga tidak perlu diberi harta lagi. 

"Sekarang udah terjadi begini buat apa? Harapan bapak sudah hapus (pupus). Tinggal hidup sendiri," ucapnya lirih. 

Lihat video selengkapnya

Sebelumnya, masalah tanah TKP ini sempat menjadi bahan perbincangan Yoris dan keluarga Tuti seperti dalam video yang diunggah akun youtube Misteri Mbak Suci. 

Video ini diambil saat Yoris masih satu kongsi dengan Danu dan saudara-saudara ibunya.

Saat itu terlihat mereka tengah berkumpul di sebuah ruangan. 

Awalnya Kades Jalancagak Indra Zainal Alim bertanya kepada Danu tentang wasiat Tuti.

"Danu, almarhum itu titip pesan apa ke Danu? pernah ngomong Danu lupa," kata Indra. 

Danu lalu menjelaskan bahwa Tuti pernah mengatakan padanya tentang SMK. 

"Danu fokus di SMK, gitu," ucap Danu menirukan omongan Tuti. 

Jawaban itu ternyata yang tak diharapkan Indra. Dia lalu menanyakan tentang wasiat Tuti lainnya. 

"Apakah pernah ngomong bahwa rumah ini untuk Yoris?," tanya Indra

"Tidak ada," sabut Danu. 

Setelah itu, Lilis, saudara Tuti lalu menyahut bahwa Tuti pernah mengatakan ingin membeli tanah sendiri yang jadi tempat tinggalnya saat ini. "Karena ini tanah orang lain," kata Lilis.

Lalu, siapa pemilik tanah itu?

Yanti Jubaedah, istri Yoris lalu menyahut tanah yang ditempati ibu mertuanya itu masih milik keluarga Yosef.

"Dari keluarga si bapak, Pak Yosef," ucap Yanti.

Yanti lalu menceritakan pesan Tuti sehari sebelum tewas terbunuh atau tanggal 17 Agustus 2021.

Saat itu Tuti berada di rumahnya dan berpesan agar Yoris dan Yanti nyaman tinggal di rumah walaupun kecil. 

"Sambil tiduran ngomongnya. Rumah kecil juga, enak ya teh," sahut Yoris menirukan omongan Tuti. 

Lihat video selengkapnya

Sebelumnya, kuasa hukum Yosef, Rohman Hidayat juga membenarkan jika TKP yang kini masih digaris polisi itu adalah aset kliennya.

Karena itu Yosef memiliki kepentingan besar agar kasus ini segera terungkap selain juga karena ingin mendapatkan keadilan karena kehilangan istri dan anaknya. 

"Itu jelas kapasitasnya, kalau yang lain-lain kehilangannya tidak jelas," katanya. 

"Dirambah lagi TKP ini milik pak yosef, itu melekat haknya," imbuhnya. 

Karena itu, pihaknya  membutuhkan kejelasan dari polisi untuk segera mengungkap kasus ini. 

"Kita tunggu janji-janji kapolda katanya (diungkap) di awal tahun,  katanya sebelum puasa. Sekarang menjelang 1 tahun belum juga ada. Itu kan janji kapolda harus dipenuhi

Jangan memberi angin surga terus kepada kita masyarakat," tukasnya. 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved