Berita Sidoarjo
Ingin Banyak Santri Wirausaha di Sidoarjo, Gus Muhdlor Siap Membuat SK Bupati untuk Membentuk Opop
"Apapun yang diperlukan dalam pembentukan Opop di Sidoarjo kami dari Pemkab Sidoarjo siap membantu agar bisa terwujud,"
Penulis: M Taufik | Editor: Deddy Humana
SURYA.CO.ID, SIDOARJO – Selama beberapa tahun terakhir, upaya memotivasi dan mengasah skill wirausaha (entrepreneurship) dari kalangan pesantren, terus dilakukan pemerintah. Melalui program Opop (One Pesantren One Procuct), upaya itu diyakini bakal melahirkan semakin banyak santriwirausaha atau santri-preneur, termasuk di Sidoarjo.
Karenanya, Bupati Sidoarjo, Ahmad Muhdlor sangat bersemangat ketika membahas perkembangan program ini. Hal itu tercermin saat bupati berbincang tentang program Opop Jawa Timur bersama Sekjen Opop, Gus Ghofirin dan Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jatim, Dr Andromeda Qomariah di Pendopo Delta Wibawa Sidoarjo, Senin (30/5/2022).
Gus Muhdlor, panggilan Bupati Sidoarjo, terlihat sangat antusias membahas program untuk kalangan pondok pesantren di Sidoarjo. Ia menyebut, Pemkab Sidoarjo akan mendukung penuh ponpes di Kabupaten Sidoarjo untuk bisa menjadi anggota Opop.
Bupati juga bakal mengeluarkan SK dan membentuk tim pengurus Opop di Sidoarjo untuk mengawal penuh program tersebut. Bahkan, Gus Muhdlor juga memerintahkan Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Sidoarjo agar melakukan pendampingan bagi ponpes yang belum memiliki koperasi.
"Apapun yang diperlukan dalam pembentukan Opop di Sidoarjo kami dari Pemkab Sidoarjo siap membantu agar bisa terwujud," kata Gus Muhdlor.
Bupati mengaku sangat bersemangat mendukung program ini karena ia yakin bakal banyak terbentuk santri-preneur dari program ini. Apalagi, Opop juga sejalan dengan salah satu program prioritasnya, yakni UMKM Naik Kelas.
"Dengan Opop pasti akan sangat membantu UMKM untuk berkembang lagi. Karena selain memberikan manfaat bagi ponpes juga bagi masyarakat luas," papar Gus Muhdlor.
Sementara Sekjen Opop Jatim, Gus Ghofirin mengungkapkan bahwa kepengurusan Opop Jawa Timur diketuai oleh Sekda Prov Jatim. Ada lima bidang di dalamnya, yakni Bidang Perencanaan, Bidang Santri Preneur, Pesantren Preneur kemudian Sosio Preneur. Selain itu juga ada Bidang Logistik dan Marketing Komunikasi.
"Opop merupakan program peningkatan kesejahteraan masyarakat berbasis pesantren dengan melalui pemberdayaan santri dan pemberdayaan alumni pesantren," terang Gus Ghofirin.
Ia menyebut bahwa pemberdayaan melalui Opop memunculkan tiga pilar pokok. Yaitu santri-preneur, pesantren-preneur dan sosio-preneur.
“Program ini intinya disasarkan pada ponpes. Setiap ponpes diharapkan bisa memiliki satu unit bisnis yang unggul dan berkualitas. Unit bisnis yang dimaksud adalah koperasi, sehingga outputnya satu pesantren punya satu kopontren,” urainya.
Sejak tahun 2019, terhitung sudah ada 28 ponpes di Sidoarjo yang ikut program ini. Dari 28 ponpes tersebut, terdata ada 13 ponpes yang telah memiliki Kopontren (Koperasi Pondok Pesantren) sehingga masih ada 15 ponpes lagi yang belum memiliki Kopontren.
Untuk itu ia meminta ada kolaborasi dengan Pemkab Sidoarjo melalui Dinas Koperasi dan UMKM Sidoarjo agar ponpes yang belum memiliki Kopontren, bisa segera memiliki Kopontren.
Pemprov Jatim juga akan menyediakan SDM yang handal dalam pengelolaan Kopontren dengan memberikan pelatihan dan sertifikat. Selain itu Opop Jatim juga akan melakukan pendampingan untuk menciptakan produk yang unik dan menjadi unggulan ponpes yang dapat diminati pasar.
Setelah itu ada pendampingan untuk mendapatkan sertifikasi halal, merek serta dalam mendapatkan izin BPPOM.