Berita Sidoarjo

Tragedi Ibu dan Balitanya Jadi Korban Kebakaran, Ternyata Belum Setahun Tinggal di Wedoro

“Yang tinggal di sini suami istri tersebut bersama satu anaknya yang masih balita. Mereka juga tidur di situ,” ujar Edi.

Penulis: M Taufik | Editor: Deddy Humana
surya/m taufik
Lokasi kebakaran di Wedoro Sidoarjo, yang mengakibatkan ibu dan anak balitanya meninggal dunia 

SURYA.CO.ID, SIDOARJO – Dua korban kebakaran di Desa Wedoro, Kecamatan Waru, Kabupaten Sidoarjo, Kamis (16/6/2022) dini hari, ternyata merupakan pendatang. Keluarga mereka berasal dari Madura, dan belum genap setahun berjualan di Wedoro.

Dan ruko yang dipakai toko klontong dan pom bensin mini tersebut merupakan rumah kontrakan. Sehari-hari toko berukuran 4x6 meter itu dibuka untuk berjualan 24 jam.

“Mereka tinggal di dalam toko tersebut. Di bagian belakang diberi sekat, dipakai untuk kamar tidur dan kamar mandi,” ujar beberapa warga sekitar lokasi kejadian.

Warga hanya tahu bahwa keluarga itu terdiri dari seorang ayah, ibu, dan dua anak. Tetapi anak yang besar masih berusia belasan tahun jarang tinggal di sana, meski sesekali datang ke toko tersebut. “Yang tinggal di sini suami istri tersebut bersama satu anaknya yang masih balita. Mereka juga tidur di situ,” ujar Edi, warga setempat.

Mereka adalah Sumaya (40), istrinya Mayatun (36), dan anak balitanya, Widi Wulandari yang masih berusia empat tahun. Dan warga tidak ingat mulai kapan keluarga tersebut berjualan di toko tersebut. Namun yang jelas baru beberapa bulan saja atau belum genap satu tahun.

Sampai Kamis (16/6/2022) pukul 03.30 WIB, warga dihebohkan peristiwa kebakaran di toko tersebut. Api pertama terlihat mebesar di pom bensin mini depan toko. Diduga terjadi korsleting di pompa bensin eceran tersebut.

Saat kejadian, warga melihat korban Sumaya tergeletak di depan toko sambil berteriak meminta tolong. Tangan dan kakinya sudah dalam keadaan terbakar. Warga lantas menyelamatkan dan melarikannya ke rumah sakit.

Sementara Mayatun bersama balitanya terjebak di dalam toko. “Warga berusaha menjebol tembok. Tetapi tidak berhasil menyelamatkan dua korban yang terjebak di dalam,” lanjut Edi.

Ibu dan anak balitanya ditemukan sudah dalam keadaan tidak bernyawa. Mereka berada di kamar mandi, di bagian belakang toko klontong yang terbakar habis. Beberapa saksi juga menyebut, sempat terdengar beberapa kali ledakan saat kebakaran hebat itu terjadi.

Api berhasil dipadamkan setelah dua unit mobil PMK tiba di sana. Namun seisi toko sudah ludes termasuk sepeda motor milik korban yang berada di depan toko juga hangus tinggal kerangkanya saja.

Korban yang meninggal lantas dievakuasi ke Rumah Sakit Bhayangkara Surabaya. Sementara korban luka dilarikan ke rumah sakit di Waru. “Tim labfor sudah melakukan olah TKP untuk memastikan penyebab kebakaran ini. Dugaan sementara memang berawal dari pompa bensin itu, namun masih perlu pendalaman,” ujar Kapolsek Waru, Kompol Bunari. *****

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved