PERINTAH Irjen Mathius D Fakhiri Buru Pembunuh Sertu Eka dan Bidan Sri di Papua, Ini Nasib Anaknya
Perburuan pembunuh Prajurit TNI AD, Sertu Eka Andrianto Hasugian (28) dan istri, Sri Lestari Indah Putri (33) yang dibantai orang ak dikenal di Yalimo
SURYA.CO.ID - Perburuan pembunuh Prajurit TNI AD, Sertu Eka Andrianto Hasugian (28) dan istri, Sri Lestari Indah Putri (33) yang dibantai orang tak dikenal di Yalimo, Papua, terus dilakukan aparat TNI dan Polri.
Terbaru, Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri memerintahkan tim dari Wamena untuk membantu penyelidikan kasus ini ke Distrik Elelim, Yalimo, Papua.
"Kini sudah tiba di Elelim akan membantu Pak Kapolres untuk melakukan investigasi menyeluruh," terang Irjen Mathius D Fakhiri dikutip dari Kompas TV, Sabtu (2/4/2022).
Irjen Marhius baru bisa menyampaikan hasil investigasi ke publik karena masih perlu pendalaman yang riil,
Meski demikian, diakui bahwa senjata yang digunakan untuk menghabisi Sertu Eka Andrianto adalah senjata api karena memang ditemukan selongsong 556.
Baca juga: SOSOK Sertu Eka Andrianto dan Bidan Sri, Pahlawan Kemanusiaan yang Dibantai di Papua, Warga Sidoarjo
Hanya saja, pihaknya perlu mendalami apakah itu adalah senjata organik TNI polri atau milik orang tak dikenal (OTK) yang kini masih dikembangkan.
"Memang belum kita sampaikan karena kita perlu pendalaman yang riil. Siapa tahu ada kasus-kasus lain menggunakan senjata-senjata kita sendiri untuk membunuh. Jadi kita perlu lagi menggali dulu," tukasnya.
Terpisah, kodim 1702/Jayawijaya juga mengerahkan tim untuk membantu polisi mencari pelaku pembunuhan.
Komandan Kodam 1702 Letkol Inf Arif Budi Situmeang mengatakan hingga saat ini pihaknya tetap melakukan pencarian dan mengumpulkan data untuk menyelidiki kasus ini.
"Kami sudah melakukan kejadian ini ke kepolisian karena istrinya warga sipil," katanya.
Sebelumnya, Kepala Staf Angkatan Darat ini memerintahkan Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) XVII/Cendrawasih Mayor Jenderal (Mayjen) Teguh Muji Angkasa mengejar pelaku hingga ditemukan.
Jenderal Dudung mengutuk keras tindakan pelaku kepada korban yang juga bintara pembina desa (Babinsa) dan istrinya.
“KSAD memerintahkan kepada Pangdam XVII/Cenderawasih untuk mengejar pelaku penembakan sampai dengan diketemukan dan dilakukan proses secara hukum,” demikian keterangan tertulis Dinas Penerangan Angkatan Darat (Dispenad), Kamis malam.
Jenderal Dudung juga memerintahkan kepada seluruh prajurit TNI AD yang melaksanakan tugas di daerah operasi untuk tidak ragu-ragu bertindak tegas terhadap pihak-pihak tertentu yang mengancam keselamatan pribadi maupun masyarakat sekitar.
Ia juga meminta prajuritnya untuk terus meningkatkan kewaspadaan dalam setiap pelaksanaan tugas.
Selaku pimpinan TNI AD, Dudung turut berbelasungkawa sedalam-dalamnya kepada keluarga korban dan akan mengurus hak-hak korban serta memperhatikan masa depan keluarganya.
Nasib Anak Korban

Seperti diketahui, Serti Eka Andrianto Hasugian dan istrinya dibunuh di kediamannya di Jalan Trans Elelim pada Kamis (31/3/2022).
Keduanya dibunuh orang tak dikenal (OTK) pada Kamis pukul 06.15 WIT di kios milik almarhum.
Di tubuh Sertu Eka terdapat luka tembak, sedangkan Sri Lestari mengalami luka bacok.
Wakil Kepala Penerangan Komando Daerah Militer (Wakapendam) XVII/Cenderawasih Letnal Kolonel (Letkol) Inf Candra Kurniawan melalui keterangan tertulis menyebut, aksi yang dilakukan para pelaku cukup sadis karena tidak hanya membunuh pasangan tersebut, pelaku juga melukai anak dari kedua korban yang masih balita.
“Anak balita yang merupakan anak dari kedua almarhum juga menjadi korban jari tangannya dipotong," kata dia.
Bagaimana nasib anak korban kini?
Informasi yang dihimpun Kompas TV dari lokasi menyebutkan, seusai kejadian anak korban langsung mendapatkan perawatan medis di Wamena.
Pada Jumat (1/4/2022) anak korban diterbangkan bersama jenazah orangtuanya ke Sidoarjo Jawa Timur.
Rencananya anak korban akan tinggal dengan kakeknya di Sidoarjo.
Panglima TNI dan KSAD memberikan jaminan kepada mereka jika besar nanti ingin menjadi anggota TNI, akan dibantu untuk masuk sebagai prajurit TNI.
Di bagian lain, kedatangan jenazah Sertu Eka dan istri di rumah duka, Dusun Sawo, Desa Dungus, Kecamatan Sukodono, Kabupaten Sidoarjo, pada Jumat (1/4/2022) sekitar pukul 19.30 WIB disambut isak tangis keluarga.
Sertu Eka Andriyanto dimakamkan di TPU Desa Dungus Sidoarjo. Sementara istrinya rencananya akan dimakamkan di kampung halamanya, Pati, Jawa Tengah.
Setibanya di lokasi tersebut, kedu jenazah disholati oleh keluarga dan prajurit TNI. selanjutnya pada pukul 20.05 WIB, jenazah Sertu Eka langsung diberangkatkan ke tempat pemakaman umum desa setempat.
Sertu Eka Andriyanto bersama istrinya, meninggalkan dua anak berusia 4 dan 5 tahun. Upacara pelepasan jenazah dipimpin oleh komandan kodim 0816 Sidoarjo Letkol Inf Masarum Djatilaksono.
Dalam sambutannya, mewakili keluarga korban, dirinya mengucapkan terimakasih kepada pihak yang membantu prosesi pemakaman ini berjalan dengan lancar
"Saya memohon, apabila almarhum semasa hidupnya memiliki kesalahan. Keluarga meminta maaf yang sebesar besarnya," ungkapnya.
Sementara itu, ayah Sertu Eka, Muhammad Idris, menyampaikan permintaan maafnya jika selama ini almarhum ada salah, baik yang sengaja maupun tidak disengaja.
"Kami selaku orang tua minta maaf atas kesalahan anak saya dan anak menanti semasa masih," ucapnya.
Almarhum Sertu Eka kemudian dilepas dengan upacara militer. Prosesi pemakaman pun dilakukan dengan cara militer.
Seusai upacara militer dan prosesi pemakaman, Masarum menuturkan, sebenarnya almarhum ini akan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan. Akan tetapi pihak keluarga menghendaki dimakamkan di TPU desa setempat.
"Mengenai istri korban yang akan dimakamkan di daerah Pati Jawa Tengah, itu juga permintaan dari pihak keluarga," bebernya.
Rencananya, tuntas dia, petinggi TNI akan memberi penghargaan terhadap almarhum.
Sosok Sertu Eka dan Bidan Sri
Sertu Eka merupakan Babinsa Komando Rayon Militer (Koramil) 17/2-07/Kurulu, sedangkan istrinya bertugas di Puskesmas Elelim.
Sertu Eka dan istri, Sri dikenal sebagai pribadi yang baik dan kerap menolong sesama di tempat tugasnya.
"Korban yang merupakan Nakes dan PNS Puskesmas Elim Yalimo sering membantu masyarakat, khususnya dalam persalinan Ibu-ibu. Terlebih lagi saat terjadi pengungsian di wilayah Yalimo," kata Candra dalam rilis pers yang diterima Tribun-Papua.com, Kamis (31/3/2022) siang.
"Almarhum terjun langsung membantu para pengungsi," sambungnya.
Dia menambahkan, sosok Sertu Eka, yang merupakan Bintara Pembina Desa (Babinsa) Koramil 1702-07/Kurulu, juga dikenal sering menolong warga.
"Demikian pula suaminya Almarhum Sertu Eka Andrianyanto Hasugian yang merupakan Babinsa, selalu membantu masyarakat sekitarnya," jelasnya.
Di bagian lain, meninggalnya Sri meninggalkan duka mendalam bagi rekan-rekannya sesama tenaga kesehatan di Yalimo.
Ketua Ikatan Bidan Indonesia Provinsi Papua Dionesia Pri Utami mengatakan, Sri merupakan pahlawan kemanusiaan karena membantu kesehatan masyarakat di daerah terpencil.
Sri telah mengabdikan diri sebagai bidan di Puskesmas Elelim selama lima tahun.
Dia menuturkan, kejadian ini membuatnya prihatin sekaligus sedih dan marah.
“Ini sudah kejadian yang keberapa kali. Kami sangat prihatin dengan kondisi ini, bagaimana teman-teman ini melakukan pengabdian di dearah terpencil. Kami siap selalu membantu terhadap masyarakat yang membutuhkan, tetapi dengan kondisi seperti ini kami bersedih dan marah,” ujarnya, Jumat, dikutip dari Antara.
Komandan Korem 172/PWY Brigjen TNI Izak Pangemanan menyampaikan, pasutri tersebut sudah bertugas cukup lama di Elelim. Mereka juga dilaporkan bergaul baik dengan warga setempat.
Izak menjelaskan, insiden terjadi saat Sertu Eka bersama keluarganya tinggal di kios yang menjadi tempat usaha mereka. (febrianto/kompas.com/berbagai sumber)