Kecelakaan di Tol Surabaya Mojokerto
TERBARU Benowo Berduka, Sopir Bus Maut Penyebab Kecelakaan di Tol Sumo Ditahan, Siswi SMP Meninggal
Berikut ini update terbaru Benowo berduka setelah kecelakaan maut di Tol Surabaya-Mojokerto merengut belasan penumpang sepulang piknik.
Penulis: Mohammad Romadoni | Editor: Iksan Fauzi
Pemeriksaan terhadap sopir bus dilakukan setelah kondisi yang bersangkutan membaik lantaran mengalami luka saat terjadi kecelakaan.
Ade Firmansyah dipindahkan oleh petugas Samapta dari Rumah Sakit Citra Medika, Kecamatan Tarik, Kabupaten Sidoarjo ke kantor Unit Laka Satlantas Polres Mojokerto Kota, pada Selasa (17/5) tengah malam sekitar pukul 23.30 WIB.
Pantauan di lokasi, terlihat sopir bus Firmansyah mengenakan sarung dan baju berwarna hijau duduk dengan kaki yang ditopang kursi dalam ruangan penyidikan Unit Laka Satlantas Polres sekira pukul 10.00 WIB.
Dia tampak menjawab pertanyaan dari penyidik yang ada didepannya. Sesekali, ia menekuk kaki yang terlihat perban luka di tungkai kaki sebelah kanan.
Pemeriksaan terhadap sopir bus juga melibatkan psikolog dari Polda Jatim tersebut dilakukan secara tertutup di dalam ruangan penyidikan Unit Laka Satlantas Polres Mojokarto Kota.
Siswi SMP korban kecelakaan maut
Sebelumnya, korban meninggal dalam peristiwa kecelakaan bus pariwisata PO Ardiansyah di jalan tol Surabaya-Mojokerto bertambah menjadi 15 orang.
Satu korban meninggal yakni pasien perempuan bernama Nazwa Dwi Yuniarti (13) warga Jl Benowo Krajan, Gang 2 Kelurahan Benowo, Kecamatan Pakal, Kota Surabaya.
Najwa sebelumnya dalam kondisi kritis lantaran luka cedera otak berat, luka patah pada paha kiri dan tungkai kaki kiri.
Korban meninggal dalam perawatan intensif di ruangan ICU (Intensive Care Unit) Rumah Sakit Gatoel, Kota Mojokerto, pada Kamis (19/5/2022) sekitar pukul 03.30 WIB.
Nur Said, paman korban mengatakan kondisi Nazwa sudah tidak sadar saat dirujuk ke Rumah Sakit Gatoel. Pasien menjalani penanganan medis operasi, pada Selasa (17/5/2022) sekira pukul 17.00 WIB.
Kondisi pasien sempat membaik pasca operasi dapat merespons dengan menggerakkan tangan.
"Tadi subuh Ngedrop tidak sampai sekitar lima menit meninggal," ungkapnya di kamar jenazah RSUD Wahidin Sudiro Husodo, Kota Mojokerto, Kamis (19/5).
Jenazah korban dari Rumah Sakit Gatoel dipindahkan ke kamar jenazah RSUD Wahidin Sudiro Husodo, Kota Mojokerto dan diberangkatkan menggunakan mobil ambulans Dinas Sosial Kota Surabaya menuju rumah duka di Benowo.
"Jenazah akan dibawa ke rumah duka di Benowo, Surabaya," ucap Said.