Berita Situbondo
Kerajinan Cangkang Kerang Buatan Pengrajin Asal Situbondo Tembus Pasar Internasional
Pelanggan kerajinan cangkang kerang buatan pengrajin asal Situbondo ini, mulai dari Jepang, Singapura, India, Australia, Lombok dan Bali.
Penulis: Danendra Kusumawardana | Editor: Cak Sur
Dalam proses produksi kerajin cangkang kerang yang bermerek Mekar Sari Shop itu, Hasan dibantu dengan istrinya, Satriyani (50).
Sebelumnya, Hasan punya pegawai 7 orang. Namun akibat pandemi Covid-19, para pekerjanya dirumahkan karena penjualan menurun drastis.
"Di kondisi normal, omzet yang saya dapatkan minimal Rp 7 juta. Pelanggan kerajinan cangkang kerang buatan saya, mulai berasal dari Jepang, Singapura, India, Australia, Lombok dan Bali," sebut Abu Hasan.
Para pelanggan biasanya langsung datang ke rumah Hasan untuk memesan kerajinan itu. Ke depan, Hasan berniat untuk memasarkannya melalui media sosial agar menjangkau pelanggan lebih luas.
Di samping itu, bahan dasar pembuatan kerajinan, yaitu limbah cangkang kerang, ia dapat dari wilayah Nusa Tenggara Timur.
Limbah cangkang kerang jenis kerang mutiara yang sering digunakan oleh Hasan. Limbah kulit kerang mutiara dibeli seharga Rp 4.500 per kilonya.
Hasan mulai terjun menjadi perajin limbah cangkang kerang pada 1995. Ia belajar membuat kerajinan secara otodidak.
Karena pengalamannya pula, Hasan sangat piawai menyusun kepingan cangkang kerang menjadi hiasan berbentuk satwa.
Ia tak perlu membuat garis kerangka tubuh hewan menggunakan alat tulis saat proses pemotongan cangkang kerang. Garis itu seperti sudah tergambar di luar kepala.
"Awal mula membuat kerajinan tersebut saya tentu menemui kendala. Tak mudah membuat kerangka tubuh hewan dengan cangkang kerang. Kebanyakan bentuk satwa tak mirip. Saya terus mencobanya. Tahun 1998, bentuk satwa makin sempurna," pungkasnya.