KKB Papua
Mengenal Senjata FN 46 AK Milik Ali Kogoya, KKB Papua yang Sok-sok Tantang TNI Tapi Endingnya Tewas
Berikut ulasan tentang senjata FN 46 AK milik Ali Kogoya, anggota KKB Papua yang ditembak mati aparat di Distrik Ilaga.
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Adrianus Adhi
Sementara itu, ada cerita dramatis di balik penyerahan diri dua anggota Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka ( TPNPB-OPM) Natalis Watora (25) dan Engel Feneteruma (31) ke Makoramil 1804-07/Kambrauw, Kampung Sunua, Distrik Kambrauw, Kaimana, Papua Barat.
Kedua anggota TPNPB-OPM atau yang biasa disebut kelompok kriminal bersenjata (KKB) Papua ini sempat ketakutan dan lemas karena tidak makan.
Hal itu diungkapkan Dandim 1804/Kaimana Letkol Inf. Chairi Suhanda kepada Kompas.com (grup surya.co.id), Senin (4/4/2022).
"Mereka sudah takut, lemas, karena tidak makan. Dari situ mereka dibawa ke Kodim untuk diambil keterangan," ujar Chairi.
Saat pemeriksaan di Kodim, Chairi menuturkan, kedua anggota TPNPB-OPM itu menyampaikan ingin kembali ke kampungnya.
Mereka beralasan tidak tahu apa yang diperbuat selama mengikuti kegiatan bersama anggota TPNPB-OPM lainnya.
Chairi mengungkapkan, pihak Kodim kemudian memberi makanan dan pakaian yang layak kepada keduanya.
"Sempat kita tanyakan apa kelanjutan mereka. Kedua simpatisan mengaku ingin kembali ke kampung bersama keluarganya. Setelah itu kita buat surat pernyataan untuk dikembalikan ke kepala distrik untuk ditindaklanjuti," katanya.
Chairi menyebutkan, dari hasil pemeriksaan terhadap keduanya terungkap mereka lah yang diduga mengajak masyarakat untuk bergabung dengan kelompok yang dibentuk Batalyon Somb Winan.
Ia menyebutkan, dari hasil identifikasi di foto terdapat sekitar 80 orang yang ikut dalam keanggotaan tersebut.
"Kami berharap mereka bisa kembali ke kampung halaman masing-masing. Kita akan melaksanakan kegiatan pembinaan teritorial seperti kegiatan komunikasi sosial kemasyarakatan," tegasnya.
Sebelumnya, dua simpatisan TPNPB-OPM tersebut menyerahkan diri ke Makoramil 1804-07/Kambrauw.
Penyerahan diri tersebut berawal dari kedua pelaku melarikan diri dari kelompok Jonair Waga bersama simpatisannya yang akan melakukan aksi di pertigaan masuk TPU kurang lebih 200 meter sebelah barat Yonif 764/IB.
Mereka melarikan diri dari kelompok karena takut dan merasa telantar, sehingga berniat kembali ke Kampung Rauna dengan berjalan kaki mengikuti pinggiran hutan sepanjang jalan menuju Kampung Tanggaromi dan tiba di salah satu rumah warga.
Selanjutnya mereka memutuskan bertemu dengan Barent Tumanat dan membawa kedua simpatisan tersebut ke Koramil 1804-07/Kambrauw guna menyerahkan diri.