Berita Malang Raya
Ada Wabah Penyakit Kuku dan Mulut, Sapi Jenis Limousin Masih Jadi Andalan Pedagang untuk Dijual
Sapi peranakan dari luar negeri itu jadi andalan pedagang untuk dijual kepada pembeli.
Penulis: Erwin Wicaksono | Editor: Titis Jati Permata
SURYA.CO.ID, MALANG - Di tengah merebaknya wabah penyakit mulut dan kuku yang marak akhir-akhir ini tak menyutkan animo pedagang menjual hewan ternak jenis sapi limousin.
Sapi peranakan dari luar negeri itu jadi andalan pedagang untuk dijual kepada pembeli.
Bahkan pedagang bisa menjual sapi jenis limousin hingga 4 hingga 7 ekor dalam sehari.
"Dalam sehari bisa terjual 4 ekor kalau kadang beruntung bisa 7 ekor. Memang kami memilih sapi jenis limousin ini karena bentuknya besar sehingga diminati pembeli," ujar Hasan Bisri pedagang sapi di Pasar Kandangan Gondanglegi ketika dikonfirmasi.
Hasan mengatakan, postur tubuh sapi jenis limousin memang menjadi daya tarik pembeli.
Menurut Hasan kuantitas daging dari sapi tersebut lebih banyak dari sapi lokal.
Alhasil, permintaan sapi limousin memembuat harga sapi impor itu stabil bahkan kini meroket.
"Terus naik tiap tahun. Terutama jelang hari raya Idulfitri atau selepasnya. Sekarang saja yang kecil dibandrol Rp 7 juta. Sedangkan yang besar bisa hingga Rp 10 juta," papar pria asal Kalipare, Kabupaten Malang ini.
Hasan mengaku tak terlalu khawatir menanggapi kabar merebaknya wabah penyakit kuku dan mulut.
Ia menilai jika penyakit dalam hewan sudah menjadi hal yang wajar.
Maka dari itu dirinya begitu selektif ketika kulak sapi dari petani di daerah.
"Dari petani saya sudah melihat dan menyeleksi mana mana yang sapi yang bersih. Penyakit-penyakit itu kan timbul karena kandang sapi yang terlalu kotor," tukasnya.
Sementara itu, Hasan mengaku telah didata oleh Dinas Peternakan dan Kesehatan Kabupaten Malang.
Hasilnya, 4 ekor sapi milik Hasan yang belum laku tidak terjangkit PMK.
"Sudah didata kemarin. Hasilnya ya memang sehat sapi-sapinya. Seandainya ada penyakit itu, pastinya pasar ini sudah tutup. Tapi nyatanya tidak ada yang begitu (penyakit PMK)," papar Hasan.
Terakhir, Hasan tetap berharap wabah PMK tidak akan menjangkit Pasar Hewan Gondanglegi.
"Namanya hewan kan sama kayak manusia bisa sakit. Tetap kami berharap semua hewan sehat-sehat saja," tutup Hasan.
BACA BERITA SURYA.CO.ID DI GOOGLE NEWS LAINNYA