Berita Surabaya

Untuk Peserta Disabilitas yang Ikut UTBK, Unesa Siapkan Panitia, Pendamping dan Perangkat Khusus

Sebanyak 2.025 peserta mengikuti Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) di Universitas Negeri Surabaya (UNESA), Kamis (19/5/2022).

Penulis: Zainal Arif | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID/Zainal Arif
Saat peserta disabilitas mengikuti Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) di Universitas Negeri Surabaya (UNESA), Kamis (19/5/2022). 

SURYA.CO.ID, SURABAYA - Sebanyak 2.025 peserta mengikuti Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) di Universitas Negeri Surabaya (UNESA), Kamis (19/5/2022).

Ketua Satuan Admisi UNESA, Dr Sukarmin M Pd merinci ada 1.000 peserta pada sesi 5 (pagi) dan 1.025 peserta pada sesi 6 (siang). 

"Sebanyak 15 orang di antaranya merupakan peserta disabilitas. Ada 6 peserta tunanetra dan 9 peserta tunadaksa. Totalnya 15 peserta penyandang disabilitas yang mengikuti UTBK di UNESA," ujarnya.

"11 di antaranya mengikuti tes pada sesi ke-5 hari ini. Yang 11 orang itu, ada 6 penyandang tunanetra dan 5 peserta yang tunadaksa," imbuhnya.

Peserta disabilitas mengikuti sesi khusus, yaitu sesi ke-5 (hari ini) dan sesi ke-10.

Tempatnya pun khusus yaitu di Training Center, Lantai 4, Gedung Rektorat, UNESA Kampus Lidah Wetan.

Berdasarkan ketentuan, peserta disabilitas memang diberikan perlakuan khusus sesuai jenis kedisabilitasannya.

Unesa telah menyiapkan belasan relawan atau pendamping khusus untuk langsung menyambut peserta di depan gedung tes. 

Pendamping tersebut bertugas untuk mengarahkan bahkan menuntun peserta sampai di depan ruangan tempat peserta melakukan ujian. 

"Peserta datang di lokasi dengan prokes dan langsung disambut di depan gedung. Kami terlebih dahulu memperkenalkan diri ke peserta lalu tanya atau minta izinlah gitu," ujar Anggi salah satu pendamping.

"Biasanya untuk yang tunadaksa kami bantu bawakan tasnya dan menuntun sampai di depan ruangan tempat tes. Kami harus tanya dulu, peserta lebih nyaman dituntun seperti apa," tambahnya.

Tak hanya itu, untuk peserta disabilitas juga disiapkan perangkat khusus yang membantu peserta menjalankan tes, di antaranya reglet atau slate, stilus, kertas, headset dan software non-visual desktop access (NVDA) atau program screen reader yang memudahkan peserta tunanetra membaca soal ujian lewat suara.

Reglet dan stilus merupakan alat pembantu komunikasi bagi penyandang tunanetra. 

Alat ini digunakan untuk membuat titik-titik timbul yang akan membentuk suatu pola yang mengacu pada huruf-huruf braille. 

"Yang tunadaksa kan tidak jadi persoalan saat tes. Nah, yang tunanetra ini yang perlu komunikasi khusus. Makanya kan panitia maupun pendamping itu dari PSLD UNESA atau dari Pendidikan Luar Biasa (PLB) yang memang punya kemampuan khusus di bidang ini. Itupun sebelumnya mereka sudah dibrieafing khusus," jelasnya.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved