UPDATE Kondisi Mertua Jenderal Andika Perkasa yang Dirawat di RSPAD, Berikut Biodata Hendropriyono

Mertua Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa, Abdullah Mahmud Hendropriyono yang dikenal dengan nama A.M. Hendropriyono kini dirawat di RSPAD

Editor: Musahadah
Kolase Tribun Jambi dan Wikipedia
Kenyang Pengalaman Tempur di Kopassus, ini Biodata Hendropriyono. Kabar terbaru, mertua Jenderal Andika Perkasa ini dirawat di RSPAD karena demam berdarah. 

SURYA.co.id - Mertua Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa, Abdullah Mahmud Hendropriyono yang dikenal dengan nama AM Hendropriyono kini dirawat di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, Jakarta.

Mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) ini dikabarkan menderita sakit demam berdarah dengue (DBD). 

Kabar Hendropriyono masuk rumah sakit juga membuat Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman meluangkan waktu untuk langsung menjenguk Hendropriyono di RSPAD Gatot Soebroto.

Hal ini terlihat dari beredarnya foto Dudung yang tengah mengenakan seragam dinas TNI sedang menjenguk Hendropriyono.

Kabar sakitnya guru besar intelijen ini dibenarkan oleh sang putra, Diaz Hendropriyono.

Baca juga: BIODATA Irjen TNI Rudianto yang Dapat Kenaikan Pangkat dari KSAD Jenderal Dudung, Jebolan Kopassus

“Iya mohon doanya saja ya,” kata Diaz dilansir Kompas.com, Kamis (28/4/2022).

Hendropriyono diketahui telah dirawat di RSPAD sejak beberapa hari. 

“Sejak beberapa hari lalu, karena DBD,” terang Diaz.

Dilansir akun Instagram pribadinya, Diaz mengatakan kondisi ayahnya kini telah membaik.

Meskipun sebelumnya trombosit AM Hendropriyono sempat rendah di level 8.000.

"Alhamdulillah kondisi membaik, trombosit sempat rendah di level 8.000," kata Diaz dalam postingan Instagram pribadinya, @diaz.hendropriyono, Kamis (28/4/2022).

Diaz menyebut ayahnya kini hanya butuh bedrest saja, untuk memulihkan kesehatannya.

"Sekarang hanya butuh bedrest," imbuh Diaz.

Lebih lanjut Diaz pun menyampaikan rasa terima kasihnya kepada semua pihak yang telah berdoa untuk kesehatan ayahnya.

Selain itu Diaz juga mengucapkan terima kasihnya pada Tim RSPAD, Dokter Terawan, Letjen Budi, serta Mayjen Lukman.

"Terimakasih atas semua doa untuk kesehatan ayah saya."

 "Terimakasih untuk Tim RSPAD, Doktor Terawan, Letjen Budi, dan Mayjen Lukman, atas bantuannya," ungkap Diaz.

Profil dan biodata Hendropriyono

Jenderal TNI (Purn) Hendropriyono
Jenderal TNI (Purn) Hendropriyono (Kolase Tribunnews/Irwan dan Kompas/Yoga)

A.M. Hendropriyono merupakan seorang tokoh senior militer Indonesia.

Sosoknya sangat lekat dengan perkembangan intelijen di Indonesia.

Melansir dari Wikipedia, Hendropriyono lahir di Yogyakarta pada 7 Mei 1945

Ia menjadi Kepala Badan Intelijen Negara pertama dan dijuluki the master of intelligence karena menjadi "Profesor di bidang ilmu Filsafat Intelijen" pertama di dunia.

Ia juga pernah menjadi Menteri Transmigrasi dan Pemukiman Perambah Hutan dalam Kabinet Pembangunan VII dan Kabinet Reformasi Pembangunan dari tahun 1998 hingga 1999.

Ia menjadi Ketua Umum Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) dari tanggal 27 Agustus 2016 hingga 13 April 2018

Hendropriyono menempuh pendidikan dasarnya di SR Muhammadiyah, Kemayoran, Jakarta kemudian pindah ke SR Negeri Jalan Lematang, Jakarta

Melanjutkan sekolah menengah pertama di SMP Negeri V bagian B (Ilmu Pasti) di Jalan Dr. Sutomo, Jakarta dan menyelesaikan jenjang SMA-nya di SMA Negeri II bagian B (Ilmu Pasti) di Jalan Gajah Mada, Jakarta.

Selanjutnya ia melanjutkan pendidikan militer di Akademi Militer Nasional (AMN) di Magelang (lulus 1967), Australian Intelligence Course di Woodside (1971), United States Army Command and General Staff College di Fort Leavenworth, Amerika Serikat (1980), Sekolah Staf dan Komando ABRI (Sesko ABRI), yang lulus terbaik pada 1989 bidang akademik dan mendapat anugerah Wira Karya Nugraha.

Selanjutnya ia lulus Kursus Singkat Angkatan VI Lembaga Ketahanan Nasional (KSA VI Lemhannas).

Keterampilan militer yang pernah diikutinya antara lain adalah Para-Komando, terjun tempur statik, terjun bebas militer (Military Free Fall) dan penembak mahir.

Pendidikan umum Hendropriyono menjadikannya sebagai sarjana dalam bidang administrasi dari Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Negara (STIA-LAN), Sarjana Hukum dari Sekolah Tinggi Hukum Militer (STHM), Sarjana Ekonomi dari Universitas Terbuka (UT) Jakarta, Sarjana Teknik Industri dari Universitas Jenderal Achmad Yani (Unjani), Bandung.

Ia juga meraih gelar magister administrasi niaga dari University of the City of Manila, Filipina, mendapat gelar magister di bidang hukum dari STHM dan pada bulan Juli 2009 dan meraih gelar doktor filsafat di Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta dengan predikat Cum Laude.

Pada 7 Mei 2014, ia dikukuhkan sebagai guru besar di bidang ilmu Filsafat Intelijen dari Sekolah Tinggi Intelijen Negara.

Ia menjadi satu-satunya dan pertama di dunia yang menjadi Guru Besar Intelijen

Berikut jenjang karier militer AM Hendropriyono:

1968-1972 - Komandan Peleton Komando Pasukan Khusus TNI-AD di Magelang
1972-1974 - Komandan Kompi Prayuda Kopasandha (Komando Pasukan Sandi Yudha)
1981-1983 - Komandan Detasemen Tempur 13
1983-1985 - Wakil Asisten Personel Kopasandha merangkap sebagai Wakil Asisten Operasi
1985-1987 - Asisten Intelijen Kodam V/Jaya
1987-1991 - Danrem 043/Garuda Hitam Lampung
1991-1993 - Direktur D Badan Intelijen Strategis ABRI
1993-1994 - Direktur A Badan Intelijen Strategis ABRI
1993-1994 - Panglima Kodam V/Jaya
1994-1996 - Komandan Kodiklat TNI AD

Dalam birokrasi pemerintahan RI, Hendropriyono pernah memangku berbagai jabatan yang berturut-turut:

- Sekretaris Pengendalian Operasional Pembangunan Republik Indonesia (1996-1998)
- Menteri Transmigrasi dan Pemukiman Perambah Hutan (PPH) dalam Kabinet Pembangunan VII
- Menteri Transmigrasi dan PPH dalam Kabinet Reformasi Pembangunan yang kemudian merangkap sebagai Menteri Tenaga Kerja ad-interim.

Pada periode tahun 2001-2004 sebagai Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) di Kabinet Gotong Royong.

Hendropriyono merupakan penggagas lahirnya Sekolah Tinggi Intelijen Negara (STIN) di Sentul, Bogor, Dewan Analis Strategis (DAS) Badan Intelijen Negara, Sumpah Intelijen, Mars Intelijen, menetapkan hari lahir badan intelijen, mencipta Logo dan Pataka BIN, mempopulerkan bahwa intelijen sebagai "ilmu" dan menggali "filsafat intelijen", serta menggagas berdirinya tugu Soekarno-Hatta di BIN.

Sekarang ini Hendropriyono menjadi pengamat terorisme dan intelijen, yang kerap diminta untuk menjadi narasumber oleh media massa dan berbagai lembaga, giat menulis bermacam pemikirannya dalam artikel-artikel di berbagai koran, majalah, radio dan televisi.

Ia juga penyandang berbagai kehormatan negara RI, dalam wujud bintang dan tanda jasa antara lain: Bintang Mahaputera Indonesia Adipradana, Bintang Kartika Eka Paksi Nararya-prestasi, Bintang Bhayangkara Utama, Bintang Yudha Dharma, Bintang Dharma, Satya Lencana Bhakti untuk luka-luka di medan pertempuran, serta anggota Legiun Veteran Pembela Republik Indonesia (Pembela/E, NPV: 21.157.220).

Ia juga dinobatkan sebagai Man Of The Year oleh Majalah Editor pada tahun 1993.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Kondisi Terkini AM Hendropriyono yang Dirawat di RSPAD: Kondisi Membaik, Kini Hanya Butuh Bedrest

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved