Berita Lamongan
Penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku pada Sapi di Jatim Meluas, Gubernur Khofifah: dari Domba Impor
Penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) terhadap ternak sapi di Lamongan semakin cepat dan meluas.
Penulis: Hanif Manshuri | Editor: irwan sy
Menurut Khofifah, menyebarnya penyakit PMK ini karena adanya domba impor ilegal.
Dan domba impor tersebut yang diduga pembawa penyakit PMK.
Di Jatim penyebaran diketahui ada di 4 kabupaten, Sidoarjo, Mojokerto, Gresik dan Lamongan.
"Untuk sementara ternak sapi di 4 kabupaten ini tidak boleh keluar daerah dulu. Sebaliknya, yang dari luar juga tidak boleh masuk," ungkapnya.
Sementara perlakuan untuk sapi - sapi yang terkena PMK, masih kata Khofifah, harus perlakuannya harus dilakukan seperti penanganan terhadap Covid-19.
Dicontohkan, seperti tempat makan harus disendirikan, juga isolasi dengan cara kandang masing-masing sapi yang terjangkit PMK.
Pengobatan terhadap sapi yang terkena PMK, seperti yang disampaikan seorang tenaga kesehatan dari Dinas Peternakan yakni diberikan injeksi analgesik, antibiotik dan suntikan vitamin, termasuk kebersihan kandang dan penyemprotan disinfektan dua kali sehari.
Yang perlu diantisipasi adalah pencegahan penularannya.
Karena, kata Khofifah, penularannya lewat airborne. Yaitu penyakit yang ditularkan melalui udara.
Sementara menurut Kadis Peternakan Provinsi, Indyah Aryani menyebutkan dari 4 kabupaten diketahui ada 19 ekor sapi yang mati.
Total yang terinfeksi selama dua pekan, mulai 28 April yang semula 1.240 kini berkembang menjadi 1600 ekor sapi.
Sementara itu, Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi memastikan menutup dua Pasar Hewan di jalan Raya Tikung dan di Babat di Lamongan.