Mudik Lebaran 2022

Libur Lebaran 2022, Permintaan Keripik Tempe Oleh-oleh Khas Kota Malang Melonjak

Seperti di Swari Keripik Tempe Sanan, banyak wisatawan yang memadati pusat oleh-oleh dari Kota Malang itu.

surya.co.id/fanani
Toko oleh-oleh Swari Keripik Tempe di Kota Malang ramai dipadati oleh pengunjung saat libur Lebaran, Kamis (5/5/2022). 

SURYA.CO.ID, MALANG - Tingginya permintaan wisatawan saat libur lebaran ini membuat pedagang keripik tempe di Kota Malang kewalahan.

Dari pantauan SURYA.CO.ID di sentra industri kripik tempe Sanan Kota Malang, banyak pusat oleh-oleh yang didatangi wisatawan.

Seperti di Swari Keripik Tempe Sanan, banyak wisatawan yang memadati pusat oleh-oleh dari Kota Malang itu.

Kebanyakan, dari mereka membeli oleh-oleh berupa keripik tempe dan keripik buah yang menjadi oleh-oleh khas Kota Malang.

"Sebenarnya sejak malam 21 puasa kemarin itu mulai banyak permintaan. Kami hanya libur dua hari pada saat hari H lebaran dan besoknya. Baru di H+3 buka kemarin ini langsung ramai," ucap Rudy Adam, owner Swari kripik Tempe.

Baca juga: Oleh-oleh Khas dari Kediri, Mulai Pie Nanas Hingga Minuman Olahan

Tingginya permintaan keripik tempe ini membuat Swari Kripik Tempe kewalahan, sampai melakukan penggorengan keripik tempe setiap hari.

Jika di hari biasanya melakukan penggorengan sampai 50 Kilogram keripik tempe, kini bisa mencapai 500 kilogram.

Adam pun memprediksi, tingginya permintaan ini sampai 8 Mei 2022 nanti, tepat di hari terakhir libur lebaran.

Dia juga memastikan, kalau stok keripik tempe di tokonya aman, meski kini sedang ramai-ramainya.

"Anak buah saya, saya minta untuk menggoreng setiap hari buat jaga-jaga stok. Jadi sekarang goreng, besok goreng, terus kami lakukan," terangnya.

Baca juga: Keripik Tempe, Camilan Khas Kabupaten Trenggalek yang Jadi Oleh-oleh Favorit Pemudik

Meski kewalahan dalam mengatasi tingginya permintaan keripik tempe ini, Adam mengaku, di tahun ini, tingkat permintaan masih lebih tinggi dari tahun sebelum pandemi Covid-19.

Namun jika dibandingkan dengan pandemi di tahun lalu saat pemerintah melarang mudik lebaran, peningkatan penjualan bisa 4x lipat.

"Kalau tahun kemarin itu ramai, tapi gak seperti ini. Tidak banyak wisatawan dari luar kota yang datang. Kalau di tahun ini naiknya 4x lipat. Namun saat sebelum pandemi malah lebih ramai lagi," terangnya.

Imbas dari tingginya permintaan keripik tempe ini, omset penjualan Swari Keripik Tempe naik hingga 10 kali lipat dari hari biasanya.

Harga keripik tempe yang dijual oleh Swari Keripik Tempe berkisar antara Rp 6.500-8.500 per pcs.

Harga ini mengalami kenaikan, imbas dari naiknya harga kedelai.

Sedangkan untuk harga oleh-oleh lainnya, cukup bervariasi.

"Kalau omset jelas naik. Sekitar 10 kali lipat. Terutama untuk keripik tempe ya. Karena kami jualnya keripik tempe. Kalau yang lain, berasal dari UMKM di wilayah Malang," tandasnya.

BACA BERITA SURYA.CO.ID DI GOOGLE NEWS LAINNYA

  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved