Nelayan yang Terekam dalam Video Viral Ikan Raksasa di Ranu Pakis Lumajang Ungkapkan Fakta Ini

SURYA.CO.ID, LUMAJANG - Teka-teki keaslian fenomena ikan raksasa yang muncul di Ranu Pakis, Kecamatan Klakah, Kabupaten Lumajang akhirnya terjawab.

Idris (28), nelayan yang terekam di dalam Video Viral Ikan Raksasa di Ranu Pakis Lumajang menyebutkan, bahwa postingan itu menyesatkan.

Sebab, kenyataannya itu hanya ribuan ikan mujair yang tengah berenang secara bergerombol.

"Itu ikan mujair, tapi pimpinannya yang depan ikan gabus yang beratnya sampai 1,5 kilogram," ungkap Idris, Kamis (19/5/2022).

Idris menceritakan, ikan-ikan kecil berenang secara berkelompok memang kerap terjadi dalam dua bulan terakhir.

Saking banyaknya, penampakan tersebut ketika dilihat dari pinggir ranu terlihat menyerupai seekor ikan besar. 

Menurut Idris, jika nelayan bertemu penampakan ikan berenang secara bergerombol, bisa bernasib beruntung.

Karena nelayan bisa lebih mudah menjaring ikan.

Gara-gara ikan menampakkan diri secara berkelompok, Idris kemarin mendapat ikan mujair sebanyak 15 kilogram. 

"Makanya pas orang-orang di pinggir teriak awas-awas, aku tetap diam sambil nahan ketawa.

Wong memang bukan ikan besar, tapi gerombolan ikan mujair," jelasnya.

Pantauan di Ranu Klakah, pasca video postingan ikan raksasa viral, danau seluas 40 hektare itu dikunjungi banyak masyarakat.

Mereka ingin membuktikan kebenaran ikan raksasa secara langsung.

Menurut Idris, postingan tersebut cepat viral dan membuat warga gempar, di Ranu Pakis memang dipercaya terdapat sosok penunggu yang wujudnya ikan berukuran besar.

Baca juga: VIRAL VIDEO Ikan Raksasa Misterius Muncul di Ranu Pakis Lumajang, Berikut Penuturan Nelayan Setempat

Baca juga: Penjelasan Kadis Perikanan Lumajang Soal Video Viral Ikan Raksasa di Ranu Pakis

Akan tetapi, yang bisa melihat wujud ikan itu hanya orang-orang tertentu saja.

Diyakini jika ikan besar itu muncul artinya penunggu Ranu Pakis meminta warga untuk menggelar selametan.

"Kalau yang besar memang ada, karena danau ini misterius.

Biasanya yang lihat 1 orang saja kemudian dimusyawarahkan lalu bikin selametan.

Kalau tidak selamatan, biasanya nanti ada yang tenggelam," pungkasnya.