KKB Papua
Mengenal Senjata FN 46 AK Milik Ali Kogoya, KKB Papua yang Sok-sok Tantang TNI Tapi Endingnya Tewas
Berikut ulasan tentang senjata FN 46 AK milik Ali Kogoya, anggota KKB Papua yang ditembak mati aparat di Distrik Ilaga.
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Adrianus Adhi
SURYA.co.id - Berikut ulasan tentang senjata FN 46 AK milik Ali Kogoya, anggota KKB Papua yang ditembak mati aparat di Distrik Ilaga.
Diketahui, Ali Kogoya ditembak mati saat mencoba memata-matai pergerakan TNI/Polri yang menjaga keamanan Papua.
Dia diduga sedang mengamati pos keamanan di Kago, Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua, Minggu (3/4/2022).
Karena berupaya melawan dan menembak petugas, anggota KKB Papua itu pun tewas ditembak.
Dikutip dari Tribun Papua, saat ditembak itu Ali Kogoya membawa sepucuk senjata api jenis FN 46 AK dengan nomor seri EA 1520077 yang berisi dua butir peluru di dalam magazin.
Dia menambahkan, berdasarkan laporan yang diterima, senjata api yang dibawa Kogoya berasal dari Undius Kogoya.
Melansir dari Wikipedia, Pistol FN Five-seveN merupakan merek dagang untuk pistol semi otomatis produksi perusahaan senjata asal Belgia, FN Five-seveN.
Penamaan pistol ini didasari atas penggunaan peluru berkaliber 5,7 mm yang digunakan senjata ini, sedangkan penulisan huruf F dan N besar ditujukan pada inisial perusahaan pembuat senjata ini yaitu FN.
Sebagai senjata sidearm untuk Personal defense Weapon (PDW) FN P90, pistol ini menggunakan peluru dengan jenis yang sama yaitu 5,7 x 28 mm buatan FN yang dibuat pada awal 1990an.
Awalnya senjata ini dibuat untuk kalangan militer dan kepolisian, tetapi pada tahun 2004 FN memproduksi juga varian bagi warga sipil dengan nama FN Five-seveN USG yang dilengkapi dengan rel Picatinny.
Pistol ini banyak digunakan oleh pasukan elit/khusus di banyak negara termasuk Indonesia.
Pembuatan versi rakyat daripada pistol ini pada tahun 2004 ikut mempopulerkan jenis senjata ini.
Senjata ini memiliki banyak kesamaan dengan FN P90, yaitu senjata ringan berbahan polimer, kapasitas magazin yang besar, mudah digunakan dengan tangan kiri/kanan, recoil yang rendah, dan mampu menembus baju anti peluru dengan menggunakan jenis peluru terbentuk.
Diketahui sebelumnya, Ali Kogoya, anggota kelompok kriminal bersenjata (KKB) Papua ditembak mati Satuan Tugas (Satgas) Operasi Damai Cartenz di Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua, Minggu (3/4/2022).
Ali Kogoya ditembak saat sedang mengamati pos keamanan saat dikejar aparat keamanan.