Berita Tuban

Mahasiswi 19 Tahun di Tuban Layani Om-om, Kini Ditangkap Satpol PP

Seorang mahasiswi berusia 19 tahun di Tuban, Jawa Timur ditangkap Satpol PP, Minggu (12/6/2022) malam karena diduga menjalankan prostitusi online

Penulis: Pipit Maulidiya | Editor: Adrianus Adhi
surya.co.id/m sudarsono
Petugas gabungan saat mengamankan pasangan bukan suami istri di Hotel Jalan Ronggolawe Kabupaten Tuban, Minggu (12/6/2022) 

Ditanya soal alasan memilih pekerjaan tersebut, mereka mengaku terjebak dalam pergaulan bebas. Mirisnya, mereka juga beranggapan bahwa pekerjaan menjadi WTS lebih mudah menghasilkan uang.

Kepala Bidang Ketertiban dan Ketentraman Satpol PP Kota Malang Rahmat Hidayat mengatakan dua WTS itu sudah tiga minggu berada di hotel tersebut.

Satu WTS mengaku bekerja di salon dan WTS lainnya tidak memiliki pekerjaan.

"Berdasarkan pengakuan mereka umurnya 19 dan 21 tahun, ya kita bawa ke kantor dilakukan pemeriksaan pendalaman, mereka sudah di hotel itu sekitar tiga minggu, stay di situ," kata Rahmat saat dihubungi via telepon, Kamis (19/6/2022).

Dalam razia tersebut, Satpol PP Kota Malang menemukan adanya kondom dan bukti chat transaksi.

Dalam sekali transaksi, para WTS bisa mematok tarif mencapai Rp 500.000 sampai Rp 1.200.000.

Sedangkan dalam sehari, mereka bisa melayani tiga sampai empat pria hidung belang.

"Mereka terbukti menjual diri, bukan muncikari, statusnya sudah enggak mahasiswa dan satunya pekerja salon, asalnya dari Kabupaten Malang," katanya.

Rahmat mengungkapkan banyak faktor dari para WTS melakukan perbuatannya tersebut.

"Kebanyakan mereka terdesak di pergaulan bebas dan cari uang yang gampang karena fasilitas teknologi, sehingga kecepatan mereka gampang sehingga pengawasan penting sekali," katanya.

Dia berharap adanya pengawasan yang ketat dari keluarga para WTS karena rata-rata mereka masih berusia muda.

Satpol PP Kota Malang juga akan terus memberantas prostitusi online di Kota Malang. Rahmat mengatakan saat ini praktik prostitusi online di Kota Malang sudah mulai menurun.

"Pengamatan kita sudah menurun tidak seperti awal-awal, jadi efek dari razia ini, malah sekarang ini biasanya pakai calo, sulit kita menemukan itu," katanya.

Temuan Lainnya

Di sisi lain, pihaknya juga menemukan adanya lima pasangan di kos-kosan yang bukan suami - istri.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved