Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang

UPDATE KASUS SUBANG, Jawaban Santai Yoris Dituding Terlibat hingga Sengaja Gak Mau Pelaku Terungkap

Janji Kapolda Jabar Irjen Pol Suntana akan mengungkap tersangka kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang, Jawa Barat belum juga terwujud.

Editor: Musahadah
Kolase Youtube
Kasus Subang, saksi kunci Muhammad Ramdanu alias Danu dan Yoris Raja Amanullah. Kini giliran Yoris dituding terlibat dalam kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang. 

SURYA.CO.ID - Menjelang bulan suci Ramadhan, janji Kapolda Jabar Irjen Pol Suntana akan mengungkap tersangka kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang, Jawa Barat belum juga terwujud.

Justru asumsi-asumsi yang menuduh para saksi semakin liar di media sosial. 

Dua saksi yang kini menjadi bulan-bulanan netizen adalah Muhammad Ramdanu alias Danu dan Yoris Raja Amanullah

Kalau Danu dicurigai terkait sosok banpol yang diduga diedit alias palsu. 

Sementara Yoris dicurigai setelah batal memenuhi panggilan penyidik Polda Jabar pada 7 Maret 2022 lalu. 

Baca juga: KASUS SUBANG TERBARU, Danu Pasrah Dituding Bohong dan Singgung Dosa, Pengacara Beri Balasan Menohok

Yoris bahkan kerap diserang netizen di channel youtube-nya. 

Seperti netizen bernama @hadir saudi arabiyah uny fahmi Hd yang langsung menuduh Yoris terlibat.

"SAYA YAKIN YORIS TERLIBAT .MKANYA DIA SENGAJA KASUSNYA GAK TERUNGKAP," tulisnya di unggahan channel Yoris and Family, Rabu (30/3/2022). 

Yoris tampak santai menanggapi tudingan itu.  

"Tanyain penyidik ibu (imoji) .. saya cuma warga biasa,, Polisi Indonesia cerdas .. kasus pasti terungkap PASTII YAKIN Amiin Amiin Ya Allah (imoji)," jawab Yoris. 

Yoris juga santai saat netizen Warsiti Aja mencurigai dia.

"Yoris kenapa semuah nitizen termasuk saya selalu curiga sm anda," tulisnya. 

Begini jawaban Yoris:

"Gpp perspektif orang berbeda beda ... Lumrah setiap orang bisa d curigai termasuk semua saksi saksi". 

Saat ditanaya apakah dia akan menuntut netizen dan youtuber jika nantinya dinyatakan tidak terbukti, Yoris juga menanggapi santai. 

"Nanti aja mbak aku hanya ingin pelakunya cepat tertangkap dulu! Aamiin aamiin aamii," tulisnya. 

Dalam channel youtube-nya tampak Yoris kini kembali ke rutinitas semula, menjalankan Yayasan Bina Prestasi Nasional yang kini dikelola bersama sang ayah, Yosef Hidayah setelah ibu dan adiknya meninggal terbunuh. 

Dalam video yang diunggah tampak Yoris tengah mengikuti workshop mengenai kurikulum merdeka belajar yang dicanangkan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim. 

Seperti diketahui, Yoris kini mengelola SMP dan SMK yang berada di bawah naungan Yayasan Bina Prestasi Nasiona yang diketuai-nya. 

Sejak kasus pembunuhan menimpa Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu, yayasan ini sempat vakum. 

Kini, Yoris kembali mengaktifkan kembali bersama Yosef. 

Danu Pasrah  

Di bagian lain, Danu tampak pasrah menanggapi tudingan telah berbohong atas kesaksiannya mengenai oknum bantuan polisi (banpol) yang menyuruhnya masuk TKP. 

Menurutnya ia pun tak bisa berbuat apa-apa, karena ia yakin segala sesuatu yang menentukan Sang Maha Kuasa.

“Simple aja sih bang menurut Danu mah,”

“Apapun di luar sana, mereka yang menggoreng Danu istilahnya, mengembalikan ke mereka, yang menentukan kan Allah,” ujar Danu, dikutip dari tayangan Heri Susanto, Selasa (29/3/2022).

Bila dia dicurigai, Danu meyakini kepribadian dan perilaku dirinya bisa dinilai publik.

Untuk menanggapi kecurigaan publik, Danu mengaku hanya bisa membuktikannya dirinya tak bersalah lewat perilaku yang baik.

Kemudian Danu mengungkap saat ini dirinya fokus terhadap dirinya sendiri.

Baik dalam melakukan aktivitas sehari-hari, bekerja sampingan hingga membantu orangtua.

"Danu mah, istilahnya mah husnudzon, berprasangka baik aja.

Mudah-mudahan dari mereka, dosa-dosa Danu digugurkan aja. Dosa dikurangin," tandasnya. 

Diberitakan sebelumnya, Danu kian tersudut ketika sebuah channel youtube menuding foto banpol hanya editan. 

Seperti diketahui, oknum banpol ini diakui Danu sebagai orang yang menyuruhnya masuk ke tempat kejadian perkara (TKP) pembunuhan Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu

Danu menjelaskan bahwa oknum banpol ini memintanya masuk ke mobil Alphard yang sebelumnya dipakai untuk meletakkan jenazah Tuti dan Amel. 

Oknum banpol ini juga diakui Danu telah menyuruhnya menguras bak mandi, tempat jenazah Tuti dan Amel dimandikan. 

Danu bahkan mengaku memotret oknum banpol itu untuk kemudian dikirim ke Yoris Raja Amanullah sebagai laporannya. 

Namun, foto banpol yang dikirimkan Danu ke Yoris inilah yang disebut-sebut oleh sebuah akun youtube itu  99 persen editan.

Selain itu, sikap keponakan korban Tuti Suhartini dan sepupu korban Amalia Mustika Ratu yang kerap membuat konten youtube juga menjadi sorotan. 

Balasan Menohok Kuasa Hukum Danu 

Danu diserang menjelang penetapan tersangka pembunuhan ibu dan anak di Subang. Begini reaksi kuasa hukumnya.
Danu diserang menjelang penetapan tersangka pembunuhan ibu dan anak di Subang. Begini reaksi kuasa hukumnya. (youtube)

Menanggapi tudingan ini, kuasa hukum Danu, Achmad Taufan Soedirjo bereaksi santai.

Menurutnya, fakta mengenai banpol ini sudah disampaikan ke penyidik. 

"Bukti-bukti sudah diserahkan ke Polda. Saat BAP di polres juga disampaikan.

Artinya kalau ada hal yang diragukan penyidik, pasti kami dikonfirmasi. Pasti ada pemeriksaan ulang klien kami," kata Taufan. 

Terkait tantangan agar Danu meminta bantuan LPSK, Taufan menilai itu provokasi yang berpotensi membuat opini-opini menjadi liar. 

Menurutnya tidak ada urgensinya masalah Danu dengan LPSK karena LPSK untuk melindungi saksi apabila dikhawatirkan dapat berpotensi berbahaya.

"Danu biasa-biasa saja, penyidik menjalankan penyidikan dengan baik, humanis. Penyidik-penyidik juga baik dalam menyampaikan pertanyaan. TIdak  da hal yang urgen untuk kita le LPSK. 

Danu ini saksi yang sama posisinya dengan saksi lain.

TIdak perlu ditantang, karena belum urgensi. Kami sebagai kuasa hukum yang berhak melakukan apapun langkah-langkah demi melindungi klien kami," jelas presiden ATS Law Firm ini. 

Taufan menegaskan, pihaknya sampai saat ini percaya bahwa Danu tidak bersalah dalam kasus ini. 

Meski demikian, jika akhirnya nanti polisi berpendapat berbeda, dia siap menghadapinya.

"Kalau hasilnya polisi apa, kita nanti berjiwa besar dan harus menghadapi," katanya. 

Dia memastikan tidak akan terpancing dengan konten-konten tersebut dan dia juga yakin polisi tidak akan terpengaruh karena mereka memiliki SOP dan cara-cara sendiri untuk mengungkap kasus subang. 

Dia justru meminta para konten creator untuk melapor ke polisi jika memiliki analisis terkait kasus subang. 

"Kalau ragu dengan klien kami, silahan ketemu kami," tegasnya. 

Lihat video selengkapnya

Sebelumnya, melansir dari Tribun Jabar, Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Suntana menyebut, proses penyelidikan sudah mengarah kepada tersangka.

Dalam waktu dekat, kata Suntana, pihaknya akan menetapkan dalang pembunuhan tersebut sebagai tersangka.

Suntana menegaskan jika polisi tidak berhenti bekerja untuk mengungkap kasus pembunuhan sadis ini.

Pasalnya, kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang ini telah menjadi bulan-bulanan pihak kepolisian dan juga masyarakat.

Tentu, pengungkapan terkait tersangka dalam kasus ini sangat dinantikan banyak orang.

Untuk itu, Suntana meminta doa dan dukungan masyarakat agar kasus ini dapat segera jelas dan dibuka ke publik.

"Sudah mengarah kepada tersangkanya."

"Mohon doanya kepada masyarakat Jawa Barat khususnya masyarakat Subang."

"Tapi saya ingin sampaikan komitmen bahwa pihak kepolisian tidak berhenti mengungkap kasus ini," jelas Suntana.

Kendati demikian, terkait dengan pengungkapan siapa dalang pembunuhan ini, polisi harus berhati-hati dalam menanganinya.

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Kondisi Terkini Danu, Saksi Kasus Subang Curhat Dipandang Sebelah Mata, Kini Disebut Makin Bijak

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved