Berita Kota Kediri

Kenalkan Tradisi Megengan Sambut Ramadhan, Siswa-Siswi di Kota Kediri Diajak Membuat Apem

Para siswa terlihat sangat antusias mengikuti kegiatan Festival Megengan dengan ceria. Apalagi dalam menyampaikan cerita

Penulis: Didik Mashudi | Editor: Deddy Humana
surya/didik mashudi
Siswa Sekolah Alam Ramadhani Kota Kediri belajar membuat apem dalam Festival Megengan di sekolah, Jumat (1/4/2022). 

SURYA.CO.ID, KOTA KEDIRI - Megengan atau membuat penganan khususnya apem, untuk mensyukuri datangnya bulan puasa Ramadhan, menjadi tradisi yang bertahan di Jawa sampai sekarang.

Tradisi ini diturunkan dengan mengajak anak-anak sekolah belajar membuat apem dan kegiatan lain beraroma Ramadhan, seperti di Sekolah Alam Ramadhani, Kota Kediri.

Jumat (1/4/2022), terlihat para siswa Sekolah Alam Ramadhani mengikuti Festival Megengan yang diisi Pesta Apem Ramadhani, Dongengan Megengan, Megengan Carnival dan Duugg Dieran di kompleks sekolah di Jalan Supit Urang.

Siti Amiyati, guru pendamping Sekolah Alam Ramadhani menjelaskan, Festival Megengan dimaksudkan untuk mengenalkan anak-anak dengan kegiatan menyambut bulan Ramadhan.

"Kami mengenalkan anak-anak budaya kita yakni budaya apeman. Anak-anak belum tahu kenapa membuat apem. Sehingga kita mengenalkan kepada anak-anak sejak dini dengan tradisi yang kita lestarikan," jelas Amiyati, Jumat (1/4/2022).

Pesta Apem dilakukan dengan mengajarkan kepada seluruh siswa cara membuat kue apem. Siswa diajari bahan-bahan yang dibutuhkan, membuat adonan berikut cara mencetak apem dengan pan.

Malahan para siswa yang menuangkan adonan apem ke dalam cetakan. Termasuk memberikan hiasan guntingan daun pandan. Selanjutnya apem buatan para siswa kemudian dibagikan merata dan dimakan bersama-sama.

Selanjutnya siswa juga mendengarkan Dongengan Megengan dengan media wayang yang disampaikan oleh dalang Ki Marno. Materi dongengnya seputar hikmah dan makna dari Megengan yang merupakan tradisi masyarakat menjelang datangnya bulan Ramadhan.

Para siswa terlihat sangat antusias mengikuti kegiatan Festival Megengan dengan ceria. Apalagi dalam menyampaikan cerita disampaikan secara interaktif. Festival Megengan juga dimeriahkan dengan Carnival Megengan dan Duugg Dieran.

Aza, salah satu siswi yang mengikuti Festival Megengan mengaku dapat belajar membuat apem secara langsung. Termasuk membuat adonan apem yang bahannya dari tepung beras, telur, tape yang dicampur. Selanjutnya dimasak dengan pan.

Sementara anak-anak juga dikenalkan dengan cara membuat apem yang dilakukan bersama wali siswa. "Anak-anak juga dilibatkan dalam pembuatan apem," jelas Amiyati.

Sedangkan wayangan merupakan media dongeng anak-anak untuk mengenalkan literasi mengenai makna megengan. "Sambil belajar, kami juga membahagiakan anak-anak dengan dongeng," ungkapnya. *****

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved