G30SPKI
5 FAKTA Keberadaan Soekarno Saat 6 Jenderal TNI AD Dibunuh dalam G30S/PKI, Ini Pengakuan Ajudannya
Berikut rangkuman fakta tentang posisi Presiden Soekarno saat enam jenderal TNI AD dibunuh dalam Gerakan 30 September 1965 atau G30S/PKI.
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Musahadah
Kurang lebih pukul 06.00 BK dengan diantar Pak Mangil dan anggota Kawal Pribadi meninggalkan rumah Ibu Dewi menuju Istana Merdeka," tulis Bambang.
3. Pindah haluan, istana dikepung
Dalam perjalanan menuju Istana Merdeka, Soekarno berpindah haluan ke rumah istri keduanya, Haryati, yang berada di Slipi.
Perpindahan tujuan itu dilakukan karena Bung Karno mendapat kabar bahwa Istana Merdeka telah dikepung pasukan tak dikenal.
Mengenai keberadaan pasukan tak dikenal itu juga diungkapkan Bambang dalam bukunya.
Menurut Bambang, pada pagi hari 1 Oktober 1965, Istana Merdeka dikelilingi pasukan bersenjata lengkap dengan kain berwarna kuning melingkar di leher.
4. Mengungsi
Dari Slipi, Bung Karno kemudian mendapatkan saran agar mengungsi ke Halim Perdanakusuma.
Terkait hal ini, Bambang mengaku tidak tahu saran itu berasal dari siapa.
"Saya tidak tahu benar siapa yang menyarankan itu dan bagaimana proses sebelum saran itu disampaikan," tulis Bambang.
Sesampainya di Halim Perdanakusuma, Bung Karno diterima Panglima Angkatan Udara Omar Dhani, dan ditempatkan di rumah seorang perwira tinggi.
5. G30S selesai kurang dari sehari
Bevins dalam The Jakarta Method (2020) menyebutkan, Soekarno tiba di Halim Perdanakusuma sekitar pukul 09.00 pagi untuk menemui perwakilan yang hendak menemuinya di Istana Merdeka beberapa jam sebelumnya.
Namun ketika Soekarno tiba di Halim Perdanakusuma, para jenderal yang akan dihadapkan kepadanya telah tewas dan mayat mereka dibuang ke sumur dekat lapangan udara.
"Untuk alasan yang masih belum sepenuhnya dapat dipahami, keenam jenderal yang ditangkap sudah tewas pada saat dia (Soekarno) tiba, tubuh mereka dibuaang di dasar sebuah sumur terbengkalai di dekat Pangkalan Angkatan Udara Halim," tulis Bevins.