Bahaya Menyadap WhatsApp dengan SocialSpy, Mulai Risiko Scam sampai Bawa Malware
SocialSpy WhatsApp menjadi penyadap yang banyak diperbincangkan. Lantas, apa bahayanya?
Penulis: Christine Ayu Nurchayanti | Editor: Iksan Fauzi
"Ini adalah scam. Jadi, korban dikelabuhi dengan layar animasi seakan-akan proses memata-matai nomor yang diincarnya berjalan," kata Alfons melalui pesan singkat kepada KompasTekno, Selasa (17/5/2022).
"Ketika aplikasi (SpocialSpy WhatsApp) dibuka, pengguna malah diarahkan ke situs iklan berkedok verifikasi," imbuhnya.
Benar saja, saat dicoba KompasTekno, laman SocialSpy WhatsApp justru menampilkan verifikasi pengguna dengan mengisi beberapa survey.
Jika salah satu pilihan survey diklik, nantinya pengguna justru akan diarahkan pada situs iklan tertentu. Maka dari itu, bisa dikatakan bahwa situs ini tidak memiliki fungsi menyadap seperti yang ramai dibicarakan saat ini.
SocialSpy hanya sebuah situs iklan yang mengarahkan pengunjung untuk mengeklik salah satu menu tersebut dan memberikan keuntungan bagi pembuat aplikasi SocialSpy.
"Kalau (iklannya) diklik, pembuat scam ini akan mendapatkan keuntungan finansial dari klik iklan tersebut," jelas Alfons.
Baca juga: SEGERA HADIR WhatsApp Premium, Layanan Berbayar WA Bisnis, Catat Kelebihannya!
Sebaiknya tidak diinstal
Alfons mengimbau, sebaiknya aplikasi SocialSpy WhatsApp tidak diunduh, bahkan diinstal di perangkat. Sebab, aplikasi ini tidak akan memberikan fungsi utama seperti yang diiming-imingkan, yakni menyadap akun WhatsApp orang lain.
Kemudian, aplikasi ini hanya jebakan yang justru mengarahkan pengguna ke situs iklan, di mana yang diuntungkan hanya pihak pengembang, sepeti yang dijelaskan sebelumnya.
Selain itu, aplikasi tidak resmi semacam SocialSpy WhatsApp ini juga berisiko melakukan pencurian data pribadi dan juga membawa malware yang berbahaya untuk ponsel.
Adakah aplikasi khusus penyadap WhatsApp?
Menurut Alfons, sebenarnya tidak ada software khusus yang dapat diinstal dengan aman secara gratis untuk menyadap akun WhatsApp.
Hal tersebut dikarenakan WhatsApp sendiri memiliki fitur end to end encryption yang berguna untuk mengamankan pesan teks, gambar, suara, atau video, di mana hanya penerima dan pengirim yang dapat mengakses pesan tersebut.
Bahkan, pihak WhatsApp pun tidak dapat mengetahui pesan yang terkirim atau diterima pengguna.
Alfons pun menambahkan, jika memang ada aplikasi penyadap WhatsApp, kemungkinan software tersebut diproduksi oleh perusahaan besar dan kecil kemungkinan akan bisa digunakan secara cuma-cuma oleh publik, alias tidak gratis.
Selain itu, jika ada aplikasi penyadap, kemungkinan hanya pihak berwenang seperti Badan Intelijen Negara yang bisa menggunakannya secara legal.
Sementara itu, pengguna publik disarankan untuk tidak melakukan penyadapan WhatsApp demi menghargai privasi pengguna lain.
>>>Ikuti Berita Lainnya di News Google SURYA.co.id