Berita Bangkalan
Kapolda dan Gubernur Jatim Deklarasikan Madura Produktif Tanpa Narkoba di Kampus UTM
Berbagai latar belakang telah dijadikan sebagai referensi tentang dorongan seseorang mengonsumsi narkoba.
Penulis: Ahmad Faisol | Editor: Titis Jati Permata
“Menarik sekali diskusinya, kenapa ekstasi dari Indonesia disukai. Pertama karena harga murah dan kedua karena reaksinya cepat. Waktu itu hanya ekstasi, heroin, sabu, dan ganja. Sekarang ini kokain, jadi metamorfosis jenis narkotika luar biasa cepatnya,” paparnya.
Forum diskusi tersebut disampaikan Khofifah belum menghasilkan sebuah kesimpulan, kenapa ekstasi produksi Indonesia sangat disukai?
Barulah, pada forum diskusi berikutnya di tahun yang yang sama di Bangkok, ditemukanlah jawaban tentang pertanyaan itu.
“Menteri Kesehatan Perancis dan Belanda sadari waktu itu, mereka ikut mendiskusikan. Ternyata diketahui bahwa ekstasi Indonesia ada kandungan racun tikus dan kaca yang digerus. Itu akan cepat menggerus usus dan cepat bereaksi terhadap saraf otak. Betapa ini memiliki daya rusak yang luar biasa,” tegasnya.
Melalui Deklarasi Madura Produktif Tanpa Narkoba, Khofifah berharap para rektor, para bupati, dan stakeholder yang ada di Madura menyediakan forum khusus kepada para Duta Anti Narkoba yang ada di hadapannya.
“Saya akan ikut bersama melakukan proses preventif dan mitigatif secara lebih komprehensif. Karena kultur dan tingkat religiusitas masyarakat Madura sangat tinggi, jangan sampai redup karena pengaruh narkoba,” pungkasnya.
Sementara Kapolda Jatim, Irjen Pol Nico Afianta menegaskan, gelar semacam ini tidak hanya sebatas digelar di Madura namun juga akan dilaksanakan di beberapa kabupaten/kota lain di Jawa Timur bersama stakeholder.
Seperti Kodam, BNN Provinsi, serta melibatkan para alim ulama dan tokoh masyarakat.
“Termasuk Kementerian Hukum dan HAM, Bea Cukai, hingga beberapa stakeholder yang punya kekuatan untuk menanggulangi bersama-sama dan bekerja sama dalam mewujudkan Jatim bebas narkoba,” tegasnya.
Komitmen yang dilaksanakan di Bangkalan, Madura hari ini, lanjut Nico, karena mencontoh kekuatan pahlawan-pahlawan Madura yang terkenal karena kemauan yang kuat untuk memerangi narkoba.
“Setelah komitmen dibuat maka akan dibentuk satgas yang berisikan dari semua elemen yang memberikan informasi dan langkah-langkah preemtif dan preventif sekaligus penegakan hukum,” ujarnya.
Nico yakin dan percaya bahwa api peredaran dan penyalahgunaan narkoba kelak pasti padam.
Dengan catatan, semua elemen bergabung, tidak hanya polisi, tetapi juga jajaran Kodam, BNN Provinsi, atau Kementerian Hukum dan HAM, hingga yang paling penting adalah masyarakat dengan struktur dan pondasi yang kuat.
“Maka hadir di sini pak bupati, camat, klebun membangun pondasi di lingkungannya. Agar aware (peduli) untuk melaporkan dan memberikan informasi sebagai upaya pencegahan bersama kami membantu pemberantasan narkoba,” pungkas Nico.
BACA BERITA SURYA.CO.ID DI GOOGLE NEWS LAINNYA
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/surabaya/foto/bank/originals/menghindarkan-generasi-bangsa-dari-pengaruh-buruk-narkoba.jpg)