Jelang Musim Giling, PTPN XI Targetkan Produktifitas Naik Jadi 80,7 Ton Per Hektar

SURYA.CO.ID, SURABAYA - Jelang musim giling tebu di tahun 2022 ini, PT Perkebunan Nusantara (PTPN) XI menargetkan produktivitas naik menjadi 80,7 ton per hektar.

Dibanding musim giling tahun 2021 yang ada di 75,8 ton per hektar.

Dengan jumlah tebu digiling sebesar 4,8 juta ton tebu, naik dari realisasi tahun lalu yang ada di 4,1 juta ton tebu.

Komisaris Utama PT Perkebunan Nusantara XI, Osmar Tanjung, mengatakan, dirinya berharap produktivitas dapat dioptimalkan sebagai upaya pemenuhan kebutuhan gula konsumsi dalam negeri dan pencapaian target swasembada gula nasional tahun 2024.

Baca juga: Kades di Kabupaten Trenggalek Tolak Aset Desa Disertifikatkan atas Nama Pemkab, Ini Alasannya

“Untuk tahun giling 2022 ini, kami berharap produktivitas optimal yang berkelanjutan untuk memenuhi kebutuhan gula konsumsi dan pencapaian swsembada gula," kata Osmar, Senin (11/4/2022).

Beberapa upaya telah dilakukan manajemen PTPN XI diantaranya mengoptimalkan lahan agroforestry dengan perhutani, budi daya tebu back to basic, maintenance excellent off farm untuk meminimalisasi looses dan perbaikan dalam giling.

Menurut Osmar hal penting lainnya sebagai kunci kesuksesan giling adalah kerja keras dan kolaborasi harmonis dengan semua stakeholder.

Baca juga: Polisi Pasang Spanduk Larangan Aktivitas Tambang Pasir Liar di Aliran Lahar Kali Bladak Blitar

"Untuk mencapai tujuan bersama dibutuhkan kolaborasi yang harmonis dengan stakeholder, harus "merajut" kerjasama dengan semua pihak, termasuk membangun ekosistem kerja, saling memperkuat, berdasarkan keyakinan kita sebagai bangsa yang merdeka, diantaranya kekompakan, kerukunan karyawan dan adanya dukungan dari mitra petani tebu," beber Osman.

Semua itu dimaksudkan pada upaya mensejahterakan pekerja dan memakmurkan petani tebu.

Baca juga: Eksterior Peugeot 2008 Makin Menarik, Desain Lampu Depan Bak Tiga Cakar Singa

Sebelumnya M Abdul Ghani Direktur Holding Perkebunan menyampaikan peta jalan PTPN dalam upaya meningkatkan kemandirian gula nasional hanya dapat dilakukan dengan melibatkan petani tebu rakyat melalui upaya perbaikan kultur teknis dan tata kelola.

"Sehingga mampu mencapai produktivitas yang optimum. Sehingga petani tebu dapat memperoleh penghasilan lebih baik yang didapat dari produksi atau produktivitas yang lebih tinggi dibandingkan usaha tani komoditi lainnya," kata Abdul Ghani.