Pembunuhan Mahasiswa Kedokteran UB
Profil Universitas Brawijaya Kampus Bagus Prasetya, Mahasiswa Kedokteran Dibunuh Ayah Tiri Pacar
Berikut profil Universitas Brawijaya (UB) kampus Bagus Prasetya Lazuardi, mahasiswa kedokteran yang tewas dibunuh ayah tiri pacarnya.
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Musahadah
SURYA.co.id - Berikut profil Universitas Brawijaya (UB) kampus Bagus Prasetya Lazuardi, mahasiswa kedokteran yang tewas dibunuh ayah tiri pacarnya.
Diketahui, kasus pembunuhan Mahasiswa Kedokteran UB, Bagus Prasetya Lazuardi, telah menyita perhatian publik.
Bagus dibunuh oleh Ziath Ibrahim Bal Biyd (38) alias ZI yang tak lain adalah ayah tiri pacarnya.
Saat ini, Ziath telah ditetapkan sebagai tersangka tunggal dan tengah menjalani pemeriksaan lebih lanjut.
Bagus Prasetya Lazuardi adalah salah satu mahasiswa di Universitas Brawijaya atau UB, yang merupakan kampus bergengsi di Malang, Jawa Timur.
Melansir dari laman ub.ac.id, Universitas Brawijaya (UB) didirikan oleh Presiden Republik Indonesia melalui kawat no. 258/K/61 dikirim pada tanggal 11 Juli 1961.
Nama Brawijaya ini diambil dari gelar Raja-Raja Majapahit, sebuah kerajaan besar di Indonesia dari abad ke-12 hingga ke-15.
Kemudian, UB berubah status menjadi universitas negeri pada tanggal 5 Januari 1963, menyusul Keputusan Presiden yang dikeluarkan pada awal tahun yang sama.
Saat ini UB merupakan salah satu universitas terkemuka di Indonesia dengan lebih dari 60.000 mahasiswa, dalam berbagai program vokasi, sarjana, magister, doktor, profesi, dan dokter spesialis.
UB memiliki berbagai fasilitas penunjang kegiatan akademik di kampus, seperti perpustakaan, laboratorium seperti LSIH dan LSSR, Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM), Lembaga Pengembangan Pendidikan (LP2), Lembaga Penjaminan Mutu (LPM), International Office, Institut Biosains, UB Press, UB Media dan Komunikasi, Lab Terpadu, UB Forest, Agrotechnopark, Pusat Studi dan Layanan Disabilitas.
Terdapat juga berbagai kelompok kegiatan mahasiswa dan fasilitas Unit Kegiatan Mahasiswa, Pertamina Sport Arena, Sport Clubhouse, Samantha Krida Hall, Widyaloka Hall, Lapangan Sepakbola dan fasilitas lainnya di Kampus Dieng.
UB juga menyediakan fasilitas penunjang seperti Armada Bus, Asrama Mahasiswa, Koperasi Karyawan (KPRI), Asrama Mahasiswa Internasional, Bank dan ATM Center, Kantor Pos, Masjid Raden Patah, Fasilitas Pembuatan Kompos, serta ketersediaan Kantin Halal.
Sedangkan untuk para alumni, universitas menyediakan Ikatan Alumni, Unit Pengembangan Karir dan Kewirausahaan, Inkubator Bisnis.
Di era modern ini, UB juga menyediakan fasilitas IT dan Komputer, seperti Sistem Informasi Akademik, Sistem Informasi Pendaftaran dan Seleksi Mahasiswa, Sistem Informasi Penerimaan Mahasiswa Baru Online, Portal Informasi Pelayanan Terpadu (GAPURA), Sistem Informasi Akademik Mahasiswa, Sistem Pendukung Keputusan, dengan bandwidth internet yang memadai.
UB juga menyediakan fasilitas keselamatan dan kesehatan, seperti Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan, Ambulan, Klinik Kesehatan, Rumah Sakit UB, dan e-konseling.
UB telah memiliki Akreditasi Nasional Grade A yang dikeluarkan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi, dan LAMPTKES. Selain itu UB juga telah terakreditasi secara internasional oleh berbagai badan akreditasi, seperti Perpustakaan UB yang terakreditasi Peringkat A oleh IATUL, Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang diakreditasi oleh ACCA, Akreditasi oleh IFT untuk Program Studi Teknologi Hasil Pertanian di Fakultas Teknologi Pertanian, Akreditasi Badan Akreditasi Indonesia untuk Pendidikan Keinsinyuran (IABEE) untuk Program Studi Teknik, akreditasi dari Alliance on Business Education and Scholarship for Tomorrow, dan juga anggota asosiasi untuk Penjaminan Mutu Jaringan Universitas ASEAN (AUN-QA), dengan banyak Program Studi Tersertifikasi dan Terakreditasi AUN-QA.
Update Pembunuhan Mahasiswa Kedokteran UB
Sementara itu, update terbaru kasus ini terungkap kebiasaan TS, pacar korban pembunuhan mahasiswa kedokteran UB dan ayah tirinya tiap pagi.
Hal itu diketahui setelah TS dan ibunya menjalani pemeriksaan sebagai saksi di Polda Jatim, Senin (18/4/2022) sore.
Mereka tak mengira, pembunuh anak dokter kandungan terkenal di Tulungagung, dr Tutit Lazuardi adalah orang dekatnya.
Saat datang di Mapolda Jatim, TS dan ibunya didampingi seorang saudaranya.
Kedua saksi itu bungkam ketika sejumlah awak media mewawancarainya.
Kedua mata mereka tampak menghindari sorot lensa kamera yang diarahkan oleh para awak media.
Saat ini, Ziath telah ditetapkan sebagai tersangka tunggal dalam kasus pembunuhan mahasiswa kedokteran UB tersebut.
Terkait pemeriksaan dua saksi ini, Kanit III Subdit III Jatantas Ditreskrimum Polda Jatim Kompol Trie Sis Biantoro mengatakan, semua anggota keluarga tersangka diperiksa.
Pemeriksaan lanjutan tersebut, dimaksudkan untuk melengkapi berkas perkara yang menjerat tersangka.
"Seluruh keluarganya, anak tiri istri, pokoknya satu rumahnya kami periksa semua," katanya pada awak media di Mapolda Jatim, Senin (18/4/2022).
Kemudian, Biantoro mengungkapkan, kondisi kedua orang yang berstatus saksi itu, masih dalam keadaan syok.
"Untuk keluarganya, anaknya, semua syok. Dia tidak menyangka, bahwa bapak tiri atau suami dari ibunya seperti itu," jelasnya.
Hingga saat ini, penyidik memastikan, hanya ada seorang tersangka dalam kasus pembunuhan tersebut, yakni, Ziath Ibrahim Bal Biyd.
"Tetap, tersangka satu, yakni ayah tirinya. Si anak tidak mengetahui sama sekali. Karena ayah tirinya cemburu karena yang biasa kalau pagi ke sekolah atau kuliah itu cium tangan cipika-cipiki, semenjak punya pacar, jadi enggak lagi," katanya.
Mengenai hubungan yang dijalin Bagus Prasetya Lazuardi dan TS, dr Tutit Lazuardi mengaku putranya baru satu bulan menjalin hubungan dengan TS.
Diduga hubungan ini terjadi saat Bagus dan TS sama-sama praktik di RSUD Ngudi Waluyo Wlingi, Kabupaten Blitar.
"TS ini sebenarnya dua tingkat di bawahnya. Tapi sering praktik bareng di sejumlah rumah sakit," ungkap dr Tutit.
Dokter spesialis kandungan terkenal di Tulungagung ini mengaku sang putra, Bagus juga tidak pernah menceritakan hubungannya dengan TS kepada dia.
Dia baru tahu hubungan ini setelah mendapat cerita dari teman-teman Bagus, saat kasus ini sedang ramai.
Sehingga saat ZI, TS dan ibunya datang takziah, dr Tutit sudah tahu hubungan mereka.
"Sebenarnya saya juga tahu mereka ini calon besan. Tapi gak menduga seperti ini," ujarnya.
Dr Tutit mengakui jika TS beserta orang tuanya datang takziah selepas pemakaman Bagus pada Rabu (13/4/2022) siang.
"Mereka sempat pamit mau ke kerabatnya. Sore lalu datang lagi mau pamitan balik ke Malang," terang dr Tutit.
Selama takziah ZI dan dr Tutit banyak bicara soal kondisi Malang saat ini.
Namun tidak berbicara soal Bagus secara khusus.
Sebelum pulang itulah dr Tutit foto bersama mereka, hingga fotonya beredar dan menjadi perbincangan.
"Karena setiap tamu yang akan pulang juga berfoto. Jadi saya juga tidak berpikir aneh-aneh," ucap dr Tutit.
Saat pemakaman di Desa Bendosari, Kecamatan Sanankulon, Kabupaten Blitar, dr Tutit mengaku melihat TS.
Saat itu TS datang bersama para dokter muda dan teman-teman Bagus.
Namun dr Tutit mengaku tidak tahu pasti, apakah ZI ikut datang ke pemakaman.
Dr Tutit mengaku sudah mengikhlaskan kepergian anak laki-lakinya ini.
Namun ayah empat anak ini mengaku masih sangat terpukul.
Meski demikian dr Tutit mulai melayani para pasiennya selama ini.
"Saya tidak mau mendengar berita apa pun soal masalah in. Kalau ada yang cerita, saya setop, saya lebih baik tidak tahu," katanya.
Bahkan dr Tutit tidak tahu jika ZI, ayah tiri TS sudah ditetapkan sebagai tersangka.
Dokter yang terkenal sangat ramah ini mengaku masih mempersiapkan mental, sebelum dimintai keterangan di Polda Jatim.
Rencananya dr Tutit akan memberikan keterangan sebagai saksi dalam perkara ini.
"Mungkin dalam minggu-minggu ini saya akan ke Polda. Nunggu hati saya tenang dulu," tandasnya.
Seperti diketahui, foto ZI yang takziah ke rumah orang tua korban menjadi perbincangan warganet.
Dalam foto itu terlihat dr Tutit memegang tangan ZI, seorang beliau menaruh rasa percaya pada ZI.
Sementara ZI tersenyum ke arah kamera.(*)