Berita Surabaya

Wakil Ketua DPRD Surabaya Laila Mufidah Sebut Perlu Sentralisasi Pusat Oleh-Oleh Surabaya

Wakil Ketua DPRD Surabaya Laila Mufidah makin bangga saat menemukan sejumlah outlet di Kota Surabaya menampilkan produk otentik.

Penulis: Nuraini Faiq | Editor: irwan sy
nuraini faiq/surya.co.id
Wakil Ketua DPRD Surabaya Laila Mufidah saat meninjau Surabaya Kriya Gallery (SKG) di Jl Ir Soekarno MERR, Surabaya, Senin (30/5/2022) lalu. Menurut Laila, akan lebih memudahkan pengunjung jika keberadaan pusat kerajinan dan oleh-oleh itu dijadikan satu. 

Berita Surabaya

SURYA.co.id | SURABAYA - Wakil Ketua DPRD Surabaya Laila Mufidah makin bangga saat menemukan sejumlah outlet di Kota Surabaya menampilkan produk otentik.

"Saya makin bangga kalau pakai batik khas Suroboyo. Dengan motif Semanggi atau desain otentik dan originalitas lainnnya, akan menjadi pembeda dari daerah lain," kata Laila Mufidah seusai meninjau Surabaya Kriya Gallery (SKG), Senin (30/5/2022) lalu.

SKG adalah semacam pusat oleh-oleh.

Sangat bagus, namun belum terlalu lengkap produknya.

Laila lebih senang jika identitas pusat oleh-oleh itu juga kuat rasa Suroboyonya, misalnya dengan nama tokoh tekenal dalam sejarah Surabaya atau nama sayuran khas Surabaya macam Semanggi.

"Bisa juga nama tokoh terkenal seperti Sawunggaling. Jadi, ingatan warga atau pengunjung luar Kota Surabaya kalau ingin oleh-oleh ya ke Sawunggaling," tambah Laila.

Selama ini, pusat oleh-oleh Surabaya tersebar tempatnya.

Namun, menurut Laila, akan lebih memudahkan pengunjung jika keberadaan pusat kerajinan dan sejenisnya itu dijadikan satu, bukan terpisah-pisah seperti saat ini. 

Selain SKG MERR, ada juga sebenarnya SKG di Gedung Siola, Kebun Binatang Surabaya (KBS), RSUD BDH, Sentra Ikan Bulak (SIB), Terminal Joyoboyo, Park and Ride, hingga di kawasan religi Ampel.

Pengembangan pusat kerajinan itu sebagai bukti nyata bahwa Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya serius menggerakkan ekonomi ketakyatan.

Apalagi APBD 2022 ini, konsentrasi kebijakan anggaran untuk pengembangan UMKM.

Sebanyak 40 persen anggaran belanja barang dan jasa dikonsentrasikan untuk kemajuan UMKM.

Jika produk unggul mereka dikumpulkan menjadi satu di lokasi yang tepat dan reprsentatif, maka akan bedampak pada keberlangsungan UMKM ke depan. 

Seiring kunjungan wisatawan luar Surabaya diprediksi juga akan meningkat.

"Semua lini harus bergerak demi kemajuan UMKM. Termasuk dengan mengggandeng pusat bisnis dan pengembang dalam pemasaran produk UMKM," pungkas Laila Mufidah.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved