Berita Bangkalan
Jemari Bertabur Cincin Akik, Tangan Tukang Becak Gemetar Cium Uang Rp 100.000 dari Bupati Bangkalan
Sspontan meminta ajudannya menghentikan mobil dinasnya, dan berjalan kaki menghampiri dan bagi-bagi uang kepada tukang becak.
Penulis: Ahmad Faisol | Editor: Deddy Humana
SURYA.CO.ID, BANGKALAN – Di tengah keterbatasan APBD Kabupaten Bangkalan karena hantaman pandemi Covid-19 tidak menyurutkan tekad Bupati R Abdul Latif Amin Imron (Ra Latif) untuk berbagi dengan PKL dan puluhan abang becak.
Ra Latif berkeliling mencari para tukang becak di Kota Bangkalan dan membagikan uang masing-masing Rp 100.000, Senin (25/42022).
‘Memberi bukan bermakna berlebih tetapi memahami bagaimana rasanya saat tidak memiliki apa-apa.
Peduli bukan bermakna banyak waktu luang, tetapi memahami bagaimana rasanya ketika tidak ada seorangpun mau mendengar atau sekedar menjadi bahu untuk bersandar’.
Ungkapan itulah yang mendorong kuat rasa empati Ra Latif untuk menyisihkan uang dari anggaran pemda.
Padahal postur APBD Kabupaten Bangkalan saat ini sedang tidak sehat karena pandemi Covid-19.
“Meloh sadejeh gi (kebagian semua ya)? Ka' immah pole (mana lagi)? Panjennengan lastareh kinging obeng (Kamu sudah dapat uang)?” ungkap Ra Latif di tengah kerumunan tukang becak di kawasan Pecinan, Jalan Panglima Sudirman.
Bagi-bagi uang senilai Rp 100.000 kepada para tukang becak itu sejatinya di luar agenda Ra Latif.
Pagi itu ia dijadwalkan secara simbolis membagikan sejumlah 1.800 lembar kupon masing-masing senilai Rp 500.000 kepada para pelaku IKM atau pedagang kaki lima di kawasan Pecinan.
Namun pemandangan deretan puluhan tukang becak yang menatap kosong di sana, menggugah empati Ra Latif.
Ia spontan meminta ajudannya menghentikan laju mobil dinasnya, dan turun berjalan kaki menghampiri dan bagi-bagi uang kepada para tukang becak.
Selain uang, Ra Latif juga membagikan sarung. Rezeki dadakan itu mendapat sambutan antusias dari para tukang becak.
Bahkan saking senangnya, seorang tukang becak hingga mencium dua lembar uang pecahan Rp 50.000 dari Ra Latif.
Tangan tukang becak yang legam terbakar matahari, dan dihiasi beberapa cincin akik di jemarinya itu, gemetar saat mencium lembaran rupiah tersebut.
“Semoga beliau-beliau terus survive (bertahan) untuk mencari rezeki.
