Berita Bangkalan
TMMD 113 di Bangkalan Hanya 30 Hari, Tetapi 150 Personel Harus Bangun Banyak Sarpras Fisik
Dengan waktu pelaksanaan 30 hari, 150 personel gabungan TNI/Polri dan Pemkab Bangkalan harus berjibaku membuat fasilitas umum
Penulis: Ahmad Faisol | Editor: Deddy Humana
SURYA.CO.ID, BANGKALAN – Pelaksanaan TNI Manunggal Membangun Desa atau TMMD Ke-113 tahun 2022 yang dipusatkan di Desa Gansean, Kecamatan Sepulu, Kabupaten Bangkalan, seperti program yang berpacu dengan waktu.
Bagaimana tidak, sebanyak 150 personel gabungan TNI/Polri dan pemkab hanya mempunyai waktu 30 hari untuk mengerjakan beragam fasilitas umum atau sarana dan prasarana (sarpras) fisik, terhitung mulai 11 Mei 2022 hingga Juni 2022.
Dan untuk menyemangati para personel TMMD itu, Bupati Bangkalan, R Abdul Latif Amin Imron (Ra Latif) secara simbolis menyerahkan alat proyek di Pendapa Agung, Rabu (11/5/2022).
Alat kerja yang diberikan itu adalah cangkul dan sekop. Cangkul diserahkan kepada perwakilan personel Polres Bangkalan dan sekop kepada personel Kodim 0829 usai membuka TMMD.
“TMMD adalah wujud sinergitas membangun negeri untuk menumbuhkan semangat gotong royong masyarakat. Untuk itu pelaksanaan TMMD harus tepat sasaran waktu dan tepat waktu, sesuai jadwal yang telah ditentukan,” ungkap Ra Latif.
Dalam pembukaan TMMD bertema ‘TMMD Dedikasi Terbaik Membangun NKRI’ itu, hadir sejumlah Pamen Ahli Bidang Ideologi dan Politik Kodam V/Brawijaya, Kasrem 084/BJ Kolonel Inf H Sugiyono, Asisten Operasi Komandan Pasmar 2 Letkol Mar Argo Setyono.
Selain itu hadir pula Dandim 0829 Bangkalan, Letkol Inf Syarifudin Liwang; Forkopimda Bangkalan; Sekretaris Daerah Ir Taufan ZS, sejumlah kepala Organisasi Pemerintah Daerah (OPD) Pemkab, hingga personel Kodim 0829 dan Polres Bangkalan.
Kepada sejumlah OPD, Ra Latif meminta agar dalam pelaksanaan kegiatan menyesuaikan dengan mekanisme dan ketentuan serta melibatkan unsur masyarakat. Khususnya lembaga-lembaga masyarakat di Desa Gangsean.
“Sehingga kegiatan TMMD tidak hanya dirasakan manfaatnya oleh masyarakat tetapi masyarakat juga dilibatkan, turut berpartisipasi aktif dalam pelaksanaannya," tegas Ra Latif.
TMMD merupakan Operasi Bhakti TNI dengan pelaksanaan secara terpadu dan lintas sektoral bersama Kementerian/Lembaga pemerintah non-Kementerian (LPNK), Ppmda dan komponen masyarakat sebagai upaya mendukung program pemerintah dalam rangka percepatan pembangunan.
Dengan waktu pelaksanaan 30 hari, 150 personel gabungan TNI/Polri dan Pemkab Bangkalan harus berjibaku membuat fasilitas umum.
Mulai pengaspalan jalan sepanjang 1 KM dengan lebar 2,5 meter, pembuatan 4 MCK, pavingisasi halaman masjid, pembuatan 10 jamban, pembuatan tandon air, pavingisasi halaman SD Negeri 2 Gangsean, sampai pembuatan 2 buah poskamling.
Selain sasaran pembangunan fisik, TMMD juga menyasar pembangunan non fisik meliputi kegiatan pelayanan KB, pengobatan massal, khitanan massal, penyuluhan stunting, vaksinasi Covid-19, senam massal, bantuan bibit atau benih dan pupuk organik, pelatihan dan pembinaan kepada masyarakat Desa Gangsean.
Ra Latif memaparkan, Pemkab Bangkalan menggelontorkan anggaran Rp 1.630.000.000 atau Rp 1,6 miliar untuk mendukung kegiatan TMMD. Dengan rincian Rp 1.150.000.000 atau Rp 1,1 miliar untuk kegiatan fisik, Rp 280.000.000 untuk pembangunan non fisik, dan Rp 200.000.000 dialokasikan untuk biaya operasional.
“Sebelum menentukan lokasi TMMD, kami telah berkoordinasi dengan pihak TNI. Dari hasil pantauan Kodim 0829, maka ditetapkan Desa Gangsean. Mudah-mudahan kegiatan ini bisa dirasakan betul manfaatnya, meningkatkan taraf hidup dan perekonomian oleh masyarakat,” pungkasnya. *****
