Surya Militer
Dapat Perintah Jenderal Dudung Buru KKB Papua Pembunuh Sertu Eka, ini Biodata Mayjen TNI Teguh Muji
Berikut profil dan biodata Mayjen TNI Teguh Muji Angkasa yang diperintah Jenderal Dudung Abdurachman buru KKB Papua pembunuh Sertu Eka Andrianto.
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Musahadah
SURYA.co.id - Berikut profil dan biodata Mayjen TNI Teguh Muji Angkasa yang diperintah Jenderal Dudung Abdurachman buru KKB Papua pembunuh Sertu Eka Andrianto.
Diketahui, kekejaman KKB Papua semakin merajalela hingga tega membunuh Babinsa 1702-07/Kurulu sekeluarga.
Babinsa bernama Sertu Eka Andrianto Hasugian (28) dan Sri Lestari Indah Putri (33) yang berprofesi sebagai bidan Puskesmas Elim dihabisi pada Kamis (31/3/2022) sekitar pukul 06.00 waktu setempat.
Tak cukup di situ, kekejian KKB Papua diperlihatkan dengan melakukan mutilasi jari anak korban yang masih balita.
Kekejaman KKB Papua itu membuat Jenderal Dudung memerintahkan Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) XVII/Cendrawasih Mayjen TNI Teguh Muji Angkasa mengejar pelaku hingga ditemukan.
Lantas, seperti apa profil dan biodatanya?
Melansir dari Wikipedia, Mayjen TNI Teguh Muji Angkasa lahir pada 11 Juni 1967.
Ia seorang perwira tinggi TNI-AD yang sejak 21 Januari 2022 mengemban amanat sebagai Panglima Komando Daerah Militer XVII/Cenderawasih.
Teguh, merupakan lulusan Akmil tahun 1989 ini dari kecabangan Infanteri (Kopassus).
Jabatan terakhir jenderal bintang dua ini adalah Danjen Kopassus.
Baca juga: KKB Papua Bunuh Babinsa Kurulu dan Istri Serta Mutilasi Anak Balita, Jenderal Dudung Turun Tangan
Jendral bintang 2 ini juga gemar dalam melakukan kegiatan olahraga extream yakni motor trail.
Pendidikan Militer:
- Akademi Militer (1989)
- Sesarcabif
- Komando
- Diklapa I
- Selapa II
- Seskoad
- Sesko TNI
- Lemhannas RI
Riwayat Jabatan:
- Kepala Penerangan Kopassus (2010—2011)
- Asisten Intelijen Danjen Kopassus[2] (2011—2013)
- Asisten Intelijen Kasdam V/Brawijaya[3] (2013—2014)
- Perwira Bantuan I/Ren Spamad (2014—2015)
- Perwira Bantuan VI/Minitel Spamad (2015—2016)
- Wakil Komandan Jenderal Kopassus[4][5][6] (2016—2017)
- Komandan Korem 161/Wira Sakti[7] (2017—2018)
- Kepala Staf Komando Daerah Militer (Kasdam) IV/Diponegoro[8] (2018—2020)
- Perwira Staf Ahli Tingkat II Kasad bidang Was Eropa dan Amerika (2020)
- Perwira Staf Ahli Tingkat III Kasad bidang Politik Keamanan Nasional[9] (2020—2021)
- Dosen Universitas Pertahanan (2021)
- Danjen Kopassus (2021—2022).
- Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) XVII/Cenderawasih (2022—Sekarang)
Penghargaan:
- Bintang Kartika Eka Paksi Nararya
- Satyalancana Kesetiaan XXIV
- Satyalancana Kesetiaan XVI
- Satyalancana Kesetiaan VIII
- Satyalancana Dharma Nusa
- Satyalancana Wira Nusa
- Satyalancana Wira Dharma
- Satyalancana Seroja
- Satyalancana Wira Karya
- Satyalancana Kebhaktian Sosial.
Air Mata Jendral Dudung Menetes Takziah Keluarga Sertu Eka

Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Jenderal TNI Dudung Abdurachman, bersama Ketua Umum Persatuan Istri Tentara (Persit), Kartika Candra Kirana (KCK) Ny Rahma Dudung Abdurachman, ziarah ke Makam Sertu Eka Andriyanto Hasugian, Senin (4/4/2022).
Sertu Eka, bersama istrinya, Sri Lestari Indah Putri, dan kedua anaknya, menjadi korban pembunuhan oleh OTK (Orang Tidak Dikenal) di Kabupaten Yalimo, Papua.
Bertempat di Dusun Sawo, Desa Dungus, Kecamatan Sukodono, Kabupaten Sidoarjo, Senin (4/4/2022), Mantan Pangkostrad tersebut didampingi Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Nurchahyanto, Kapolda Jatim Irjen Pol Nico Afinta, Forkopimda Sidoarjo dan para Pejabat Mabes TNI AD.
Jenderal TNI Dudung, nampak meneteskan air mata, saat melihat langsung salah satu anak Sertu Eka Andriyanto Hasugian, di rumah duka.
Berkali kali Jenderal TNI Dudung mencium pipi salah satu anak Sertu Eka.
Bahkan, di depan awak media, Jenderal TNI Dudung menggendong bocah laki laki yang masih berusia belia itu.
"Malam ini saya ke rumah duka, dan saya tadi sudah melihat makamnya.
Saya ketemu anak yang paling besar.
Lalu ada anaknya yang paling kecil sedang operasi tangan, karena terkena sabetan senjata tajam," ujarnya.
Dirinya sudah menginstruksikan kepada Pangdam Cenderawasih, agar segera mencari pelakunya sampai ketemu.
"Kami lihat anak anaknya sudah Yatim Piatu, dan saya berjanji anak anaknya diurus dan dikasih beasiswa sampai mereka mendapat pekerjaan, biaya sekolah ditanggung TNI AD," ungkap Dudung.
"Nantinya, adik laki laki Sertu Eka yang masih kelas 3 SMA akan saya masukkan ke Taruna," imbuhnya.
Jenderal TNI Dudung berharap, semoga arwah korban mendapat tempat disisi Tuhan Yang Maha Esa.
Baik anak maupun keluarga yang ditinggalkan mendapat kekuatan dan ketabahan.
"Seluruh jajaran TNI AD akan mendoakan almarhum dan almarhumah serta keluarga korban," tandasnya.(*)