Bahaya Menyadap WhatsApp dengan SocialSpy, Mulai Risiko Scam sampai Bawa Malware
SocialSpy WhatsApp menjadi penyadap yang banyak diperbincangkan. Lantas, apa bahayanya?
Penulis: Christine Ayu Nurchayanti | Editor: Iksan Fauzi
SURYA.CO.ID - SocialSpy WhatsApp menjadi penyadap yang banyak diperbincangkan.
Software SocialSpy banyak digunakan untuk meretas akun WhatsApp pengguna lain.
Meski eksistensinya kian naik daun, namun pengguna harus mengetahui kelebihan seerta kekurangan SocialSpy WhatsApp.
Melansir Kompas.com dalam artikel 'Alat Penyadap Socialspy WhatsApp, Boleh dan Amankah untuk Digunakan?', sebetulnya, informasi sahih seputar SocialSpy WhatsApp cukup minim.
Apabila mencarinya di Google, hasil pencarian akan mengarah ke sebuah tools yang disebut-sebut mampu mengecek atau mengintip riwayat percakapan pengguna WhatsApp yang ditargetkan.
Apabila mengeklik situsnya, hanya muncul laman yang menampilkan logo WhatsApp beserta cara menyadap WhatsApp pengguna lain.
Menurut tutorial yang dipaparkan, cara menyadap WhatsApp dimulai dengan memasukkan nomor ponsel target yang ingin disadap.
Kemudian, pengguna akan diminta melakukan verifikasi, agar bisa mengintip riwayat chatting akun WhatsApp target.
Baca juga: Fitur Reactions WhatsApp Tidak Muncul? Simak Penyebab dan Cara Mengatasinya
Risiko scam atau penipuan
Proses verifikasi rupanya hanya kedok belaka. Menurut pengamat keamanan siber dari Vaksin.com, Alfons Tanujaya, SocialSpy WhatsApp sebenarnya hanya aplikasi scam atau penipuan.
Aplikasi scam sendiri merupakan aplikasi yang menyamar atau mengaku sebagai aplikasi lain, di mana dalam kenyataannya, fungsi utama aplikasi tidak sesuai dengan deskripsinya.
Aplikasi ini akan menipu calon korban, dengan cara mengarahkan korban situs iklan berkedok verifikasi.
"Ini adalah scam. Jadi, korban dikelabuhi dengan layar animasi seakan-akan proses memata-matai nomor yang diincarnya berjalan," kata Alfons melalui pesan singkat kepada KompasTekno, Selasa (17/5/2022).
"Ketika aplikasi (SpocialSpy WhatsApp) dibuka, pengguna malah diarahkan ke situs iklan berkedok verifikasi," imbuhnya.
Aplikasi ini akan menipu calon korban, dengan cara mengarahkan korban situs iklan berkedok verifikasi.