Kecelakaan di Tol Surabaya Mojokerto
UPDATE Benowo Berduka: 4 Pengakuan Warga dan Keluarga Korban Kecelakaan Tol Sumo, Ada yang Histeris
Update tragedi Benowo Berduka kali ini membahas pengakuan warga dan keluarga korban kecelakaan maut di Tol Surabaya-Mojokerto.
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Musahadah
NR sendiri masih dikabarkan kritis, sementara dua dari enam korban satu keluarga itu dipastikan meninggal dunia, yakni AS (47) dan NNA (34), pasangan suami istri yang juga anak dari NR.
Teti Indriyati, adik korban NNA yang juga anak dari NR menyebut jika sampai saat ini pihak keluarga masih terus menunggu informasi valid atas kejadian yang menimpa rombongan wisata RT 01 RW 02, Benowo Krajan Surabaya itu.
"Bapak masih kritis. Kalau kakak saya dikabarkan sudah meninggal sama suaminya. Ini masih nunggu lagi informasi yang pasti," kata Teti.
Sementara itu, Abdur Rohim mengatakan jika wisata ke luar kota sudah menjadi tradisi warga setelah lebaran,meski sempat terhenti saat pandemi.
"Baru pertama ini setelah pandemi. Biasanya dulu pernah di Bali, jadi sudah jadi tradisi liburan warga," ujarnya.
4. Sibuk mengurus pemulasaran Jenazah
Didik Karyono, satu di antara warga yang paling sibuk mengurus pemulasaran Jenazah para korban, sekaligus meminta keluarga korban agar tetap tenang, bersabar dan ikhlas.
"Informasi awal yang meninggal mas Andik dan mbak Nita. lalu saya teruskan ke pengurus kampung, saya kumpulkan warga. Tidak lama, jumlah korban terus bertambah," kata Didik, Selasa (17/5/2022).
Didik kemudian menggali informasi dan mengumpulkan data melalui kelurahan, siapa saja warganya yang dipastikan meninggal dunia.
"saya cari data dari keluarga, lalu kelurahan. saya catat semua detail agar tidak ada yang salah saat pengurusan pemakaman nantinya," imbuhnya.
Sehari penuh, Didik tampak mondar mandir keluar masuk Masjid Thoriqul Jannah tempat para jenazah korban kecelakaan itu disalatkan.
Sambil menenteng secarik kertas dan pulpen, Didik mencatat satu per satu nama dan giliran jenazah korban yang dimakamkan.
Hingga pukul 21.00 WIB, pria bertopi itu masih saja tampak sibuk mengurus kegiatan tahlil selepas pemakaman.
"Warga Benowo Krajan memang semangat kekeluargaannya tinggi. bahkan, tanpa ada komando warga juga sudah berinisiatif saling membantu pemulasaran jenazah dan pemakaman," tandasnya.
Didik, mungkin bukanlah keluarga dari empat belas korban meninggal dunia akibat kecelakaan maut di Tol Sumo.
Ia hanya seorang ketua perangkat kampung yang masih berusaha bertanggung jawab kepada warganya seolah keluarga.
>>>Ikuti Berita Lainnya di News Google SURYA.co.id