Mahasiswa Kedokteran UB Dibunuh

TANGIS IBU Pembunuh Mahasiswa Kedokteran UB Pecah Lihat Kelakuan Anaknya Saat Rekonstruksi di Rumah

Ada suasana haru saat rekonstruksi pembunuhan mahasiswa kedokteran UB yang ditunjukkan oleh ibu pelaku, Ziath Ibrahim Bal Biyd

Penulis: Kukuh Kurniawan | Editor: Iksan Fauzi
Kolase SURYA.co.id/Kukuh Kurniawan/Luhur Pambudi
Tangis ibu pembunuh mahasiswa kedokteran UB pecah saat melihat kelakuan anaknya dalam rekonstruksi di rumahnya di Kelurahan Sukoharjo, Kecamatan Klojen, Kota Malang. Dalam foto kiri : Tim Inafis bersama Jatanras Polda Jatim mendatangi rumah terduga pelaku yang terletak di Jalan Halmahera II No 6 RT 01 RW 06 Kelurahan Sukoharjo, Kecamatan Klojen Kota Malang. Foto kanan : Ziath Ibrahim Bal Biyd, pembunuh pacar anak tirinya. 

SURYA.co.id | MALANG - Ada suasana haru saat rekonstruksi pembunuhan mahasiswa kedokteran UB (Universitas Brawijaya) yang ditunjukkan oleh ibu pelaku, Ziath Ibrahim Bal Biyd, Jumat pekan lalu. 

Tangis ibu pembunuh mahasiswa kedokteran UB itu pecah melihat kelakuan anaknya memperagakan adegan proses pembunuhan. 

Seperti diketahui, Ziath Ibrahim Bal Biyd membunuh Bagus Prasetya Lazuardi sekaligus pacar anak tirinya, TS.

Diduga, Ziath tega membunuh calon mantunya itu karena cemburu melihat kebahagiannya selama pacaran dengan anak tirinya.

Ziath sendiri ditangkap anggota Polda Jatim pada Jumat pagi pekan lalu. Malamnya, sekitar pukul 23.00 WIB, anggota Polda Jatim menggelar rekonstruksi di rumah pelaku di Jalan Halmahera II No 6 RT 01 RW 06 Kelurahan Sukoharjo, Kecamatan Klojen Kota Malang.

Tentang tangis pecah ibu Ziath saat melihat rekonstruksi itu diungkapkan oleh Ketua RT setempat, Rico Briliantino.

"Setelah itu, ibunya diminta ke rumah saudaranya yang ada di bagian belakang. Kemudian, si anaknya itu (ZI) diberi waktu oleh polisi, lalu ia (ZI) bilang ke saya tolong titip ibu," pungkasnya.

Baca juga: SOSOK Istri Pembunuh Mahasiswa Kedokteran UB: Syok Calon Mantu Dihabisi Suami, TS Bukan Anak Pertama

Rico awalnya kaget diminta jadi saksi oleh penyidik Polda Jatim. Malam itu, ada dua orang yang menjadi saksi, yakni Rico dan kerabat Ziath yang tinggal di belakang rumah ibunya.

Pembunuh mahasiswa kedokteran UB, Ziath Ibrahim Bal Biyd (38) saat dikeler anggota Subdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim di Gedung Humas Mapolda Jatim.
Pembunuh mahasiswa kedokteran UB, Ziath Ibrahim Bal Biyd (38) saat dikeler anggota Subdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim di Gedung Humas Mapolda Jatim. (SURYA.co.id/Luhur Pambudi)

"Pada Jumat (15/4/2022) sekitar pukul 23.00 WIB, saya didatangi oleh anggota polisi dari Polda Jatim. Mereka menyuruh saya menjadi saksi, lalu saya tanya saksi apa, terus mereka menjawab jadi saksi rekonstruksi pembunuhan. Saat saya datang, saya lihat dia (ZI) sudah diborgol," ujarnya kepada TribunJatim.com, Minggu (17/4/2022).

Dirinya menjelaskan, pada saat rekonstruksi itu dilakukan, ia menyaksikan pihak kepolisian mengambil beberapa barang bukti.

Barang bukti tersebut, adalah palu dan pisau kecil yang dimasukkan ke jok sepeda motor milik ZI.

"Saat itu, saya lihat ada palu sama pisau kecil. Setelah itu, jok sepeda motor dia (ZI) dibuka," jujurnya.

Rico juga mengaku, tak mendengar secara jelas percakapan antara ZI dengan pihak kepolisian.

Baca juga: ASMARA Anak Tiri Pembunuh Mahasiswa Kedokteran UB Selalu Kandas karena Keluarga, Sosok Ibu Terungkap

Namun, ia sempat mengetahui bahwa pada rekonstruksi tersebut, ada adegan pengambilan palu yang di masukkan ke jok motor.

"Yang saya tahu, adegan pertama ambil palu, adegan kedua dimasukkan ke jok sepeda motor. Kemudian adegan ketiga, ZI menghubungi seseorang dan janjian dengan seseorang di daerah Sukun," terangnya.

6 saksi diperiksa

Pacar Bagus Prasetya Lazuardi berinisial TS dan ibu TS masih syok. Penyidik Polda Jatim menyatakan, semua anggota keluarga pembunuh mahasiswa kedokteran UB itu diperiksa. Sementara, ayah korban, dr Tutit Lazuardi mengaku masih menyiapkan mental sebelum diperiksa penyidik.
Pacar Bagus Prasetya Lazuardi berinisial TS dan ibu TS masih syok. Penyidik Polda Jatim menyatakan, semua anggota keluarga pembunuh mahasiswa kedokteran UB itu diperiksa. Sementara, ayah korban, dr Tutit Lazuardi mengaku masih menyiapkan mental sebelum diperiksa penyidik. (SURYA.co.id/Luhur Pambudi)

Saat ini, sudah ada 6 saksi yang diperiksa oleh penyidik Polda Jatim terkait kasus pembunuhan mahasiswa kedokteran UB tersebut.

Pacar korban inisial TS dan SL istri tersangka telah menjadi bagian dari keenam saksi yang diperiksa penyidik Subdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim.

"Sampai sekarang terakhir kemarin sore, saya dapat informasi dari reskrim sudah 6 orang saksi yang diperiksa," katanya saat dihubungi TribunJatim.com, Rabu (20/4/2022).

Baca juga: Beri Oleh-Oleh Modus Pembunuh Mahasiswa Kedokteran UB Agar Korban Datang, Detik-detik Pembunuhan

Dari keterangan para saksi itu, Dirmanto mengaku, penyidik belum memperoleh temuan baru yang bakal mengembangkan kasus yang mengarah pada adanya tersangka baru.

"Dari 6 itu belum ada uang mengarah sebagai tersangka (baru), semua masih saksi. Termasuk istri dan anak tirinya," jelasnya.

Artinya, lanjut Dirmanto, kasus pembunuhan tersebut, masih sesuai dengan temuan awal penyidik yakni dilakukan oleh pelaku tunggal yakni tersangka, Ziath Ibrahim Bal Biyd (38).

"Semua ini kalau kita simpulkan, berstatus kasus pembunuhan berencana dengan tersangka tunggal," pungkasnya.

Beri pancingan "oleh-oleh"

Ziath, tersangka pembunuh mahasiswa kedokteran UB Bagus Prasetya Lazuardi, membuat pengakuan, Senin (18/4/2022).
Ziath, tersangka pembunuh mahasiswa kedokteran UB Bagus Prasetya Lazuardi, membuat pengakuan, Senin (18/4/2022). (surya/luhur pambudi/istimewa)

Sebelumnya, untuk memancing korban agar mau menemuinya, Ziath berkirim pesan singkat dengan modus akan memberi oleh-oleh untuk dibawa pulang ke Tulungagung.

Berdasarkan catatan hasil penyidikan kepolisian. Bagus Prasetya dieksekusi oleh tersangka; Ziath, sekitar pukul 22.00 WIB, pada Kamis (7/4/2022).

Baca juga: KEMESRAAN TS & Pacar Bikin Pembunuh Mahasiswa Kedokteran UB Cemburu, Momen di Medsos Jadi Pemicu

Sebelum dieksekusi, tersangka sempat menghubungi korban untuk mengajak bertemu.

Melalui pesan singkat dari ponselnya, tersangka beralasan, akan memberi buah tangan atau 'oleh-oleh' untuk keluarga atau orangtua korban di Tulungagung.

Pasalnya, korban sempat bercerita kepada tersangka, memiliki niat untuk mudik atau pulang ke Tulungagung.

Tersangka kemudian keluar dari rumah mengendarai motor Yamaha Mio warna biru miliknya menuju rumah seorang temannya berinisial YP. Tujuannya untuk menitipkan sepeda motornya sebelum menemui korban.

Kemudian, korban dan tersangka naik mobil Kijang Innova milik korban, dengan niat awal mencari tempat tongkrongan seperti warung kopi (Warkop).

Setelah berkeliling di kawasan Singosari, Malang. Ternyata keduanya tidak mendapati warkop yang diinginkan; karena sejumlah warkop yang dituju kebanyakan tutup.

Kemudian, kedua memacu mobil menuju ke sebuah Perumahan Bumi Mondoroko Raya, Singosari, Kabupaten Malang.

Baca juga: ISI CHAT Ini Bikin Pembunuh Mahasiswa Kedokteran UB Cemburu Buta dan Fakta Baru Sosok Ziath Ibrahim

Setibanya di sana. Tersangka terlibat cekcok dengan korban, karena menganggap korban sempat melakukan pelecehan seksual terhadap anak tirinya; TS melalui aplikasi percakapan.

Di situlah, tersangka mulai kalap menghabisi korban dengan membekap kepalanya menggunakan kantung kresek, kemudian menindih bagian dadanya, saat masih duduk di kursi jok penumpang samping kiri kursi sopir.

"Eksekusi di Malang. Di pinggir jalan. Sendirian. Pertama diajak keluar untuk nongkrong, lalu mencari tempat, lalu dieksekusi," ujar Kasubdit III Jatanras Ditreskrimsus Polda Jatim, AKBP Lintar Mahardono, Selasa (18/4/2022).

Sekadar diketahui, Bagus Prasetya Lazuardi merupakan seorang mahasiswa aktif yang berkuliah di jurusan kedokteran sebuah kampus terkemuka di Malang.

Saat ditemukan pertama kali oleh para saksi dan penyidik kepolisian, di lahan kosong, Dusun Krajan, Purwodadi, Pasuruan, pada Selasa (12/4/2022).

Baca juga: Pacar dan Ibu TS Syok Keluarga Pembunuh Mahasiswa Kedokteran UB Diperiksa Polda Jatim dan Bungkam

Mayat dokter muda ini, ditemukan dalam keadaan kondisi kulit tubuh berubah warna menjadi menghitam.

Kemudian, terdapat beberapa bercak darah yang telah kering membekas di tangan kirinya.

Saat diidentifikasi oleh Tim Inafis Polres Pasuruan, diduga kuat, korban tewas karena dibunuh. Hal itu ditengarai dari posisi letak mayat itu pertama kali ditemukan.

Yakni ditutupi semak-semak, yang diduga bertujuan untuk mengaburkan keberadaan mayat.

Sepintas hanya terlihat dan tangan dan kaki sebagian dari kejauhan. Namun, mayat masih mengenakan pakaian lengkap.

Yakni memakai jaket hitam, dan celana jeans hitam. Kemudian, arloji yang melingkar di pergelangan tangannya, sabuk, serta uang tunai Rp150 ribu.

Sedangkan barang berharga lainnya; mobil dan ponsel, tidak ditemukan di lokasi penemuan mayat.

Tiga hari setelah jenazah ditemukan hingga rampung teridentifikasi. Polres Pasuruan, Polres Malang Kota, dan Subdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim melakukan penyelidikan dan berhasil menemukan keberadaan mobil korban di sebuah kawasan di sebuah area parkir Ruko, kawasan Singosari, Malang, pada Jumat (15/4/2022).

Dan, masih dihari yang sama, tersangka akhirnya dapat teridentifikasi, kemudian dilakukan penangkapan tanpa perlawanan, saat berada di rumahnya, di Jalan Halmahera II, Kelurahan Sukoharjo, Kecamatan Klojen, Kota Malang. (Kukuh Kurniawan dan Luhur Pambudi)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved